Tenang...[HAPPY READING]
"Sialan!"
"Berani-beraninya bitch ganggu milik gue. Huh!"
Tidak tinggal diam, Jaehyun langsung berlari menuju kolam renang. Jaehyun segera melepaskan jas hitam yang melekat pada tubuhnya dan melempar secara sembarang tapi sialnya malah mengenai Jiho. Membuat gadis itu berdecak sebal.
Sebelum menyebur di kolam renang, Jaehyun berkata pada Jiho. "Gue gak akan tinggal diam tentang ini!"
Jaehyun tak peduli dengan ucapan sekitarnya, yang terpenting saat ini Rosé aman. Ada apa ini? Jaehyun khawatir?
Jaehyun yang sudah di dalam kolam renang kemudian menarik pinggang mulus itu. Rosé sudah tidak sadarkan diri lagi.
Jaehyun kemudian menggendongnya dan membawanya ke sekitar kolam renang. Laki-laki itu menghela napasnya, mengapa gadis ini terus membuatnya khawatir dan kesal di waktu bersamaan.
Dunia seakan terhenti kala melihat wajah pucat Rosé dari dalam air. Mengapa semenyakitkan ini?
Jaehyun merasakan bahwa Rosé tidak bernapas. Laki-laki itu melakukan pertolongan cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru dengan menekan telapak tangan di bagian tengah dada yang sejajar dengan puting. Jaehyun dapat membantu menekan dengan menggunakan dua tangan yang saling tumpang tindih. Tekan sedalam kurang lebih 5 cm dengan hati-hati, sebanyak 30 kali dengan rata kecepatan sekitar 100 kali tekanan per menit. Dengan kata lain, menekan sebanyak 30 kali dalam waktu sekitar 20 detik. Pastikan dada kembali ke posisi semula sebelum ditekan kembali. Kemudian periksa apakah Rosé sudah bernapas.
(Sumber, google)"Uhuk! Uhuk." Rosé terbatuk sambil mengeluarkan air yang sempat masuk ke dalam mulutnya tadi. Beruntungnya Rosé sudah bisa bernapas lega sekarang.
"Nyusahin," gumam Jaehyun yang masih bisa didengar Rosé.
Tidak tinggal diam, Jaehyun langsung menggendong Rosé dan membawanya masuk ke dalam rumah.
Jiho tersenyum remeh mendengar ucapan Jaehyun dan ia menoleh kearah belakang mendapati Taehyung dengan wajah khawatirnya menatap Rosé dan Tzuyu terkekeh sinis. Gadis itu hanya tersenyum masam, situasi macam apa ini?
€
Kejadian itu tak luput dari pandangan Donghae dan istrinya. Keduanya bertanya, siapakah gadis itu? Tumben sekali Jaehyun membantu perempuan.
Donghae memundurkan langkahnya dan berjalan menuju Mingyu serta Jungkook yang masih mangap kaget dengan kejadian barusan.
"Jeon, Kim!"
Keduanya langsung menoleh. Mingyu tersenyum. "Kenapa om?"
Donghae kembali menoleh pada Jaehyun yang masih berjalan menggendong. "Kamu kenal gadis itu?"
Mingyu kembali bersuara. "Dia itu gadis yang suka diga-"
Jungkook yang disampingnya seketika menginjak kaki besar Mingyu. Membuat laki-laki itu seketika meringis kesakitan sambil berteriak.
"Apasi kook?" tanya kecil Mingyu.
"Lo diem aja!"
"Jadi tuh ya Om, Si cewek itu namanya Rosé. Mereka gak deket sama sekali om. Cuma kadang Rosénya suka kegatelan gitu om." Mingyu melotot seketika.
Donghae mengangguk. Dia tampak tidak asing dengan wajah Rosé.
€
Jaehyun melemparkan jasnya pada Rosé yang sudah menggigil di kamarnya. Tadi laki-laki itu tak sempat meniup lilin hanya untuk menolong mainannya itu.
"Pake!"
"Buat aku Jae?"
Jaehyun mendengus sebal. "Engga buat setan! Ya buat elo lah." Mengapa gadis didepannya sangat tidak peka.
Rosé sedikit tersenyum. "Makasih Jae."
"Hm."
Keduanya terdiam, enggan membuka suara. Kamar Jaehyun terasa sangat tenang untuknya. Rosé menoleh, menatap Jaehyun yang ternyata dari tadi memandangnya.
"Jae..."
"Kenapa?"
"Kamu gak balik kesana? Ini 'kan acara ulang tahun kamu?"
Jaehyun mendesah pelan, sejujurnya ia malas sekali mengikuti perintah kedua orang tuanya itu. "Gausah ngatur lo."
Ceklek, pintu kamar Jaehyun kembali terbuka. Menampilkan seoarang wanita berparas cantik membawakan setelan pakaian santai. Wanita itu masuk sambil tersenyum sambil berjalan menuju Rosé.
"Sayang kamu kedinginan ya?" Yoona memegang kepala Rosé hangat, tapi Jaehyun malah menepisnya kasar.
Membuat Rosé tersentak. Apakah hubungan keduanya tidak baik.
"Jae-"
Jaehyun sudah lebih dahulu menoleh ke Rosé dan memotong ucapannya. "Diem lo!"
"Anda ngapain kesini? Sok perhatian segala! Cih!" Jaehyun bahkan berdecih dihadapan Yoona.
Yoona menghela napas, sudah biasa diperlakukan seperti itu. "Maaf ya sayang, Mama pergi dulu. Dan kamu gadis manis dipakai ya bajunya Mama, walaupun sedikit kebesaran. Hehe."
Rosé tersenyum sambil mengangguk dan kembali menerima pakaian dari Mama Jaehyun. Entahlah, Rosé merasa sebenarnya Yoona itu baik.
Jaehyun yang melihat itu merasa sangat tidak suka dengan sikap Mamanya. Yoona akhirnya keluar dari kamar dan tak lupa menutup pintu kamar Jaehyun.
"Jae..."
"Apa lagi?!" Sentak Jaehyun.
"A-anu... aku mau ganti baju."
Jaehyun akhirnya bangkit dari duduknya dan keluar dari kamarnya sendiri. Membiarkan gadis itu mengganti pakaiannya.
Sedangkan setelah keluar, laki-laki itu memegang dadanya yang berdetak lebih cepat. "Sial... si cupu bisa aja bikin hati gue kayak gini."
Btw mau nanya, kalian kenapa bisa ngeshipper Jaerosé?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bullying
Historia CortaJaehyun ft. Rosé, Completed "Lo itu cuma mainan gue! Ga lebih!" Tentang si cupu, mainan Jung Jaehyun. Namun seiring berjalan waktu, si pembully ini malah mencintai sasarannya sendiri. Ⓒ fleurjposie 2020