Bagian 6 || ∙Salju dan Syal∙||

44 28 5
                                    

Alice menatap salju yang turun mengenai kepalanya, nafas nya terasa hangat dan berasap. Ia tidak kepikiran bahwa ini sudah memasuki akhir tahun dan itu berarti akan ada natal, akan ada banyak kue-kue di natal. Dan seperti biasa, akan ada banyak baju-baju natal dan hiasan yang dipajang di rumah masing-masing orang. Alice menghembuskan nafas nya dan segera terlihat bahwa uap dari mulut Alice berusaha untuk menghangatkan badanya. Ia membalikkan badan nya, menatap rumah nya. 
Tidak, Alice bukan nya mengeluh mengenai rumah nya. Rumah nya cukup luas dan mewah. Namun, jika di pikir lagi, rumah Alice terletak di ujung jalan dan tidak memiliki tetangga. Gerbang tinggi yang membatasi setiap sisi, tidak pernah ada hiasan dan tidak ada pernak-pernik natal setiap tahun nya. 

Huhhhhhh

 Alice menghela nafas nya dengan kasar, ia merasa bosan dengan natal kali ini. Ia ingin sedikit yang berbeda, namun? Apakah ibunya akan mengijinkannya menggunakan perubahan itu? 

"Alice!" 

Gadis yang sedang menggosok kedua tangan nya mengalihkan perhatiannya dari rumah nya dan menatap Logan yang berjalan menuju ke arah nya dan, sosok lelaki yang berjalan sedikit jauh di belakang Logan. Wajah dingin Alice sontak sedikit memerah, ia masih mengingat percakapan mereka tadi malam. Alice menggelengkan kelapa nya dan mengembangkan senyum nya. Sepertinya mereka harus berjalan ke sekolah. 

"Logan? Xander? Selamat Pagi!" ujar Alice saat kedua lelaki itu sudah berada di depan nya 

"Pagi!" Ujar Logan antusias, seperti biasanya. 

"Hmm!" Ujar Xander sambil menilai pakaian Alice. Ia mengalihkan tatapannya saat Alice menyadari tatapan menilai dari Xander. 

"Ada yang aneh dengan pakaian ku kali ini? Mengapa kau menatap ku dengan tatapan mencemooh seperti itu!" Kesal Alice 

"Tidak ada!Hanya saja, sudah lah, lupakan saja dan mari berangkat!" ujar Xander dan segera berjalan mendahului Logan dan Alice 

"Sudah lah Alice, mari berangkat. Ini sangat dingin!" seru Logan sambil menarik tangan Alice dan segera menyusul Xander yang sudah beberapa langkah di depan mereka. 

Mereka mulai menyusuri jalanan menuju sekolah, semua siswa juga sama seperti mereka. Berjalan dan memakai pakaian yang begitu tebal. Salju pertama memang rasanya begitu berbeda dengan salju berikutnya. Alice dan Logan masih asik saling berbagi cerita, sementara Xander hanya berjalan di sebelah Alice dan sesekali melirik gadis itu. 

"Aku mendengar bahwa ada seseorang yang ditemukan tewas lagi di dalam sekolah!" 

"Benarkah? Apa itu seperti kasus beberapa hari yang lalu itu?"

"Ya, aku sangat yakin. Ada salah-satu siswa dari kelas kita yang memposting nya tadi pagi, kau bisa melihat ini!" 

Alice, Logan dan Xander saling melirik saat mendengar pembicaraan kedua lelaki di depan mereka. Logan dengan segera membuka handpone nya dan mata nya kali ini benar-benar membulat, "Ada apa? Apa itu benar?" seru Alice sambil menatap layar ponsel dari Logan, dan begitu juga dengan Xander. Karena perasaan Alice memang sedikit tidak tenang semenjak tadi pagi. Ia juga sedikit merasakan sakit di bagian ulu hatinya. 

"Ini, sama seperti luka sayatan pada sosok itu!" seru Xander setelah menatap bagaimana posisi mayat dari sosok yang sepertinya adalah seorang gadis. Aneh, rasanya ini aneh. Korban pertama juga adalah sosok gadis, dan korban kedua juga lah sosok seorang gadis. Dan, lagi-lagi Xander melihat lambang yang sama dengan lambang yang ada pada korban sebelumnya. Xander sedikit melihat Alice yang tiba-tiba sedikit pucat. 

"Tunggu!" 

Alice dan Xander yang masih sibuk dengan ponsel nya masing-masing segera mengalihkan perhatian nya dan menatap Logan. Mereka berdua tidak bergerak, menunggu aba-aba dari Logan. 

The Last Weird (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang