Heyyyoww!! Akhirnyaaaa setelah satu setengah bulan berlalu, sesuai janji, author kembali untuk kalian semua hahahahah 😗✌🏻
OKE LET'S GO!!! Kita lanjutin ceritanya. Yuhuuu, happy reading~~~
--------------
Ji Hyun menyandarkan tubuhnya ke ranjang rumah sakit. Ia masih berusaha keras untuk menghabiskan makan siangnya yang sudah disajikan di hadapannya sejak setengah jam yang lalu.
Baru lima hari pasca Ji Hyun melepaskan alat bantu napasnya. Rasanya seperti ia hidup kembali dan bisa bernapas dengan lega. Namun sesekali rasa pusing masih menyerang kepalanya. Perutnya juga terkadang terasa melilit dan perih, membuat nafsu makannya menghilang.
"Kau pasti bisa," ucap Irene yang duduk di atas kursi di samping ranjang Ji Hyun. Wanita cantik itu menyunggingkan sudut bibirnya, berusaha mengalirkan energi positif untuk Ji Hyun.
Sementara itu, Suho, Joo Won, dan Chen tengah sibuk menyantap makan siang mereka di atas sofa. Sejak Ji Hyun pulih sepenuhnya, wanita itu menolak menerima satupun tamu dan hanya memperbolehkan Suho, Irene, Joo Won, dan Chen untuk masuk ke dalam ruangannya.
Selesai makan, Chen menghampiri Ji Hyun yang baru berhasil menyuapkan tiga sendok makan siangnya ke dalam mulut. "Sini, Oppa suapin," tawar Chen sambil mengambil alih sendok dari tangan kanan Ji Hyun.
"Perutku perih," ucap Ji Hyun.
"Iya. Tapi kau harus tetap makan. Makanan ini kan lembut," jawab Chen.
"Telan pelan-pelan," ucap Irene.
Ji Hyun mengangguk. Ia membuka mulutnya ketika Chen mengarahkan sendok ke depan mulutnya.
"Adikku hebat sekali," puji Chen, ia tersenyum tipis.
Suho yang juga sudah selesai makan melangkah mendekati ranjang Ji Hyun. Ia berdiri di ujung dengan kedua tangan berkacak pinggang. "Yaa!" serunya. "Cepatlah sembuh. Aku tidak bisa melihatmu lemah seperti ini. Ayo kita makan daging yang banyak setelah kau benar-benar pulih!" ucap Suho.
Ji Hyun tertawa pelan, "Arasseo. Aku akan segera pulih," balasnya.
Setelah mendapat tujuh suapan dari Chen, Ji Hyun menggelengkan kepalanya ketika Chen menodong suapan kedelapan. "Sudah cukup, aku tidak mau makan lagi," ucap Ji Hyun.
Chen mendesis pelan namun menuruti kemauan adiknya itu. "Oke, nanti malam kau harus makan lima belas suap. Tidak bisa ditawar," ucap Chen tegas. Lelaki itu menarik meja berisi makan siang Ji Hyun dan membawanya ke samping meja di sudut ruangan.
Ji Hyun merangkul pinggang Chen yang sudah kembali berdiri di sampingnya. "Kenapa?" tanya Chen yang merasa bahwa hal itu aneh.
"Oppa," panggil Ji Hyun, ia menenggelamkan wajahnya dalam pelukan Chen—lebih tepatnya di perutnya Chen sih.
"Hm?" sahut Chen.
"Kyung Soo dimana?"
Seketika ruangan menjadi hening.
"Hm?" gumam Chen.
"Aku merindukannya," ucap Ji Hyun.
Ji Hyun terisak pelan. Chen bisa merasakan jemari Ji Hyun meremas belakang baju Chen dan pelukan adiknya itu terasa semakin erat. Ia bisa merasakan Ji Hyun menahan tangisnya agar tidak pecah begitu saja.
Chen berdeham pelan. "Kyung Soo... sedang melakukan perjalanan bisnis," ucapnya pelan. Ia menatap Suho, meminta bantuan.
"Hm, dia sedang tidak di Korea atau di New York," sahut Suho, menambahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LONG DISTANCE ft. Do Kyung Soo || TAMAT ✅
FanficSiapa bilang setelah menikah hubungan mereka akan baik-baik saja? Justru, permasalahan besar datang di tengah perjalanan rumah tangga Do Kyung Soo dan Nam Ji Hyun. "Aku keterima di Parsons." "Lalu? Kau akan meninggalkanku?" "Dyo, aku-" "Arasseo. Itu...