Sesisi mobil pastinya kaget mendengar permintaan Haru.
"Kau sudah tak waras ya." -Kamei
"Tuan Katou apa maksudmu ingin kembali ke mansion?" Tanya Suzue.
"Ada sesuatu yang harus kukatakan pada Daisuke-sama." Ucap Haru yakin.
"Woi Katou apa kau tak takut jika nanti dibunuh?" -Kamei
"Tidak, kumohon Suzue san antar aku kembali ke mansion." Mohon Haru.
Suzue mendadak berhenti di jalan lalu berbalik menghadap Haru, "Tuan Katou apa kau yakin dengan keputusanmu itu?" Tanya Suzue sambil menatap Haru.
"Iya Suzue san, biarkan aku berbicara dengannya." -Haru
Suzue diam sejenak berpikir, Kamei daritadi ribut sendiri membicarakan masalah nyawa segala macam, Saeki juga sedikit ikut berdebat. Tapi pada Akhirnya Suzue pun meng-iyakan permintaan Haru.
Perjalanan menuju mansion dipenuhi ketakutan, jantung mereka masing-masing berdetak kencang antara khawatir dan pasrah dengan kejadian yang akan menimpa mereka kedepannya.
Hari itu sudah malam dan cuacanya lumayan dingin, tak lama mereka akhirnya sampai di depan mansion. Haru keluar terlebih dahulu dari mobil disusul Suzue lalu Saeki, Kamei keluar terakhiran.
Haru langsung berlari kedalam mansion, Suzue memanggil Haru berkali-kali tapi Haru tak berbalik.
Cairan merah dan bau amis menyelimuti mansion, mayat-mayat para pelayan yang terbunuh habis juga sekarang seakan menjadi pajangan dalam mansion.
Haru tak peduli dengan keadaan sekitar, saat ini prioritas utamanya adalah menemukan Daisuke. Sisanya Kamei, Saeki, dan Suzue juga ikut mengejar Haru.
Saat memasuki ruangan utama Haru mendadak berhenti, detak jantungnya semakin cepat, nafasnya seakan terasa berat. Terlihat sosok Daisuke yang berdiri sambil membawa pistol, seluruh tubuhnya bersimbah darah.
Haru masuk dan berjalan perlahan mendekati Daisuke, Haru memang takut tapi ia memberanikan dirinya.
"Daisuke-Sama." Panggil Haru.
Daisuke tadinya diam sejenak, kesadaran yang tadinya sempat menghilang karna obsesi yang begitu besar perlahan kembali seperti semula saat mendengar suara yang sangat dikenalnya.
Daisuke sontak menoleh, "Haru.."
Di waktu yang sama Suzue, Kamei, dan Saeki juga baru sampai ke ruang utama. Pancaran mata Daisuke yang semula hangat pada Haru kini berubah menjadi gelap saat melihat mereka ber 3 yang baru datang.
Daisuke mengeratkan pistol yang ada di tangannya, mata Daisuke yang gelap pertama kali diarahkan ke Suzue.
"Suzue, bukankah sudah kubilang jangan pernah ikut campur dalam urusanku." -Daisuke
Suzue bergidik dan sedikit mundur, sedangkan Daisuke tangannya secara tidak langsung mengarahkan pistol pada Suzue.
Belum sempat menarik pelatuk Haru terlebih dahulu menghadang di depan arah pistol, Haru juga pastinya ingin melindungi Suzue.
"Minggir Haru." Titah Daisuke.
"Daisuke-sama kenapa kau melakukan hal seperti ini?" Tanya Haru.
"Kenapa? Kenapa ya." Tangan Daisuke yang tadinya mengarahkan pistol diturunkan sedikit, Daisuke tertawa kecil.
Sekarang mata Daisuke menatap tajam Haru, "Aku tak peduli berapa banyak darah yang sudah melumuri tanganku. Yang jelas kau milikku, Katou Haru." -Daisuke
"SEKARANG MINGGIRLAH!." -Daisuke
Karna Haru tak ingin minggir tangan Daisuke sekarang mengarah ke arah Kamei.
DOR! Satu pelatuk ditarik Daisuke ke arah Kamei.
Tapi bukan Kamei yang kena melainkan Haru, bahunya tergores peluru dan sedikit mengeluarkan darah. Sebelumnya saat mengetahui Kamei yang diincar Haru langsung berlari ke arah Kamei.
Daisuke langsung menjatuhkan pistolnya, "Haru aku-"
Meskipun bahu Haru sakit, Haru tetap memaksakan dirinya mendekati Daisuke, disana Haru langsung memeluk Daisuke erat.
Daisuke masih terdiam tak percaya dengan apa yang barusan dilakukan, "Haru aku- aku hampir membunuhmu, aku-"
"Daisuke-sama.." Potong Haru.
"Aku tak peduli berapakali kau menyakitiku, itu memang sakit tapi lebih sakit lagi jika aku melihatmu bersama orang lain. Itu lebih sakit lagi jika melihatmu seperti ini, hikss.. Daisuke-sama-"
"Aku menyayangimu." -Haru
Dalam pelukan itu Haru menyatakan perasaannya, detak jantung Daisuke juga menjadi melodi pengantar dan menjadi alasan Haru untuk berani mengungkapkannya.
Dalam pelukan itu juga Haru menangis.
Daisuke terdiam, tanganya perlahan mulai mengelus pelan surai belakang Haru. Selama hidupnya pertama kalinya ada seseorang yang mengatakan hal seperti itu pada Daisuke selain ibundanya.
Daisuke tak beicara, Daisuke melepas pelukan itu lalu mencium Haru dengan hangat dan lembut.
Ciuman itu sebagai tanda perasaan Daisuke pada Haru.
Kamei, Saeki, dan Suzue bisa bernafas lega.
"Untung aja happy ending." -KameiSetelah ciuman berakhir Daisuke lalu berbisik pada Haru.
"Kau lah orang yang menyelamatkanku dari gelapnya dasar jurang. Aku sangat berterimakasih pada setiap senyuman, tatapan, pelukanmu, bahkan bicaramu yang terkesan hangat. Terimakasih telah selalu bersamaku, terimakasih telah mau menerimaku, terimakasih karna mau menyayangiku. Tapi ada satu fakta yang harus kau ketahui juga.""Aku terlebih dahulu menyayangimu hingga saat ini." -Daisuke
Fin
Selesai
Tamat-ada chap sepesial sikit :v
TERIMAKASIH TELAH MENGIKUTI CERITA INI SAMPAI AKHIR, TERIMAKASIH BANYAK ATAS DUKUNGAN DAN KOMEN KALIAN.
♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Listen To Me! || DaiHaru
FanfictionWARN : NSFW 🔞 - [END] ⚠️ OOC Daisuke seorang anak tunggal dari keluarga Kambe yang sangat kaya raya, sifatnya yang kritis dan dingin menyebabkan dirinya ditakuti banyak orang. Keluarga Katou sudah turun temurun menjadi pelayan di...