Episode 42

402 9 0
                                    

2 Bulan kemudian, Hubungan Daniel dan Selin berjalan sangat lancar, Bahkan Daniel semakin lengkep dengan Selin, Meskipun hubungan mereka tidak diketahui publik.

"Tuan, Nona Selin akan berulang Tahun Minggu depan" Lapor Harsan kepada Daniel.

"Hmmmm..... Har...?" Panggil Daniel sambil melipat tangan ya di depan dada.

"Iya tuan."

"Siapkan pesta yang mewah" Perintah Daniel sambil menatap Harsan.

"Baik tuan."

"Akkkhhh dan satu lagi, Siapkan aku cincin berlian yang sangat mewah, Aku akan melamar Selin malam itu juga" Ucap Daniel sambil tersenyum membayang kan wajah Selin.

"Siap tuan" Harsan ikut tersenyum senang.

*****

"Buatin kita kopi sekarang juga" Perintah Sofi saat berjalan melewati meja kerja Selin.

"Hmm dengarin itu, Kopi...." Imbun Dela lagi sambing menekan setiap kata-katanya.

"Iya" Jawab Selin saat Sofi dan Dela pergi meninggalkan meja kerjanya.

"Hhhuuufffhhhhh" Selin menghela nafas, kemudian bangkit berdiri langsung menuju Pantry.

"Sekalian kita semua ok" Ucap salah satu rekan kerja.

"Iya" Balas Selin tersenyum.

Setelah 10 Menit Selin menyeduh kopi untuk rekan kerjanya, Selin langsung membaginya satu persatu, "Silahkan dinikmati mbak" Ujar Selin ke rekan kerjanya.

Sebagian mengucapkan, "Terima kasih ya Selin" Dan sebagian lagi berkata, "Sering-sering ya Selin" Ucap mereka Senang dan sepertinya mereka sangat menikmati kopi buatan Selin. Dan ada juga yang terkesan sangat cuek.

"Wooiiii Cepatan dong" Panggil Sofi kesal.

"Iya tunggu sebentar" Selin berlari kecil menuju meja kerja Sofi dan juga Dela.

"Aakkhhh" Pekik Selin terjatuh kelantai, Saat salah satu rekannya sengaja mengganjal kaki Selin.

"Hahahhahah" Mereka tertawa Semua, Kucuali Sang manager yang lagi sibuk.

"Makanya kalau jalan itu pakai mata" Ledek Dela tertawa senang.

"Aakkhhh" Pekik Selin lagi saat merasa  kepanasan di bagian tangannya, Kemudian Selin bangkit berdiri dan langsung berlari menuju kamar mandi.

"Hahahah Rasain luhh..." Teriak Sofi dan juga Dela dengan Senang hati.

Didalam kamar mandi Selin menahan kesedihannya, "Tidak Selin, Kamu tidak boleh terlihat lemah dihadapan mereka, Kamu harus kuat menghadapin mereka" Ucap Selin sambil menatap lurus kedepan Kaca. Lalu mencuci tangannya dan juga wajahnya.

"Kamu kemarilah" Panggil sang Manager saat Selin baru datang dari kamar mandi.

"Iya pak" Selin pun mendekati si sang Manager.

Pprraakkkkkkk.....

"Kamu bisa bekerja tidak" Marah sang Manager membuang berkas Selin keatas meja.

"A-ada apa pak?" Tanya Selin ketakutan

"Ada apa-Ada apa, Kamu bisa lihat tidak, Apa yang kamu kerjain itu" Tunjuk Sang Manager kearah berkas itu dengan wajah sangat marah.

"Maaf pak, saya tidak tau permasalahannya, Apa boleh Saya membukanya?" Tanya Selin semakin ketakutan, Namun sang Manager tidak menjawab, dengan perasaan penasaran Selin mengambil berkas itu dan langsung membukanya secara perlahan.

King Mafia My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang