Trouble Started

2.8K 52 0
                                    

"Hamil?" tanya Scarlett sebelum mulutnya kembali menganga ke arah dokter. Dokter itu beberapa kali mengangguk sambil melihat catatannya beberapa kali. Scarlett menutup mulut dengan telapak tangannya masih tidak percaya apa yang terjadi.

"Sudah berjalan sekitar delapan minggu. Selamat ya," ucap dokter itu sebelum menaruh catatannya dan menyalami Scarlett. Sementara Scarlett hanya tersenyum kaku tidak mengerti apa yang telah terjadi.

"Oh ya Ibu Walter! Ibu mau dengar detak jantungnya sama mau ngambil gambarnya? Sudah bisa lho bu," ucap dokter itu sambil menyiapkan alat - alatnya. Scarlett mengangguk agar dia percaya apa yang telah terjadi.

Tepat saat itu, dokter menyuruh Scarlett berbaring dan membuka baju agar kelihatan bagian perutnya. Lalu dokter menaruh semacam cairan dan mulai memeriksa perut Scarlett untuk mencari detak jantung sang bayi.

Deg... deg... deg

Detak jantung yang cepat keluar dari alat dokter. Membuat dada Scarlett entah kenapa terasa hangat. Scarlett tanpa sadar tersenyum sendiri mendengar dokter yang terus mengucapkan selamat.

"Ibu Walter, saya harap minggu depan anda datang untuk pemeriksaan. Sehingga kami dapat memantau perkembangan bayi anda secara keseluruhan. Sekali lagi, saya ucapkan selamat," ucap dokter itu sebelum mempersilakan Scarlett keluar ruangan.

Scarlett berjalan di jalan raya dengan jantung yang terus berdebar. Dia memegangi perutnya sebanyak beberapa kali untuk mempercayai apa yang terjadi. 

"Aku akan jadi ibu...," ucapnya dengan suara pelan. Tetesan air mata mulai mengalir dari mata menuju pipinya yang merona. Scarlett memejamkan mata untuk merasakan adanya kehidupan di dalam dirinya.

Namun, hal itu berujung petaka. Dua orang pria sedang memperhatikannya dari balik rindangnya pohon - pohon di sekitarnya. Mengawasi tiap gerak - gerik wanita muda yang mereka mata - matai.

"Oh ya! Aku ada janji ke rumah Ellie. Duh! Harus cepat," ucap Scarlett sebelum berjalan cepat menuju ke arah halte. Hatinya sangat kesal karena menyadari bahwa dia hamil sehingga tidak boleh lari.

Scarlett berhasil mencapai halte dan duduk sambil meregangkan kakinya. Dia beberapa kali melihat arloji untuk memperkirakan kapan bus selanjutnya datang. 

Tiba - tiba, sebuah sapu tangan membekap mulutnya. 

"Mmph!! Mmph!!" gumam Scarlett sambil berusaha melepas genggaman orang yang tengah membekapnya.

"Ssstt... Wanita cantik. Ikut kami ya...," ucap orang itu dengan nada memelas.

Tiba -tiba, mata Scarlett menjadi sangat berat. Tubuhnya sangat lemas dan tidak sanggup dia angkat lagi. Hingga akhirnya, matanya terpejam sepenuhnya dan tubuhnya mati rasa seketika.

Save The Baby (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang