19. Menyatukan Hati

3.4K 623 65
                                    

“Cerita ini fiktif

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Cerita ini fiktif. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan”

© Story of “Surga di Balik Jeruji 2” by @NailaAfra
.
.
.
.
.
.
.
.

“Berpisah lama tapi bertemu kembali. Seperti layaknya Adam dan Hawa begitupula dengan kisah cinta kami.”

***

Daffa melirik kedua lengan Alya yang melingkari pinggangnya, tidak mau melepaskan meskipun dia meminta.

“Alya, aku nggak konsen bawa motor nih. Kencang banget meluknya. Susah gerak.” Daffa menegur, menoleh pada Alya Sahira yang duduk di belakang motor yang dia kendarai. “Lagi pula apa kamu nggak malu?”

“Malu apa?” tanya Alya balik, berbisik di telinga Daffa.

“Semua orang melihat kearah kita. Ini lampu merah sayangku.” Daffa mengingatkan. Mengangguk pada para pengendara yang menatap mereka. Antara kesal, gemas dan juga iri. “Longgarin dikit yah.” Dia menambahkan dengan menepuk pelan punggung tangan Alya.

Tapi perempuan itu tidak peduli. Dia menyandarkan kepalanya di pundak Daffa. “Nggak bisa, takut jatuh. Sakit tau kalo jatuh dari motor,” alasannya.

Suara mikropon dishub berbunyi, petugas melakukan peneguran seperti biasa kepada pengendara yang tidak patuh pada peraturan.

“Kepada Abang yang nggak mengenakan helm. Abang nggak sayang apa sama nyawa Abang? Saya saja sayang sama Abang. Dipakai dong helmnya,” pinta petugas dishub perempuan.

Semua orang yang berada di depan lalu lintas, mencari target dishub, menolehkan kepala mereka ke kanan dan kiri.

“Iya kamu Abang! Kamu yang di samping dua sejoli yang sedang kasmaran. Dua sejoli yang merasa dunia milik berdua. Jangan baper dong Bang! Dipakai dulu helmnya, jodoh nggak kemana-mana kok, jangan lihat mereka. Lihat aku aja.” Petugas dishub melanjutkan dan ledakan tawa terdengar di depan lampu merah.

Semua orang menemukan target dishub yaitu seorang lelaki yang berhenti di samping motor Daffa. Menertawakan pengendara yang lupa mengenakan helm karena terus memperhatikan Daffa dan Alya dengan wajah iri.

“Alya.” Daffa merengek dengan malu. Dia menundukan kepala. “Aku malu, kita diketawain orang-orang.”

“Cuekin saja sayang. Toh kita sudah halal. Sudah nikah.” Alya menatap ke semua orang, dia bahkan membuka penutup helmnya. “SUAMI! SUAMI SAYA. ORANGNYA PENAKUT, MAKANYA HARUS DIPELUK.” Menambahkan dengan menjelaskan kepada semua orang.

Surga Di Balik Jeruji | SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang