Bantuan serta tolakan

362 55 4
                                    

.
.
.
.
-----[Batas Awal]-----
.
.
.
.

Minho tiba-tiba saja dibuat kepikiran oleh sesuatu. Sesuatu yang memenuhi pikiran dan hidupnya baru-baru ini. Siapa lagi kalau bukan Han Jisung.

Sosok pemuda manis yang tanpa ia sadari sudah mencuri perhatiannya sejak awal.

Meski tangannya sibuk mengerjakan beberapa laporan yang ada di hadapannya, tapi matanya sesekali terus saja melirik kearah Handphonenya. Takut-takut Jisung menelfon atau mengirimnya pesan.

Namun nyatanya tidak.

Sepertinya pemuda manis itu sedang sibuk kuliah saat ini.

Minho menyandarkan punggungnya ke kursi kerjanya. Ia memejamkan matanya sejenak untuk meminimalisir rasa pening di kepalanya.

Tok

Tok

Tok

"Masuk!"

Ceklek.

"Permisi pak bos,"

"Kenapa, Min?"

"Rapat dengan tuan Min akan di mulai, anda diminta untuk segera bersiap."

Lagi-lagi Minho menghela nafasnya lelah. Ia segera memakai kembali jas nya yang sempat ia lepas, lalu mulai bangkit dari kursinya.

"Ayo, kita mulai rapatnya."

❣︎❣︎❣︎❣︎❣︎

Drrrttt...Drrrtt..

"Halo?"

[Oh? Halo? Jisung?]

"Hm, ini gue. Kenapa Kak?"

[Lo dimana? Masih di kampus? Kalo iya mau gue—]

"Gak usah, kak. Gue lagi di perjalanan pulang, paling nanti gue mampir bentar ke minimarket."

[Oh, gue susul ya—"

"Kagak usah anjir, Deket ini. Lo masih di kantor kan, kak? Udahlah, Lo jadi berlebihan sama gue tau gak?"

[Loh? Emang iya?]

Jisung memutar matanya jengah. "Iyalah, lo gak sadar? Udah ya, nanti lagi."

[Hmm, nanti kabarin kalo udah sampe rumah.]

"Siap pak bos—eh, btw lo suka makanan apa, kak?"

[Gue omnivora, apa aja gue makan.]

"Tapi kok waktu itu lu gak mau makan gue sih, kak. Hmmmm?"

[CkJi, Jangan mulai deh...]

Jisung hanya tertawa saja saat mendengar suara Minho yang terkesan menggeram kesal padanya itu.

"Yaudah, gue tutup ya kak?"

[Hmm, hati-hati dijalan. Kalo ada apa-apa jangan lupa—]

"Ck, bawel! Gue bisa jaga diri sendiri."

Pip!

Panggilan diakhiri sepihak oleh Jisung. Pemuda manis itu segera memasukan handphonenya kedalam tas lagi.

Jisung membawa langkahnya menuju sebuah supermarket yang berlokasi tak jauh dari tempat tinggalnya kini.

Pemuda manis itu mulai memasuki supermarket tersebut untuk mencari beberapa bahan makanan dan juga beberapa cemilan untuknya. Pasalnya, Jisung sama sekali tak bisa hidup tanpa cemilan.

Mr. Workaholic || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang