14

1.1K 70 0
                                    

- MARKAS UTAMA ALISTER -

Malam ini seluruh anggota di kumpulkan di Aula Markas Utama. Sengaja untuk membahas tentang misi dari Queen.

"PERHATIAN SEMUA. Hari ini kita akan membahas sebuah misi. Misi ini penting, rahasia, dan juga berbahaya. Kenapa disebut begitu??.... Itu karena misi ini di pimpin langsung oleh Queen", Suara Lantang Kenzie sang Leader.

Keadaan yang tadinya hening, kini mulai ramai membicarakan misi tersebut. Saat mendengar nama Queen.

"DIAM!!", Teriak Bara sambil menatap tajam seluruh anggotanya.

Seketika ruangan itu kembali hening.

"Ehm", dehem Kenzie pelan.
"Jadi, sebelum membahas misi ini. Saya perbolehkan kalian bertanya kalau masih bingung atau penasaran. Saya tegaskan lagi, KALIAN BOLEH BERTANYA..oke silahkan", lanjutnya.

Setelah penjelasan terakhir dari Kenzie. Banyak anggota yang mengacungkan tangan kanannya ingin bertanya.

Kenzie memberi kode Bara untuk memilih siapa saja yang di perbolehkan maju untuk bertanya. Bara mengangguk lalu mulai memilih.

3 orang yang terpilih. Disuruh maju ke depan untuk bertanya melalui mic supaya anggota yang lain bisa mendengar.

"Nama kalian.... Indra..  Reza...  sama Tian", ujar Kenzie memastikan.

Ketiganya mengangguk pelan, dengan sedikit menunduk.

Oke kalau kalian tanya kenapa Kenzie bicaranya formal. Itu agar mereka bersikap serius dan tidak menyepelekan misi atau sesuatu yang penting. Tapi jika tidak membahas mengenai hal seperti di atas, mereka akan bersikap seperti biasa.

"Silahkan bertanya", seru Bara.

Mic diberikan salah satu dari mereka bertiga.

"Saya Reza. Saya mau bertanya kenapa Queen tiba² memberi misi pada ALISTER??", tanya Reza.

Seluruh anggota menanti jawaban dari sang Leader.

"Kalian bertanya dulu nanti, biar nanti langsung dijawab semua sama ketua", jelas Bara.

Lalu mic di serahkan ke sebelah Reza.

"Saya Tian. Ehm..  kapan Queen memberi misi ini?!", tanya Tian.

"Kalau saya Indra. mau bertanya apa seluruh anggota akan terlibat misi atau hanya sebagian??", tanya Indra tegas.

Setelah sesi pertanyaan selesai mereka bertiga kembali ke tempat. Lalu kini Kenzie akan menjawab semua pertanyaan dari ketiga orang tadi.

"Yang pertama, saya tidak tau mengapa Queen tiba² memberi misi. Tapi saya punya firasat kalau nanti akan ada kejadian besar yang bakal terjadi. Tapi itu belum pasti juga",

"Yang kedua, Queen memberi misi pada saat saya balapan dengannya malam pertama Queen turun di jalanan Bandung. Misi itu di beri melalui isyarat dari Queen. Saya pertamanya tidak mengerti, Namun akhirnya saya mengerti jika itu kodenya untuk misi yang akan di jalankan ALISTER",

"Yang terakhir, SELURUH ANGGOTA AKAN TERLIBAT TAK TERKECUALI. INI PERINTAH LANGSUNG. JIKA KALIAN MUNDUR ITU AKAN KALIAN TANGGUNG SENDIRI. BUKANNYA SAYA ANGKAT TANGAN SEBAGAI LEADER. NAMUN INI PERMINTAAN QUEEN SENDIRI", Lantang Kenzie dengan mata mengintimidasi seluruh anggotanya.

"KALIAN SIAPP!!", Teriak Bara pada seluruh anggota.

"KAMI SIAP", seru mereka tak kalah keras.

Kenzie dan ke empat inti ALISTER tersenyum, karena tidak ada yang mundur.

Sang Leader langsung memulai pembahasan misi itu.

"Baik jadi begini.......    "

°°°

Setelah pembahasan tadi, kini mereka kembali ke tugas masing². Seperti kelima inti ALISTER yang kini bersantai ria menonton TV. Ada juga yang bermain game.

Ohya misi tadi masih belum di jalankan karena menunggu perintah selanjutnya dari Queen.

"Andai ku malaikat, ku potong sayapku", nyanyi Satria dengan wajah lesu.

"Dan rasakan perih, di dunia bersamamu", lanjut Raka sambil raut memelas.

"Perang kan berakhir, cinta kan abadi", tambah Bima dengan semangat. Sambil mengepalkan tangannya ke atas.

"Di tanah Anarki mantanku kembali. Jeng jeng jeng hehe", di lanjut lagi oleh Satria sambil cengengesan.

"Eh salah goblok", tegur Bara dengan wajah datar.

Kenzie geleng² kepala saat melihat teman²nya mulai balik gilanya.

"Tau tuh, mentang² gabisa move on. Mantan Sampek di jadiin lagu", ledek Raka.

"Mana ada, gue udah move on yah", sahut Satria tak terima, sambil menggeplak keras paha Raka.

'buk'

"Akh... Sakit bangsat", seru Raka keras.

Kini Raka melirik tajam Satria. Dengan tangan mengelus-elus pahanya yang panas gegara geplakan maut Satria.

"Mamam tuh tabokan maut gue haha", ledek Satria dengan tertawa keras.

Bara meniup tangannya se akan² pistol yang sudah menembak musuh.

"Gue cabut", ujar datar Kenzie.

Ke empatnya langsung menoleh ke arah sang Leader.

"Kagak nginep bos??", tanya Bima.

"Gak", jawab Kenzie. Singkat, padat, dan terpercaya bwahaha.. (author: hehe😂).

"Yaudah kita juga mau balik", ujar Bara. Ketiganya mengangguk membenarkan.

"Ya". Lalu Kenzie bangkit berdiri berjalan lebih dulu. Kearah garasi Markas. Diikuti yang lain.

°°°

_Happy reading_

Been Exchanged || ✓✓ (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang