Brak
"GUE DUDUK DISINI!"
"GUE NA!"
"IIH NAN!"
Kiki, gadis cantik itu hanya mendengus kesal melihat kelakuan riweh sahabatnya. Ribut di tempat umum hanya demi memperebutkan sebuah kursi kosong. Tentu saja masih dengan tangan yang memegang piring makanan mereka.
"Heh, kan masih lega. Masih ada kursi lain juga," Kinanti yang sudah membuka mulutnya untuk balas berteriak kepada Bunga mengurungkan niatnya dan menatap Kiki malas.
"Disitu tuh wifi kenceng tau!" Kinanti menunjuk kursi yang sudah diisi oleh Bunga tanpa menolehkan kepalanya. "Heh! Gue disitu!"
Bunga menaruh piringnya. Menghadap Kinanti, menunjukkan senyuman lebar lima jarinya. "Hehe... gue menang hari ini," ucap gadis itu jenaka.
Kinanti memutar bola matanya malas, mendudukkan dirinya di kursi terdekat. "Huh, bodoamat! Gue disini tujuannya makan bukan main hape."
Bunga melotot kaget mendengar apa yang Kinanti katakan. Iris hitamnya terus memperhatikan pergerakan Kinanti yang tak tentu.
"Lu... gak mau donlod film?"
Kinanti yang sudah membuka mulut, siap memakan apa yang sendoknya raih menoleh. "Film apa?"
Bunga mengerjap cepat, menatap Kiki yang menatapnya bingung. "Apa?"
"Tadi mama bear nyuruh donlod film apa?"
"....apa?"
Kinanti berdecak. "Makan dulu. Donlod filmnya nanti."
"Ih! Kan biar kita selesai makan, donlod filmnya juga udah!" Bunga menunjuk kinanti menggunakan sendok ditangannya.
"Yaudah sih pikirin aja sendiri," ucap Kinanti kemudian melanjutkan makannya yang terhenti.
Bunga menoleh pada Kiki yang sudah fokus makan. "Kiㅡ"
"Makan lo abisin dulu."
"Eh- hehe," Bunga tertawa canggung.
Kiki tak menanggapi lebih lanjut, gadis cantik itu terfokus pada makanannya yang tampak menggugah selera. Namun, kefokusannya itu terbuyarkan oleh sebuah suara.
"Eh anjir waktu senin belom senqoh ya kita?" Tanya Dewi yang tiba-tiba duduk di sebelah Kiki diikuti beberapa gadis lainnya.
"Hah? Kok nanya ke kita sih?" Bunga balik bertanya setelah menelan makanannya.
"Kan biasanya kalian yang nganterin duitnya," jawab Dewi.
"Mau nitip minum gak?" Nadya berdiri dari duduknya.
"Fruit tea jambu!" -Kinanti
"Teh botak!" -Tiara, Kiki
"Susu dong!" -Bunga, Dewi
"Jus mangga!" -Ananta, Nayla
Nadya mengerjap mengingat- ingat. "Oke jadi fruit tea jambu 1, teh botak 2, susuㅡ pake es?"
"Hooh seperti biasa," Dewi mengacungkan jempolnya.
Nadya mengangguk. "ㅡterus jus mangga 2 ya? Oke seorang, temenin dong. Hehe."
Tiara berdiri dari duduknya dan berjalan terlebih dahulu.
"Hn...oke." Nadya berlari kecil menyusul Tiara yang melangkahkan kakinya dengan santai namun dengan langkah yang lebar.
"Kaki gue tuh pendek heh!" Nadya menggurutu ketika dirinya sampai disamping Tiara.
"Hn, santai aja sih." Nadya memutar bola matanya malas menanggapi sahabatnya yang satu itu.