part 5

2.2K 120 3
                                    

Tett, tett,,,,,,,
Bunyi bel telah berbunyi yang menandakan bahwa waktu istirahat telah di mulai. Para siswa siswi berhamburan untuk keluar kelas, dan menghilangkan rasa penat akibat beberapa jam mereka mengasah otaknya. Zelin pun dan sahabat sahabatnya juga keluar dari kelas, mereka punya tujuan yang sama untuk menuju kemana, satu yaitu kantin tempat favorit nya para murid, tak terkecuali Zelin dkk.

Zelin dan para sahabatnya berjalan gontai di sepanjang koridor kelas, banyak para kaum Adam yang menatap kagum ke arah mereka, dan banyak pula yang menyapa mereka, tetapi mereka hanya acuh dan tidak membalas sapaan mereka, karena itulah sifat mereka, sombong.

"Guys, nanti malam kita ke club' yuk, udah lama nih nggak kesana!" Ajak Yuni di sela jalan mereka.

"Gue setuju sih, lagian gue suntuk banget di rumah." Balas Zelin.

"Jam berapa kesananya?" Tanya Nila.

"Gimana kalau jam 8!" Usul Yuni.

"Jangan, jam segitu nyokap sama bokap gue belum tidur." Tolak Zelin.

"Lalu jam berapa dong?" Tanya Nila lagi.

"Gimana kalau jam sembilan, mungkin orang tua gue udah di kamar." Balas Zelin.

"Oke deal jam segitu." Ucap Yuni, dan di angguki oleh mereka berdua.

"Kalian nanti mau pakai,,,,"

"Hey kalian bertiga!" Terdengar suara teriakan yang membuat kalimat Yuni menggantung di udara. Karena mendengar sebuah teriakan membuat mereka bertiga terpaksa menghentikan langkah mereka.

"Guys, itu kayaknya suara si singa deh." Ucap Nila takut takut, tanpa menoleh kebelakang.

"Bukan kayaknya Nil, emang bener itu suaranya." Sahut Yuni yang tak kalah takut.

"Emang dia manggil kita ya?" Tanya Nila dengan polosnya.

"Lo tuh bloon banget sih, ya iya lah, dia manggil kita, sekarang yang berjalan di koridor yang bertiga kan dia cuma kita." Balas Yuni sedikit kesal.

"Guys siap siap kita bakal masuk kandang singa!" Peringat Zelin.

"Zel, emang kita ada buat masalah apa, kok gue lupa ya?" Tanya Yuni, dengan muka polosnya.

Pengen sekali Zelin menjitak kepala Yuni, jika keadaan sedang tidak genting, sudah dipastikan bahwa tangan Zelin mendarat mulus di kepala Yuni.

Zelin pun menghela nafas kasar, dia berusaha menahan emosinya akibat ulah Yuni. "Lo lupa ya kalau kemarin kita buat masalah sama pak Dandi." Balas Zelin yang berusaha mengontrol emosi nya.

"Oh iya gue lupa." Ucap Yuni sambil cengengesan nggak jelas.

"Sekarang gimana nih dong." Takut Yuni, dengan muka paniknya.

"Kabur aja gimana?" Usul Nila kepada mereka berdua.

"Kabur kabur pala Lo peang!" Seru Zelin. "Kita sekarang hanya bisa pasrah, jadi siapkan mental kalian karena kita akan segera mendapatkan ceramah sepanjang sungai Nil." Pasrah Zelin dengan keadaan nya sekarang.

"Heh kalian bertiga!" Ucap Bu Ami guru BK nya SMA Pancasila.

Mereka bertiga pun serempak menghadap belakang, lalu mereka malah cengengesan nggak jelas.

"Eh ada Bu Ami." Sapa Yuni yang melihat bu Ami yang sedang berjalan ke arah mereka, Yuni hanya tersenyum canggung.

"Ada apa Bu, ibu panggil kami bertiga ya?" Tanya Yuni.

Bu Ami menatap mereka bertiga dengan mata tajamnya itu, dia seperti ingin menguliti orang hidup hidup.

"Iya, saya panggil kalian bertiga." Jawabnya garang.

CHANGEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang