Aku adalah seorang pecinta martabak manis.. ketika aku merasa galau.. martabak manislah yang selalu menemaniku.. membuat perasaan gabutku hilang dalam sekejap waktu..
Martabak manis.. bagiku kau adalah makanan dari syurga.. yang bisa membuat suasan...
"Heiiii.. jangan macam-macam" "Ayok turun" "Sireo! ( Tidak mau ) "Lu kan janji mau buatin gw Nakji Bokeum" "Lalu kenapa kau membawaku ke hotel?" "Ini salah satu hotel milik ayah gw. Ada sedikit urusan disini jadi sekalian lu masak di dapur dan gw masuk ke ruangan gw. Tenang aja gw ga bakal apa-apain lu kok. Dasar mesum udah mikir yang aneh-aneh"
Cihhh dasar si bodoh yang menyebalkan. Yahh akhirnya aku turun dan Dia sudah di sambut oleh pria paruh baya yang terlihat seperti orang penting.
"Selamat Datang Tuan Vin" "Ya Mr. Wang mari kita bicarakan di dalam" "Baik Tuan"
"Ehh Siska kesini sebentar" kata Vin pada pegawainya. "Iya Tuan Zhang" "Ajak Nona Kim Gi Tae ke dapur. Bilang sama chef disana Dia tamuku yang akan memasakkan sesuatu untukku. Oh iya suruh chef awasi Dia jangan sampai dia menaruh racun di dalam hidangannya"
Cihhh.. enak sekali asal bicara begitu di depan pegawainya. Bikin malu saja benar-benar menguji kesabaranku dan membuat aku tak sabar untuk membentak dan memakinya.
"Ya.. Babo yaa.. dasar michin ( gila ) mana mungkin aku begitu" "Sudah sana pergi jangan teriak begitu nanti cantikmu hilang"
Cihhhh dasar bodoh benar-benar menyebalkan Aku akan masak Nakji Bokeum super pedas buatnya biar dia rasakan Huhhhh!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hotel International Airport
Yeay akhirnya selesai juga aku memasak Nakji Bokeum. Sebaiknya aku segera menghidangkan ini pada Vin si bodoh itu.
"Permisi Tuan Vin si menyebalkan, silahkan menikmati masakanku ini" "Wahh Terima Kasih chef Kim Gi Tae" "Mm" ( hehe rasakan kau ) aku tertawa licik dan berbicara sendiri dalam hatiku "Ini pedes banget tahu, lu mau bunuh gw ya?" "Makanan korea kan memang pedas" "Ahh sudahlah lu ga lolos jadi chef" "Apa sihh ini kan baru satu menu" "Sudahlah ayok kita pergi ke suatu tempat" "Ehhh kemana lagi kau akan membawaku?" "Ikut aja gausah bawel"
Benar-benar menjengkelkan sekali tapi aku tampak nyaman bersamanya. Berbeda sekali jika di bandingkan dengan Doni. Karena aku memang tidak ada perasaan apapun dengan Doni. Ahhh tidak! Dia orang gila mana mungkin sih aku suka orang gila ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
