informasi dulu: semua nama lokal aku ganti jadi nama asli ya, Sean jadi Sunghoon, Surya jadi Sunoo, dan lain-lainnya.
Happy reading ♡
Sunghoon termenung membacanya, kemudian lelaki manis itu kembali bergabung dengan Jungwon dan Sunoo.
"Gue butuh bantuan kalian," ujar Sunghoon dengan wajah putus asanya.
"Eh? Mau dibantu apa?" tanya Sunoo memandang Sunghoon khawatir.
"Bantuin gue cari tau siapa penulisnya, please," pinta Sunghoon memelas.
Jungwon menopang dagunya dan bertanya, "Kak Hoon udah punya petunjuk belum?"
Sunghoon mengangguk, "Udah, katanya sih kita kenal satu sama lain, tapi gak tau akrab atau ngganya."
Sunoo terdiam kemudian bertanya, "Ada petunjuk yang lainnya?"
Sunghoon kembali mengangguk, "Penulisnya mikir gue bakal benci kalau tau dia siapa, dan dia juga seangkatan sama gue. Itu doang petunjuknya..."
Jungwon dan Sunoo tertegun mendengar perkataan Sunghoon, keduanya tampak berpikir keras hingga akhirnya Sunoo angkat bicara.
"Ehm, kalau menurut prediksi gue, lo gak akrab sama si penulis. Mungkin dia orang yang lo kurang suka," ucap Sunoo membuat Sunghoon semakin bingung.
Jungwon yang tadinya termenung itu langsung terbelalak, kemudian ia menengok ke meja di pojok kantin yang biasa dipenuhi Jay dan teman-temannya.
Astaga, penulisnya jelas banget siapa, pikir Jungwon menahan senyumnya.
"Jadi, ada yang punya dugaan siapa penulisnya?"
"Maaf, Hoon. Gue gak kepikiran sama sekali," jawab Sunoo merasa bersalah.
"...kalau Jungwon gimana?"
"Aku juga gak tau, Kak." Jungwon berbohong.
°°°
Sunghoon menidurkan kepalanya di atas meja sambil memainkan pulpennya. Cuaca hari ini sangat panas, dan terasa semakin panas saat ia melihat Jay Liandra memasukki ruang bimbingan matematika.
Jika kalian ingin tahu mengapa Sunghoon tidak menyukai Jay, maka jawabannya hanya satu yaitu iri hati.
Jay sangat pintar dalam bidang akademik, pintar dalam bidang musikal, pintar berolahraga, dan pintar bersosialisasi.
Bukankah itu tidak adil?
Dan Jay adalah saingan terberat Sunghoon dalam memenangkan olimpiade matematika, satu-satunya bidang yang lelaki manis itu kuasai.
Sunghoon membuka buku latihannya dan mulai mengerjakan soal yang diberikan oleh gurunya. Cukup mudah, pikir laki-laki itu.
Suasana di ruang bimbingan sangat hening, detik demi detik berlalu berganti menit. Menit berganti menit berlalu, hingga tak terasa Sunghoon hampir menyelesaikan semua soal-soalnya. Kemudian Jay membuka suara memecahkan keheningan.
"Jadi udah tau belum, siapa yang nulis suratnya?" tanya lelaki itu membuyarkan pikiran Sunghoon. Lelaki yang diajak bicara itu terdiam kemudian menggelengkan kepala dan kembali berfokus pada soal matematikanya.
"Terus lo punya tebakan ga, kira-kira siapa?" tanya Jay membuat Sunghoon mengerutkan keningnya. Sejak kapan Jay ingin tahu soal hal-hal seperti ini?
"Kenapa lo peduli?" Sunghoon balik bertanya dengan sedikit ketus.
Jay terdiam sebentar kemudian mengelak. "No, I don't. Gue ga peduli sama urusan cinta lo yang rumit itu," ujar si lelaki berdeham kecil.
"Oh ya? Masa? Jelas-jelas lo pengen tau tadi," ucap Sunghoon menatap Jay.
Jay menggaruk tengkuknya kikuk dan tidak membalas perkataan lelaki di sampingnya.
Ruangan itu sunyi sesaat, hingga akhirnya Jay kembali bertanya dan memecahkan keheningan.
"H-hey, gimana kalau yang nulis suratnya itu orang yang tak terduga?" tanya lelaki itu terdengar ragu-ragu.
Sunghoon menaikkan satu alisnya, orang yang tak terduga..?
"Tak terduga misalnya-,""Gimana kalau yang nulis suratnya itu gue?"
Pertanyaan yang dilontarkan itu membuat Sunghoon mengerutkan keningnya dalam, "Menjijikkan."
Seketika tubuh Jay membeku, sorot matanya menunjukkan ekspresi yang sulit dijelaskan...tampak seperti...kesedihan?
"Y-ya, bener, menjijikkan. Gue duluan. Bye, Hoon," ucap lelaki itu buru-buru membereskan buku serta peralatannya ke dalam tas dan berjalan pergi dari ruang bimbingan.
Sunghoon terdiam, jelas bahwa ada sesuatu yang berbeda dari Jay. Tingkah lakunya sangat ganjil. Dan Sunghoon bertekad mencari tahu apa alasannya.
°°°
Teruntuk
Pengagum rahasia,Stop, stop mikir lo orang yang buruk. Gue tau lo engga, jadi berhenti mikir kaya gitu.
Ngomong-ngomong, lo temenan sama Jay ga? Beberapa hari ini tingkah lakunya aneh banget. Dia kaya lagi nyembunyiin sesuatu... Kalau di dunia ini ada orang yang buruk, itu pasti dia, bukan lo. Gue ga suka sama sikapnya, aneh banget.
Dan gimana kabar lo hari ini? Semoga baik-baik aja. Jangan lupa makan juga.
Dari,
Sunghoon..
.
.Terima kasih banyak buat yang udah
baca sampai sinii!
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Secret World | Jayhoon
Fanfic[romance] [lokal] Tentang seorang lelaki yang menerima surat cinta dari pengagum rahasianya. Namun bagaimana jadinya jika sang penulis surat adalah orang yang dibencinya? ❝Gue denger lo dapet surat cinta, ya?❞ ❝Bukan urusan lo.❞ [!] kata kasar [!!]...