Drap...
Drap...
Drap...
"Chotto matte, Himeko-chan!"teriak Tanjirou sambil berusaha menyusul Himeko.
Merasa namanya terpanggil, Himeko pun berhenti, dia berbalik dan menunggu Tanjirou yang berusaha menyusulnya. Setelah Tanjirou berhasil menyusul Himeko, dia langsung terduduk karena kelelahan. Himeko merasa bersalah setelah melihat Tanjirou terduduk kelelahan dengan wajah semakin pucat dan bulir-bulir keringat yang jatuh dari pelipisnya karena telah mengejar dirinya. Dia benar-benar kejam membiarkan orang yang belum pulih dengan luka berlarian mengejar nya.
Himeko berjongkok untuk menyamakan tinggi nya dengan Tanjirou.
"Um... Aku benar-benar minta maaf Tanjirou-kun, gara-gara aku kamu jadi kelelahan mengejar ku."ucap Himeko meminta maaf.
"Ah, tidak apa-apa Himeko-chan kamu tidak perlu minta maaf."ucap Tanjirou.
Tapi Himeko masih saja menundukkan kepalanya, dia benar-benar bersalah dan meninggalkan orang yang masih belum pulih dengan luka. Karena Tanjirou mencium aroma ke
khawatiran dari Himeko, dia langsung berdiri dengan cepat."Himeko-chan jangan khawatir kan aku, lihat aku baik-baik saja kan?"ucap Tanjirou.
Himeko pun berdiri, tangan kanannya menepuk rambut Tanjirou dan langsung mengusapnya. Sebenarnya Himeko sudah menganggap Trio Kamaboko, Trio Loli, Aoi, dan Kanao sebagai adiknya, tapi ya gitulah dia tidak mau memperlihatkan nya. Tanjirou yang menyadari rambutnya di usap oleh Himeko, mukanya sudah menampilkan rona merah, dia berusaha menutupi nya dengan haori. Karena Himeko melihat tingkah laku Tanjirou yang berusaha menutupi wajahnya dengan haori, dia tersenyum.
"Ok kalau begitu, sebelum kembali ke kediaman Shinobu-san, kita mampir dulu ke tempat jualan udon. Aku khawatir kamu akan pingsan di tengah jalan."ucap Himeko langsung menarik tangan Tanjirou tanpa permisi.
Hal hasil muka Tanjirou di balik haori bukan nya merenda malahan menambah rona merah di wajahnya.
"Hi-himeko-chan tolong lepaskan tanganku, aku bisa jalan sendiri."ucap Tanjirou gugup.
Himeko tidak mendengarkan ucapan Tanjirou, dia terus menarik tangan Tanjirou untuk menjajarkan langkahan nya.
...
Setelah sampai di kedai udon, Himeko dan Tanjirou langsung duduk di kursi panjang yang sudah tersedia disana.
"Sumimasen. Oji-san, saya pesan 2 mangkuk udon ukuran sedang ya. "ucap Himeko sambil mengacungkan tangan nya.
("Sumimasen" : permisi , "Oji-san" : paman ).
Paman itu mengangguk tanda ia mengerti, setelah itu dia membuat udon yang di pesan oleh Himeko.
"A-anu Himeko-chan."ucap Tanjirou ragu-ragu.
"Um?"ucap Himeko menengok ke samping.
"Apa aku boleh menanyakan sesuatu?"ucap Tanjirou.
"?"
"Sebenarnya aku sendari tadi kepikiran, waktu kamu mengucapkan masa lalu mu. Memang kenapa dengan masa lalu mu Himeko-chan? Apa itu membuat mu ketakutan seperti mimpi buruk Himeko-chan?"ucap Tanjirou.
Hening... Itu di antara Himeko dan Tanjirou. Sebenarnya Tanjirou tidak ingin menanyakan hal itu, karena dia terpikir kan terus jadi dia akhirnya bertanya kepada Himeko.
"Ini nak 2 mangkuk udon ukuran sedang nya."ucap paman penjual udon.
"Arigatou Oji-san."ucap Himeko dan Tanjirou berbarengan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu No Yaiba : Ishimoto no bōken
Fanfic⚠️ WARNING!!! Spoiler Manga! Ishimoto Himeko adalah gadis cuek nan dingin kepada semua orang kecuali dengan keluarganya. Ia seorang anak yang hobby nya bermain katana dan bela diri. Pada saat di sekolah, Himeko mendengarkan teman-temannya yang sedan...