Ada yang terjadi selama beberapa minggu kedepan, perubahan sikap Tsukasa yang drastis. Senku yang sering memandamg Tsukasa dengan tatapan curiga, dan kaki (Y/N) yang perlahan mulai sembuh. Kini gadis itu terlihat membantu Senku mengangkat beberapa keranjang penuh tumbuhan yang telah Taiju ambil.
"(Y/N)" Panggil Senku datar, pandangan nya fokus kedepan.
"Ya? Ada apa Senku?"
"Bantu aku membuat ramuan pembangkit, kita akan membangkitkan Yuzuriha." Kata Senku lagi, ia tetap fokus tanpa memandang (Y/N). Sedangkan gadis yang sedari tadi berjalan disampingnya menatap Senku bingung. Hubungan mereka makin membaik, mereka sama-sama melupakan kejadian tentang ciuman kedua itu. Walaupun begitu, mereka masih berinteraksi seperti biasa, walau ada yang berubah dari Senku. Ia seperti waspada terhadap lingkungan nya.
"Kenapa tiba-tiba?" Tanya (Y/N) pelan, ia sangat penasaran dengan perubahan Senku. Yang ditanya malah diam, akhirnya mereka pun sampai dilab.
"Jika terjadi sesuatu, larilah bersama Yuzuriha."
"---Setelah membangkitkan Yuzuriha, aku tidak yakin kita akan aman hanya dengan tameng dari Taiju." Sambung Senku lagi, kini mata merah maron nya menatap mata (E/C) milik (Y/N). Dari mata itu, terlihat begitu kekhawatiran, mata yang tidak pernah (Y/N) lihat sebelumnya.
"Tapi..kenapa?"
"Ceritanya panjang, tapi bisakah kau melakukan apa yang ku pinta?"
"Lalu meninggalkan mu sendiri? Tentu saja ti---"
"(Y/N), setidaknya jika ada yang mati, entah itu aku atau Taiju. Kalian berdua harus selamat."
"Tapi kami tidak bisa melakukan apa-apa tanpa mu Senku! Aku yang akan tinggal disini dan kau lari bersama Yuzuriha."
"Tidak bisa!"
"Tapi---!"
BRAK!
Perdebatan antara Senku dan (Y/N) terhenti saat mereka mendengar suara keras. Dengan cepat mereka keluar dari lab, mata memandang kaget, Tsukasa sudah berdiri disana dengan tombaknya yang tajam. Beruntunglah saat itu Taiju telah membangkitkan Yuzuriha, tapi bagaimana bisa?
"(Y/N)! Lari sekarang juga!!" Teriak Senku, ia memasang kuda-kuda untuk melindungi diri. (Y/N) menggeleng keras, ia telah memegang sebuah pisau kecil yang memang sudah dipersiapkan sedari tadi.
"Aku tidak akan pergi meninggalkan mu Senku!" Teriak (Y/N) lantang, kini mata pisau itu telah ia todongkan kepada Tsukasa. Tsukasa terlalu kuat, pisau kecil seperti itu sungguh tidak berarti apa-apa baginya.
"Keras kepala."
Senku segera berlari mengambil alat yang telah ia buat, seperti panah. Ia segera menembakkan ujung panah itu kepada Tsukasa, namun hasilnya nihil. Tsukasa dengan mudah bisa menghindar dari serangan senjata Senku.
"Dia terlalu kuat." Kata Taiju, kini ia telah berdiri dihadapan Tsukasa, berusaha menangkis serangan demi serangan. Senku benar-benar terkejut dibuatnya.
"10 milliyar persen badan bongsor itu tidak akan menang melawan singa."
CRATS!
Good girl (Y/N)!
Tanpa diduga-duga, gadis bermata (E/C) telah melemparkan sebuah tombak kearah Tsukasa, dan yah! Tombak itu tepat melukai lengan kanannya. (Y/N) menggunakan kesempatan saat Tsukasa hanya fokus pada Taiju, sehingga ia bisa menyerang. Pertahanan pria itu goyah.
"Brengsek." Mengumpat kasar, Tsukasa menatap (Y/N) tajam, yang ditatap memasang ancang-ancang.
"Aku akan membunuhmu Senku! Dan itu pasti. Tidak akan ku biarkan, kau mengembalikan peradaban seperti sedia kala."
Setelahnya, Tsukasa pergi meninggalkan mereka, yah. Setidaknya mereka selamat dari maut. Tubuh (Y/N) ambruk, ia tidak habis pikir, bagaimana mungkin dirinya bisa senekat itu. Padahal lawannya adalah Tsukasa, Shishio Tsukasa, primata terkuat dizaman batu ini.
"Kerja bagus (Y/N)." Puji Senku, kini lelaki itu telah berdiri tepat disamping (Y/N).
"Untuk waktu kedepan, nyawa kita terancam." Ujar Senku pelan.
"---Kita harus pergi dari sini, Tsukasa pasti akan kembali. Dan sebelum dia melakukan itu, kita harus bisa membuat Senjata untuk bisa mengalahkan nya." Sambungnya lagi.
***
"Apa yang akan kita buat Senku?" Tanya Taiju, kini mereka berempat sedang berjalan menyusuri hutan. Entah ingin kemana Tujuan mereka, Hanya Senku dan tuhanlah yang tahu.
"Yuzuriha, apa kau tidak apa-apa?" Tanya (Y/N), kini ia berjalan berdampingan dengan Yuzuriha. Gadis itu seperti menahan nyeri.
"Tidak apa-apa, aku hanya kaget setelah terbangun. Malah melihat kejadian seperti ini (Y/N)."
"Bersabarlah, kita semua akan baik-baik saja. Selama kita berhasil membuat senjata yang Senku bilang, Tsukasa pasti tidak akan menyakiti kita." Kata (Y/N) dengan senyum lebar, yang membuat siapapun yang melihatnya juga ikut tersenyum.
"Kau benar (Y/N)." Balas Yuzuriha dengan ceria.
"Kita akan membuat bubuk mesiu." Kata Senku datar, kini matanya menjelajah lingkungan yang mereka tempati sebentar.
"Senku, Air?" Tanya (Y/N) sambil menyodorkan bambu yang berisi air didalamnnya. Senku segera mengambil dan meminumnya. Tanpa Senku sadari, Wajah (Y/N) bersemu. Ciuman tidak langsung kah?
Kembali, mereka melanjutkan perjalanan, namun sedari tadi (Y/N) terlihat bingung. Selama perjalanam berlangsung, ia merasa seolah berputar-putar dan kembali ketempat yang sama.
"Hoi Senku! Kau tidak salah jalan kan?" Teriak (Y/N), lagi-lagi ditempat yang sama.
"Kukuku, entahlah. Kurasa kita Tersesat." Balas Senku acuh.
"APA?!!!" Teriak mereka bersamaan. Sialan Senku! Yuzuriha sudah terduduk lemas, kakinya masih terasa sakit, seolah ada yang mengganjal antara kakinya. Sedangkan (Y/N) menghentak-hentakkan kakinya ketanah. Ia cukup kesal, karena Senku baru memberi tau mereka jika sedari tadi mereka tersesat dan hanya berputar-putar.
"Sekarang bagaimana? Apa otak sains mu itu tidak bisa digunakan?" Tanya (Y/N) dengan nada mengejek. Senku menyeringai, cukup terbawa emosi oleh ucapan gadis itu. Senku benar-benar ingin menyumpal bibir manisnya menggunakan...sudahlah. kalian pasti tau apa maksud Senku.
"Woi cewek Idiot! Kemarilah dan bantu aku."
Mengabaikan pertanyaan (Y/N), ia malah menyuruh gadis itu membantunya. Cukup kesal karena terabaikan, dengan sedikit kekesalan dihati. Akhirnya (Y/N) berjalan mendekat kearah Senku.
"Menurutmu arah mana itu?" Tanya Senku menunjuk sebelah barat. (Y/N) mengikuti arah telunjuk Senku, tapi karena tidak niat menjawab, ia malah menjawab asal-asalan.
"Utara."
PLETAK!
"AW! Sakit bodoh!"
"Jawab dengan benar bodoh!"
"Kau yang bodoh! Kenapa harus memukul kepalaku juga?"
"Karena jawabanmu tidak masuk akal!"
"Aku sudah menjawab dengan benar bodoh!"
"Dasar bodoh!"
"Kau lebih bodoh Senku!"
Taiju dan Yuzuriha hanya memperhatikan pertikaian itu dengan senyum hambar. Pasangan serasi, batin mereka bersamaan. Memang ya, Jodoh tidak akan kemana-mana.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Science Or Love 《SenkuxReaders》
Short StorySenku tahu betul jika ia sudah terlibat cinta, maka otaknya tidak akan mampu untuk berpikir logis. Karena, semua hal tentang cinta itu tidak ada yang logis dan penuh fantasi. Karena itulah, Senku selalu menghindari kata "Cinta" dalam hidupnya. Bagin...