Bagian 6

1 0 0
                                    

Maaf kalo masih bertebaran typo ya🙇maklumin aja awal menulis cerita.
Dan ini hanya cerita fiksi dari imajinasi aku aja ya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Didalam kamar Denis.

Denis membersihkan badannya terlebih dahulu karena dia tadi sepulang dari kantor tidak langsung pulang melainkan menjemput sang wanita dan menghantarkan wanitanya pulang kerumah.
Dengan gerakan cepat Denis sudah selesai membersihkan dirinya yang tadinya lengket sekarang sudah harum dan tidak lengket lagi. Dia bergegas turun kebawah menemui sang bunda yang sedang memasak didapur untuk makan malam nanti.

Denis :"hmmm....harum banget masaknya bun kayanya enak nii,emang bunda masak apa?"tanya Denis kepada sang bunda.
Bunda :"bunda masak ayam kecap sama tumis kangkung."
Denis :"itukan makanan kesukaan Denis bun,udah selesai belum bun Denis sudah lapar nii."
Bunda :"sabar ya makanya belum mateng semua nii bunda kurang masak tumis kangkungnya biar cepet kamu bantu dong."
Denis :"bunda mah gitu kan Denis gak bisa masak bun nanti kalo Denis masak terus masakannya gosong kalo enggak keasinan gimana dong bun?"
Bunda :"kamu tu ya emang taunya cuma makan aja enggak mau bantu didapur terus nanti kalo kamu nikah sama Zahra terus Zahra lagi sakit mau makan apa kamu."
Denis :"beli makanan diluar lah bun😅."
Bunda :"daripada beli diluar mendingan masak sendiri Denis,masak sendiri lebih sehat."
Denis :"ya kan enggak terus terusan makan masakan diluar bun tapi untuk sementara waktu kalo Zahra sakit beli diluar aja tapi kalo udah sembuh ya Zahra lah yang masak buat makan."jelas Denis panjang lebar.
Bunda :"dasar kamu ya.(sambil menjewer telinga Denis seperti anak kecil yang ketahuan mencuri barang milik temannya) jangan cuma ngandelin Zahra terus nantinya kalo kamu udah nikah."
Denis :"emang kenapa sii bun,kok gak boleh ngandeli Za terus buat masak kan itu emang kewajiban Za buat masak makanan buat makan bun?"tanya Denis
Bunda :"kasian Zahra Denis kalo dia harus bersih bersih rumah,nyuci pakaian kalian,dan nanti kalo kalian punya anak pasti juga jaga anak masak kamu gak kasian lihat istri kamu kecapean."
Denis :"iya juga ya bun, tapi gimana dong bun. Bunda kan tau kalo Denis gak bisa masak orang masak air aja dulu sampai air airnya habis."
Bunda :"ya kamu mulai sekarang belajar bantu didapur jangan gengsi kalo kamu itu laki laki."
Denis :"iya bun Denis bakalan bantu didapur mulai sekarang tapi enggak janji ya✌"
Bunda :"terserah kamu aja deh bunda capek. Dah bunda mau lanjut masak aja kalo kamu gak mau bantu ya sudah sana pergi aja jangan ganggu bunda masak."omel sang bunda panjang lebar kepada Denis
Denis :"iya bu Denis mau nonton tv aja deh, masak yang enak ya bun."setelah mengucapkan kalimat terakhir Denis langsung pergi dari dapur keruang keluarga untuk menghindari omelan sang bunda.

Diruang TV

Denis bingung apa dia bisa membahagian Zahra nantinya,tapi Denis tidak patah semangat dia harus membuktikan kalo dia bisa membahagiakan Zahra nantinya.

Denis berfikir kalo dia akan berkunjung kesana nanti setelah dia makan malam bersama sang bunda.
Bunda :"Denis!."teriak sang bunda berhasil membuyarkan lamunanya
Denis :"iya bun ada apa?"tanya Denis
Bunda :"sini makan dulu katanya tadi sudah lapar."
Denis :"iya bun. Bun nanti Denis mau main kerumah Za boleh ya bun🙏."sambil memohon kepada sang bunda agar mengijinkanya pergi
Bunda :"kamu tu ya anak durhaka banget."sambil menjewer telinga Denis lagi
Denis :"durhaka gimana lagi sii bun emang Denis salah apa?"tanya Denis kebingungan
Bunda :"ya kamu salahlah masak kamu mau pergi kerumah calon besan bunda sendirian gak ngajak ngajak bunda."
Denis :"ooo bunda juga mau ikutan kerumah Za nanti."
Bunda :"iya dong bunda mau ikut sekalian mau ketemu sama calon mantu bunda."
Denis :"ya sudahlah kalo bunda mau ikut kesana gapapa nanti berangkat bareng sama Denis sekalian Denis mau kenalin bunda sama Za."
Bunda :"yaudah cepetan kamu habisin makannya nanti kemalaman lagi kesananya."
Denis :"iya bun."

Diperjalanan menuju rumah Zahra.

Didalam mobil hanya keheningan yang menyelimuti antara sang anak dengan sang bunda.
Bunda :"Denis nanti Za ingat gak ya sama bunda?"
Denis :"nanti Denis kenalin lagi bunda sama Za ya bun soalnyakan Za lupa ingatan bun nama dia aja lupa bun."
Bunda :"iya ya Den."
Denis :"iya bun."

Tanpa mereka sadari mereka sudah sampai didepan rumah Zahra.

"Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh."ucap anak dan sang bunda bersamaan
"Wa'alaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh" ucap ibu dari dalam.
Ibu :"ehhh... ada nak Denis sama bundanya ya?"
Denis :"iya bu ini bunda Denis."
Ibu :"yasudah masuk dulu yuk."ajak sang ibu
Bunda :"iya bu."
Ibu :"pasti nak Denis mau ketemu sama Za kan?"tanya sang ibu dengan nada menggoda
Denis :"ibu tau aja."ucap denis dengan malu malu
Bunda :"katanya sudah kangen bu anak saya sama anak ibu."
Ibu :"kan tadi sudah bertemu kan ya?"
Bunda :"maklum lah bu namanya aja anak muda."
Ibu :"iya ya bu maklum anak muda."
Jangan ditanya Denis sudah malu dan salah tingkah.

Diruang keluarga rumah Zahra.

Diruang keluarga sudah ada ayah,abang,dan Zahra (ya mereka lagi berkumpul bersama disana)
Ibu :"Assalamualaikum lihat siapa yang datang"
"Wa'alaikumussalam"ucap serempak ketiga manusia yang berada diruang keluarga
Ayah :"nak Denis sama bunda kok repot repot malam malam datang kesini?"
Denis :"Denis sama bunda kesini mau jenguk Zahra yah."
Ayah :"yasudah duduk dulu."
Bunda :"makasih pak."
Ayah :"iya bu,sebenarnya gak usah repot repot malam malam datang kesini."
Bunda :"kita enggak repot kok pak datang kesini,ini juga katanya ada yang kangen sama anak perempuan bapak."
Ayah :"oo ada yang kangen ya sama anak gadis bapak?"tanya ayah dengan nada mengoda
Jangan tanya wajah Denis seperti apa ya dia sedang menahan malu akibat sang bunda dan Zahra juga sama dia malu bahkan pipi Zahra merah seperti tomat.
Abang :"ayah sudah liat tu ada yang malu sama tu ada yang pipinya udah kaya tomat."
Ayah :"iya ya bang ada yang malu sama pipinya berubah jadi tomat."
Ibu :"ini bu,nak Denis silahkan diminum dulu."
Bunda :"iya bu gausah repot repot bu."
Ibu :"enggak repot kok bu, oh iya tadi lagi bahas apa sii kok kayanya seru banget sampai kedengeran didapur?"tanya ibu
Ayah :"ini bu ada yang malu malu sama ada yang pipinya kaya tomat."jelas ayah
Ibu :"oalah ada yang malu malu toh."

Setelah selesai berbicara dan hari sudah hampir tengah malam Denis dan sang bunda ijin pamit untuk pulang kerumah.










Yee akhirnya update lagi
Maaf partnya sedikit dan jangan lupa pencet tanda bintang nya ya dan tinggalkan jejak dikolom komentar biar aku juga semangat buat update lagi dicerita ini😁


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Halaqah cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang