Aku tak percaya kehidupan setelah maut menjemput. Dulu kuanggap semua akan berakhir saat tubuhku tak lagi bernyawa. Semuanya hilang saat jasad dingin terkubur dalam gelap dan sepi.
Bagaimana denganmu, percayakah?
Namun, aku salah. Aku bisa melihat saat petiku dimasukkan ke dalam tanah dan orang-orang mulai menangis. Mungkin sanak saudara, atau hanya manusia yang kebetulan mengenalku. Aku tak yakin. Lalu satu per satu mulai pergi , menyisakan makam basah bertabur bunga. Tubuhku terkubur di sana, tapi mengapa hidupku tak jua berakhir. Rohku memang tak lagi beraga, terombang ambing di dunia fana tanpa tujuan.
Aku bisa berada di mana saja, misalnya di taman-taman kotamu. Seringkali aku duduk di ayunan, kadang-kadang orang menunjuk-nunjukku sambil menjerit dan berlari kesetanan. Aku sampai bosan karenanya. Mengapa manusia mudah sekali takut?
Aku bisa berada di mana saja, tapi entah mengapa aku tak pernah mencapai Nirwana. Ah, mungkin memang tempat itu tak pernah ada. Sudah lama sekali aku mencarinya, tetapi tetap saja tak bisa kugapai. Kali ini aku terjebak di sudut gelap kamarmu, di sela-sela rak dongeng bersama sekawanan boneka kelinci putih.
"Dan Ibu Gothel menangis saat melihat tubuh kaku Rapunzel. Kini gadis itu tak lagi terjebak dalam menara. Kini dia bisa berkelana kemana saja. Tamat."
Kulihat kau menutup buku dan mengecup boneka beruang di kasur. Lantas kaki-kaki kecilmu mulai melangkah, membawa buku usang tentang Putri yang terkurung dalam menara. Mata kita bertemu dan kau tersenyum.
"Oh, hallo Tuan. Namaku Alice, apa kau mau ikut denganku masuk ke lubang kelinci?"
Dulu aku tak percaya ada kehidupan setelah maut menjemput. Namun, kini aku terjebak bersama seorang gadis kecil dengan tawa renyah. Tanganmu menarik-narik kelingking. Membuatku sedikit tersentak, mengapa kau tak takut padaku? Seperti mereka yang sering menunjuk dan pergi dengan menjerit-jerit.
Kau terus menerus menatapku dengan mata bulat bersinar. Ulahmu membuatku sadar meski tubuh ini tak lagi beraga, hidupku masih terus berlanjut.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Sand Dream
Fantasy#Fabula00 || Storia **** Hei, cerita apa yang ingin kau baca? Jika kau menginginkan kisah manis penuh gula, aku tak bisa membuatnya. Jika kau menginginkan kisah tragis dengan banyak air mata, aku juga tak bisa membuatnya. Tapi, jika tak keberatan d...