Young Master Damien's Pet (Bagian 1)

Bab 72 - 73. Mengunjungi Makam

Bab 72. Mengunjungi Makam part 1

Keheningan memenuhi ruangan itu, Penny menghindari Damien dan malah menyibukkan diri memandangi perapian lalu menatap buku pedoman di tangannya.

Setidaknya ada sesuatu yang menjauhkan diri dari kecanggungan yang tercipta, setelah Damien dan Penny memainkan sesuatu yang bukan dari drama yang sebenarnya.

Damien tidak salah. Pria itu Tuan Scrutioner dalam drama adalah pria tak berpendirian karena penuh keraguan.

Awalnya, dia merayu Annabeth dan kemudian jatuh cinta pada wanita lain.

Pria itu menjanjikan kedua wanita tersebut, yang pada akhirnya memutuskan untuk pergi dengan kekasih barunya. Pria seperti itu benar-benar tak punya pendirian yang tidak memiliki tanggung jawab.

Siapa yang tahu kalau Damien punya kemampuan akting yang baik.

Mengingat kedekatan wajah pria itu yang hanya beberapa inci darinya, napas pria itu jatuh ke arahnya, membuat jantung Penny berdebar cukup keras di mana ia yakin kalau Damien telah mendengarnya di ruangan yang sunyi itu.

Itulah sebabnya Penny menyembunyikan pandangannya dari pria itu.

Tuan yang kejam telah menunjukkan salah satu sisi emosinya yang hanya menjadi bagian dari sandiwara itu, tetapi Penny tidak bisa menolak untuk mengakui kalau pria itu telah melakukan pekerjaannya dengan baik dan telah menarik perhatian gadis itu.

Meskipun begitu, Penny akan menghargainya jika pria itu memberi tahunya tentang mereka yang tidak sepenuhnya mengikuti naskah, sehingga ia tidak akan memainkan karakter itu secara dramatis.

"Sejak kapan kau mulai bermain di teater?"

Penny mendengar suara Damien dan gadis itu menoleh untuk menatapnya.

Penny melihat Damien menatapnya, mata pria itu jauh lebih santai seolah seluruh pemandangan di depannya tenggelam dan menyita matanya,

"Dua tahun yang lalu. Aku adalah seorang pekerja di sana yang harus memerankan sebatang pohon...."

"Mengapa pohon?" Damien mengangkat dan mengarahkan kepalanya ke samping.

"Aku hanya menjadi bagian dari properti, ketika aku membawakan barang, aku diminta untuk menggantikan seseorang."

Damien tampaknya ingin tahu tentang perkembangan Penny di dunia teater,

"Bagaimana Kau bisa bermain dari sebatang kayu ke karakter pendamping?"

Penny tersenyum, "Salah satu dari mereka jatuh sakit dan jadwalnya padat. Aku berada di sana selama sebulan, cukup untuk mempelajari baris-baris kecil yang tidak banyak. Hanya tiga menit."

"Tiga menit itu lama," komentar Damien agar Penny tersenyum.

Memang benar. Untuk menjadi seorang aktor atau aktris, bahkan satu menit pun di atas panggung sudah cukup untuk mengubah seluruh jalan hidup. Hanya saja jalan hidup Penny tidak berjalan sesuai keinginannya.

Penny bisa saja diberi peran utama, menjadi aktris terkenal tetapi sebelum waktu itu datang dengan gajinya yang membaik, ibunya jatuh sakit sehingga ia harus berhenti bekerja atau lebih tepatnya diberhentikan.

Hal itu dikarenakan Penny datang tidak teratur, dimana ia harus menghabiskan waktu merawat ibunya yang sakit.

"Apa impianmu sebelum ibumu meninggal? Apakah kau berharap untuk menjalaninya? Menjadi terkenal?" tanya Damien, matanya mengukur setiap gerakan Penny.

"Hanya memiliki atap di atas kepalaku dan ibuku. Makanan yang cukup bagi kami untuk melewati hari-hari tanpa harus khawatir, kami merasa itu sudah cukup. Respek," bisik Penny.