Jaemin keluar dari mobil dan tanpa pikir panjang ia berlari masuk ke dalam gang. Entah bagaimana tapi ia bisa sampai di tempat ini. Jaemin menyusuri setiap rumah yang ia lewati. Dan berakhir di depan rumah dengan cat berwarna putih lusuh.
Jaemin cukup takut sebenarnya, ia pun tak tau kenapa pikiran dan tubuh nya tiba tiba membawanya kesini. Jaemin membuka pagar yang memang sudah sedikit terbuka. Ia memegangi knop pintu, sebelumnya ia sudah mengetuk pintu tapi tak ada jawaban di dalam.
Jaemin menekan knop pintu dan ternyata pintu tak di kunci. Ia masuk menyusuri rumah yang cukup gelap. Hanya ada cahaya matahari yang menyinari masuk lewat celah celah jendela. Jaemin masuk tapi tak menemukan siapapun. Ia tadi bertemu dengan dapur dan masih tak menemukan orang.
Jaemin kembali menyusuri rumah itu, bertemu dengan beberapa kamar dan kosong. Sekarang kamar terakhir ya, pintu kamar itu tertutup rapat dan Jaemin masuk. Jaemin menemukan seorang pria yang meringkuk di atas kasur.
Ia perlahan mendekat dan membalikan tubuh pria itu. Jaemin cukup terkejut, keadaan pria ini sangat memprihatinkan dengan banyak luka di tubuh dan darah yang sudah mengering.
Jaemin tau ini soulmate nya, dengan sekali lihat Jaemin jelas tau dan dapat mengenali nya. Wajah soulmate nya memang manis dan cenderung cantik hanya saja wajah cantik itu sekarang sangat pucat.
Jaemin duduk di kasur dan mencoba untuk mengangkat soulmate nya. Ia menepuk nepuk pipi sang soulmate pelan. Mencoba untuk membuat soulmate nya bangun.
"Hey! Bangun. Aku disini, Sayang bangun" soulmate nya tak juga bangun. Dia masih memejamkan mata cantik nya itu. Itu membuat Jaemin kalut dan gelisah.
Jaemin keluar dari rumah itu dengan membawa soulmate nya. Ia keluar tapi di kejutkan dengan keluarga nya yang sudah ada disana. Mereka langsung menghampiri Jaemin dan menanyakan keadaan Jaemin.
Tapi Jaemin bahkan sedang kalut dengan keadaan soulmate nya.
"Pa! Soulmate ku terluka! Ayo ke rumah sakit!" Mendengar apa yang Jaemin katakan. Semua orang langsung kembali ke mobil dan membawa soulmate Jaemin ke rumah sakit. Dalam perjalanan Jaemin hanya diam dengan sang soulmate di pangkuan. Doyoung menatap anak nya itu iba, sebagai orang tua tentu saja ia sedih karena anak nya seperti kehilangan separuh hidupnya.
..
Sampai di rumah sakit Jaemin hanya duduk diam menunduk. Soulmate nya di dalam sedang di tangani dokter. Ia bersandar pada kursi rumah sakit dan menghela napas lalu memejamkan mata nya.
Semua orang yang melihat merasa iba dan kasihan. Sebagai keluarga yang sudah tau seluk beluk dan sifat satu sama lain dari kecil. Tentu itu membuat mereka ikut sedih, Jaemin tak pernah seperti ini. Jaemin adalah orang yang sangat tenang, ia cenderung bisa memendam segala emosinya.
Jaemin memang anak yang terbuka, tapi ia tak pernah sekalut ini. Bahkan saat pertama kali mengangkat Jaemin sebagai CEO di perusahaan. Jaemin sangat tenang, tak ada kegugupan disana.
Tapi sekarang ia sangat kacau dan berantakan karena seorang soulmate yang baru saja ia temukan. Dan parahnya ia menemukan dalam keadaan jauh dari kata baik.
Doyoung menghampiri Jaemin, ia mengusap punggung tegap anak nya. Jaemin menoleh dan menatap orang yang telah melahirkan. Doyoung tersenyum saat anak nya itu merespon.
"Papa" panggil Jaemin pelan.
Doyoung membawa Jaemin dalam pelukan nya.
"Tak apa. Dia akan baik baik saja. Percaya dengan Papa" Doyoung...
Renjun bangun, kepalanya sedikit pusing. Ia mengedarkan pandangan nya ke segala arah. Ruangan dengan cat putih dan bau ruangan yang membuatnya tidak suka. Renjun tau ini rumah sakit, Renjun bangun tapi tiba tiba ada memegangi kedua tangan.
Renjun melihat seorang pria di depan nya. Ia mengerjap pelan, ia menatap pria di depan nya.
"Hey ada yang sakit?" Tanya nya.
"Hanya sedikit pusing" jawab Renjun.
"Mau ku panggilkan dokter?"
"Tidak. Tapi.. kamu siapa?" Tanya Renjun.
"Kau tak mengenalku?"
Renjun kembali menatap pria di depan bingung. Tiba tiba pikiran nya hanya tertuju pada satu orang.
"Soulmate" ucap Renjun pelan.
Pria itu mengangguk dan tersenyum. Lalu memeluk Renjun dan Renjun balas memeluk nya erat. Renjun tak menyangka soulmate nya menemukan nya. Orang yang selalu ia panggil panggil datang dan membawa nya. Renjun menangis, rasa takut nya hilang. Ia senang soulmate nya menemukan nya.
Pria itu melepas pelukanya dan menatap Renjun lembut, lalu menghapus air mata Renjun yang mengalir.
"Berhenti menangis. Kamu membuat ku seperti orang jahat. Ngomong ngomong siapa namamu?" Tanya nya.
"Renjun. Huang Renjun" jawab Renjun.
Pria itu mengangguk."Aku Jung Jaemin. Panggil Jaemin, sayang pun tak masalah" ucap nya.
Renjun terkekeh mendengar itu. Soulmate nya ternyata pintar menggombal.
"Ini lebih baik" ucap Jaemin.
"Hah?" Renjun.
"Kamu tertawa. Itu lebih baik. Jangan pernah menangis lagi, jangan pernah sakit atau pun terluka. Karena aku akan selalu mengetahui nya" ujar Jaemin.
Renjun mengangguk mengerti.
"Ehm!" Tiba tiba ada yang mengintrupsi kegiatan menggombal Jaemin. Jaemin menoleh menatap daddy nya kesal. Tadi Jaemin lupa keluarga nya masih disini.
Doyoung memukul lengan Jaehyun keras. Padahal ia sengaja diam agar tidak mengganggu kegiatan anak nya. Tapi suami nya yang menyebalkan ini sangat anti melihat keromantisan anak nya.
Doyoung menghampiri Jaemin dan Renjun. Ia tersenyum pada Renjun dan mengelus surai Renjun lembut. Lalu mengusap pipi Renjun pelan.
"Kau manis sekali. Selamat datang di keluarga Jung!" Ucap Doyoung. Ia senang akhirnya anak nya bisa melepas masa lajang. Doyoung terharu, apalagi ia sempat melihat anak nya sendiri jatuh itu membuat nya sangat sakit.
Renjun balas tersenyum.
"Terimakasih" ucap Renjun. Ia ingin kembali menangis tapi ingat ucapan soulmate nya. Ia tak boleh menangis jadi Renjun menahan nya.
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate || JaemRen✓
FanfictionJaemin sering mendengar soulmate nya menangis dengan memanggil dirinya. Jaemin ingin bertemu dan membawa soulmate nya, tapi bahkan ia tak tau dimana soulmate nya. JaemRen bxb Ini cerita Short Story! Jadi tiap chap pendek pendek dan chapter nya engga...