Bab 10 Basah

1.4K 47 0
                                    

"Hubungan intim? Ah, aku berhubungan dengannya sudah lama. Tapi maksudnya intim ... ,aku tidak mengerti maksud kalian," sedikit menggaruk bagian kepala yang tidak gatal.

"Jadi, maksudmu berhubungan dengannya karena sudah lama kau mengenalnya dan menjadi akrab?" ucap Freya yang tampak begitu kesal.

"Iyaa, aku sudah lama berhubungan dengannya," jawab Rasya

"Jadi maksudmu kau berhubungan karena mengenalnya sudah lama dan bukannya berhubungan bad_"
Tiba-tiba ucapan Lana terputus karena tangan Freya yang menutup mulutnya.

"Lana yang cantik dan juga mesum, mohon jangan memberitahukan hal-hal yang tidak di ketahui oleh gadis polos di depanmu ini." Kesal Freya

Namun, tiba-tiba saja wajah si Gadis Polos itu sedikit sedih.
"Apa ia tak menyukaiku?"

"Apa dia sangat perhatian padamu?" ucap Freya.

"Dia sangat perhatian padaku dan dia sering membelikanku apa yang ku sukai?" jawab Rasya.

"Apa dia pernah mengatakan padamu bahwa dia menyukaimu?" tanya Freya lagi.

"kalau itu aku tidak ingat."

"Hey guys, aku punya rencana untuk masalah Rasya." ucap Lana dengan tiba-tiba lalu berbisik.

***

Bell berbunyi, yang menandakan bahwa jam pelajaran telah selesai. Gadis itu masih memikirkan, apa yang di ucapkan oleh temannya-Lana.

Rasya pun, menuju gerbang sekolahnya dan tiba-tiba, pengendara sepeda motor itu mengarah pada Gadis itu. Lagi dan lagi, dirinya di selamatkan oleh Gland.

Bahkan pria itu sedikit memeluknya lagi dan pengendara motor yang ingin menabrak Rasya, adalah seorang anak SMA sekelas dengan Gland yang bernama Ezra Felix, langsung berhenti menatap Rasya dan pergi begitu saja.

Bingung, tentu saja Rasya bingung, karena menurutnya pria itu benar-benar aneh. Bagaimana tidak, jika pria yang membawa motor itu, pergi begitu saja tanpa meminta maaf pada Gadis itu.

Namun, Pria itu-Ezra Felix, nampak menatap Rasya dengan kaca spionnya.

"Apa kau tak apa?" Melepaskan pelukannya pada Gadis itu.

"iya Gland, aku tak apa-apa. Aku berterima kasih padamu, sebaiknya aku pergi dulu yaa Gland, sampai jumpa."

Kini, gadis itu t'lah sampai di depan rumahnya. Namun, ia tak langsung ke rumahnya melainkan ia langsung ke rumah Edrick.

Gadis itu menekan bell berulang kali dan mengetuk pintu rumah Edrick,

"Edrick, ini Rasya ... aku di depan pintumu!"

Hening, yah tiada yang menjawab mungkin saja Edrick sedang di kantornya.

"Edrick, kuharap kau di sini, aku sangat merindukanmu," gumam gadis itu.

Gadis itu terduduk, menunggu kedatangan pria yang disukainya. Berulang kali, Rasya terus menghela nafas, namun, pria itu sama sekali tak menampakkan dirinya sedikit pun.

"Mengapa kau sangat lama, Edrick? Pinggangku sakit, kakiku juga sakit." Keluh Rasya.

Menunggu dan terus menunggu, Rasya pun memejamkan matanya dan tak terasa ia tertidur pulas.

Tanpa di sadari gadis itu, sebuah mobil hitam berhenti dan tampak memarkirkan di depan rumahnya itu.

Yah, dia Edrick. Edrick pun melihat Rasya yang tengah tertidur di bangku halaman rumahnya.

"Mungkin dia lelah."

Dengan menampilkan senyumnya yang menawan, pria itu mendekat dan mendatangi si Gadis Kecilnya itu.

Baby Girl[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang