18 - Breakfast

2.5K 356 109
                                    

Gue gatau nulis apaan di chapter ini tapi semoga kalian ga ilfeel >.<



Sejak ulang tahunnya yang ke 11-ketika semua hal berubah untuknya-Jennie tidak pernah merasakan bangun tidur dengan nyaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Sejak ulang tahunnya yang ke 11-ketika semua hal berubah untuknya-Jennie tidak pernah merasakan bangun tidur dengan nyaman. Bahkan terlelap belasan jam tak mampu menghilangkan letih, justru membuatnya sakit kepala, dan selalu ada perasaan mengganjal yang mengganggunya.

Tapi entah mengapa pagi ini terasa begitu berbeda.

Kepalanya masih terasa pusing, hanya sedikit, tapi setidaknya Jennie merasa lebih tenang dibanding biasanya. Alasannya? Jennie tak ingin berasumsi.

Tirai pada jendela kaca hotel sudah terbuka, membiarkan teriknya sinar matahari menembus masuk, menandakan hari sudah pagi, atau mungkin siang?

Jennie bisa mendengar percik air menyentuh lantai kamar mandi. Lagi, Jungkook.

Ah, Jennie benar-benar tidak ingin memikirkan apa yang terjadi antara dirinya dan sang lelaki tadi malam. Sangat aneh ketika mereka tidak bertengkar, atau setidaknya saling berdiam diri. Jennie bahkan tidur dengan nyaman di pelukan musuh besarnya. Sungguh tak pernah terpikirkan olehnya sebelumnya.

Ponsel tiba-tiba berbunyi, begitu nyaring membuat Jennie terkejut. Namun hening kembali ketika ia terlambat meraihnya.

Mendengus pelan, Jennie mengambil ponsel miliknya yang terletak di atas nakas, mendapati puluhan panggilan tak terjawab dan ratusan pesan dari sang kakak dan juga Rose.

Fuck. Jennie benar-benar dalam masalah besar.

Ia kembali terkejut saat ponselnya berbunyi, menemukan nama sang sahabat tertera di layar ponsel.

"Hallo, Chaeng," jawab Jennie pelan.

"YAAA!! KAU DIMANA??" Suara cempreng Rose menghantam indra pendengarannya, membuat Jennie harus menjauhkan ponselnya dari telinganya.

"Pelan-pelan, Chaeng."

"TIDAK BISA! AKU MENGUNJUNGI KAMARMU DAN KATA PETUGAS HOTEL KAU TIDAK KEMBALI. TAEHYUNG OPPA JUGA SIBUK MENCARIMU. KAU DI MANA?!"

Oh sial! Kakaknya...

"Chaeng apa kau bersama kakakku sekarang?"

"Ya. Taehyung Oppa dipaksa Jimin Oppa untuk sarapan. Aku sedang berada di toilet. Kau gila, kau harus melihat wajah kakakmu. Kau di mana sebenarnya?!"

"Okay, listen. Be calm, okay? Aku di kamar Jungkook."

"WHAT???!!! JADI YANG JUNGKOOK KATAKAN TADI MALAM BENAR? KAU ISTRINYA? KALIAN SUDAH MENIKAH? KIM JENNIE!!! CEPAT KATAKAN YANG SEBENARNYA!!!"

"Chaeng, chill. I'll tell you everything. Tapi untuk sekarang bantu aku menenangkan Taehyung Oppa. Setidaknya bilang padanya kalau aku sedang baik-baik saja."

"Tch, for what I saw last night, kau tidak sedang baik-baik saja."

"Chaeng, please. Aku benar-benar baik-baik saja dan aku berjanji akan segera menemui kalian."

Clandestine RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang