"Har, Panggil Selin sekarang" Perintah Daniel.
"Tuan, Inikan masih jam kerja" Jawab Harsan.
Daniel langsung melototin Harsan dengan tatapan tajam.
"Baik tuan, saya akan memanggilnya sekarang juga" Harsan segera keluar dari ruangan Daniel untuk menemui Selin.
Sesampainya Harsan di lantai 25, dia langsung menghampiri meja kerja Selin, "Permisi nona, tuan Daniel sedang menunggu nona Selin diruangannya" Lapor Harsan.
"Emang ada apa tuan Har" Tanya Selin bingung.
"Saya juga tidak tau nona" Jawab Harsan
"Hhhmmm baiklah, Tapi saya melapor dulu tuan" Selin segera bangkit dari kursinya.
"Tidak usah nona" Larang Harsan.
"Kenapa tuan? Nanti saya bisa kena tegur."
"Tuan Daniel tidak mau menunggu lama nona."
"Hhhmmm baiklah tuan" Selin pun pasrah dan langsung mengikuti langkah kaki Harsan.
"Mereka mau kemana ya?" Tanya Dela kepada Sofi saat Harsan dan Selin telah keluar.
"Entah" Jawab Sofi menaikkan bahunya.
"Emang kamu enggak penasaran?" Tanya Dela lagi.
"Enggak tuhh... " Jawab Sofi lagi cuek.
"Ck ck ck " Dela kembali fokus dengan pekerjaanya.
Sesampainya Harsan dan Selin diruangan Daniel, Selin langsung betanya "Ada apa tuan memanggil saya kesini?" Tanya Selin masih berdiri.
"Kemarilah" Panggil Daniel dengan senyum manisnya.
"Hahhhh..... Mulai deh..." Gumam Selin berjalan malas.
"Udah" Saat Selin telah berada di depan meja kerja Daniel.
"Bukan disitu sayang, tapi disini" Tunjuk Daniel kesamping yaa.
Selin langsung menatap tajam kearah Daniel, Sedangkan yang ditatap semakin melebarkan senyumnya, Kemudian Selin memutar penglihatannya kearah Harsan yang tampak biasa-biasa saja. "Yaa Ampun ada apa dengan orang ini" Gumam Selin yang kesal.
"Cepatan sayang" Panggil Daniel lagi tak sabaran.
"Hhuuummmmhhhhh" Selin menghela nafas pasrah, Kemudian berjalan kearah samping Daniel, "Ada apa tuan yang terhormat" Ucap Selin kesal.
"Hahaha Wajah kamu kenapa sayang kok gitu" Tunjuk Daniel kewajah Selin yang sedang kesal.
Selin tidak menjawab, Daniel langsung bangkit dari kursi kebesarannya dan langsung mencium pipi kanan Selin.
Cup....
"Ohhh Tuhan, Mau kutarok dimana lagi ini wajah" Batin Selin yang merasa sangat Malu karna ada Harsan diruangan itu.
"Jangan pedulikan Harsan sayang, dia tidak tau apa-apa, Lihatlah dia hanya fokus dengan Leptop ya" Bisik Daniel saat tau apa yang ada dipikiran Selin.
Selin yang kesal langsung mencubit kuat pinggang Daniel.
"Ahh aahhkkhhhhh" Teriak Daniel yang kesakitan sambil memegangi pinggang ya.
"Rasain, siapa suruh mesum" Ucap Selin tak peduli.
"Hahhhhh siapa yang mesum, Aku hanya merindukan kamu saja" Jawab Daniel sambil mengelus-elus pinggangnya.
Sedangkan Harsan yang sempat melihat kedua sejoli itu hanya bisa senyum-senyum sendiri sambil geleng-gelang kepala. "Saya salut melihat Nona, Sepanjang saya mengikuti tuan Daniel, baru kali ini ada seorang wanita dengan beraninya mencubit seorang Daniel yang terkenal super kejam" Batin Harsan kagum.
KAMU SEDANG MEMBACA
King Mafia My Husband
ActionPenantian cinta Daniel setelah bertahun-tahun lamanya. padahal tampa Daniel sadari Selin selalu berada di sekitanrya.