BGM : Be there - Lee SoyoungSudah lewat dua minggu, tapi apapun tak membuahkan hasil. Di mata Jaehyun, halusinasi Suji tetap sering muncul di sekitarnya. Suara dokter di seberang sana hari itu terngiang lagi, menyebut bahwa Suji tak bisa diselamatkan. Rumah kayu runtuh, hipotermia, penuh tekanan. Sungguh kacau...
Hal baru yang dilakukan Jaehyun sejak kejadian itu adalah terus minum, tak terhitung berapa kali ia mabuk. Seperti saat ini, pria itu sudah pada botol keduanya walau hari masih pagi.
Heechul yang duduk di depannya kini menatapnya khawatir, "Jae, kurasa ini tidak benar. Kau tidak bisa begini terus."
Pintu restoran yang terbuka membuat bel yang tergantung di atasnya berbunyi kecil. Heechul menoleh ke arah pintu. Tak banyak orang karena masih pagi, biasanya hanya orang-orang studio yang datang ke tempat itu. Benar saja, Yerin dan seorang pria masuk ke dalam.
Pria itu terlihat lega ketika melihat Heechul. "Ayo gabung dengan mereka," ucapnya pada Yerin di sebelahnya.
"Halo, Doyoung, Yerin," balas Heechul singkat. Pria yang dipanggil Doyoung itu melihat ke arah Jaehyun, "Oh, ada Jaehyun juga."
Ia menarik kursi di sebelah Jaehyun, lalu duduk di sana. Sementara Yerin mau tak mau duduk di sebelah Heechul, kemudian mencari sesuatu dalam tasnya.
"Kami menawarkan diskon untuk latihan di studio," ucap Yerin sambil tersenyum. Ia memberikan kartu yang semacam kupon pada Jaehyun.
Namun pria itu hanya menatap Yerin dingin, membuat senyum wanita itu memudar. Yerin memutuskan untuk meletakkannya di meja.
"Kau tidak memberikan itu padaku?" tanya Heechul.
"Tentu saja, tunggu." Yerin merogoh isi tasnya, lalu memberikan kartu yang sama pada Heechul.
"Aku dengar istrimu sedang bepergian, apa dia belum kembali?" Doyoung membuka suara. Pandangan Heechul seketika bergerak panik. Jaehyun malah tersenyum tipis dan menatap pria itu.
"Tidak, sepertinya dia tidak akan kembali," ucapnya, lalu menenggak segelas minuman di tangannya.
"Apa yang wanita pikirkan saat mereka bepergian sendiri?" tanya Doyoung lagi. Heechul menendang kecil kaki pria itu menyuruhnya berhenti.
"Bagaimana dengan pria?" sahut Yerin, "Ini bukan tentang perbedaan antara pria dan wanita. Semua bisa bepergian sendiri malau ada alasan. Mereka butuh waktu untuk berpikir.. atau mungkin bertemu seseorang?"
Jaehyun meletakkan gelasnya dengan kencang di meja, "Bertemu siapa?"
Heechul tertawa canggung, "Yerin, hentikan."
Pandangannya kemudian beralih pada Doyoung, "Aku dengar tim kalian melanjutkan tanpa Jaehyun. Bagaimana kau bisa melakukan itu padanya?"
"Ti-tidak. Siapa yang bilang?," jawab Doyoung gelagapan.
Jaehyun tertawa kecil sambil menghela nafas, lalu beranjak dari kursinya dan pergi ke luar.
Yerin menatap Jaehyun yang berjalan ke luar, kemudian mengambil kartu yang tadi ia berikan pada pria itu dari atas meja dan ikut ke luar.
Heechul menatap Doyoung tajam setelah dua orang itu pergi. Ia ingin memberitahu kenyataannya, tapi Jaehyun bilang untuk tidak bilang pada siapapun tentang istrinya.
"Hei, jadwalkan ulang rekamannya," katanya akhirnya, "Jangan sampai berpikir untuk mengeluarkan dia dari tim. Percayalah.. dia sedang melewati sesuatu yang sulit."
ㅡ
"Permisi," teriak Yerin, "Kau meninggalkan sesuatu."
Jaehyun berhenti, menoleh ke belakang. Yerin mengangkat kartu di tangannya hingga sejajar dengan wajahnya. Jaehyun hanya menatap Yerin dalam diam, lalu dengan santainya wanita itu memasukkan kartu itu pada saku mantel Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
half of a half ㅡ jungkook;sinb ✔
Короткий рассказ"have you fallen in love with someone secretly?" ㅡangst, mellow, healing [kdrama, a piece of your mind] ©sinbunny ㅡ 2021