Mauraxel [ON GOING]

Mauraxel || 10

•
•
•
V
•
O
•
T
•
E
•
•
•
֍VOTE!!֍

֍֍֍

Sore harinya, Maura berencana akan pergi ke minimarket untuk membeli cemilan. Karena stok cemilannya sudah habis.

"Sayangg.."Panggil maura

"Kenapa hm?"

"Aku izin ke depan ya sebentar,"

Axel yang mendengar ucapan maura lantas langsung mempause game nya, "Mau ngapain?Terus mau kemana?"Tanyanya berturut-turut.

Maura menghampiri Axel dan duduk di tepi ranjang sebelah suaminya, " Aku cuman mau ke minimarket ka, stok cemilan bulanan udah abis" ucap Maura

Axel mengangguk, " Aku ikut, tunggu sebentar aku ganti baju dulu" ujarnya lalu bergegas mengganti bajunya dengan kaos hitam dan celana coklat selutut.

"Ayok sayang" ucap Axel menggenggam tangan Maura dengan lembut.

Sesampainya mereka di minimarket depan komplek, mereka berdua langsung saja memilih cemilan yang akan di beli.

Maura mengambil sebungkus mie samyang, " Sayang kamu mau ini ga?" tanyanya.

"Apa itu?"

"Ini itu mie samyang, mie pedas yang dari Korea itu. Rata-rata si yang beli buat di bikin challenge gitu." ujar Maura

"Aku kan gabisa makan pedas baby"

"Oh iya ya, tapi aku beli buat aku boleh kan?" Maura menenggakan kepalanya, karena tingginya itu hanya sebatas dada Axel saja.

"Boleh ko"

Setelah memilih-milih beberapa cemilan, akhirnya mereka memutuskan untuk membayarnya.

"Ka nanti mampir dulu ke tukang bakso ya, aku pengen makan bakso" pinta Maura

"Iya nanti kita kesana" ucap Axel tersenyum lembut ke arah Maura

Setibanya di tempat makan, Axel memarkirkan mobilnya di pinggir jalan.

"Kamu mau ka?" tanya Maura

Axel mengangguk, "Mau tapi jangan pakai sayuran" ucap Axel

"Pak baksonya 2 ya, tapi yang satu jangan di kasih sayuran ya,"

"Siap neng,"

Maura menghampiri Axel yang sedang duduk di kursi plastik, yang tersedia di sana.

Tak lama kemudian, pesanan mereka datang.

Pak Bayu meletakan dua mangkuk bakso, di atas meja kayu, "Ini pesanan nya A' Neng"

"Makasi yak pak"

***

Laki-laki berseragam putih abu-abu itu menuruni tangga dengan cepat.

"SAYANGGG" teriaknya

Perempuan yang di panggilnya tadi menghela nafas panjang lalu pergi menghampiri suaminya itu.