3.PERTEMUAN

53 8 0
                                    

Nasya merapikan hijab yang berwarna hitam, di lengkapi suiter yang di kenakan nya.
Kemudian Nasya bergegas keluar dari kamar,
Menuju tempat di mana acara maulidur rosul itu berlangsung.

Setelah berada di luar rumah, Nasya menghelai nafas panjang, dan menghembus kanya pelan. semabari menikmati angin sepoy,  dan udara sejuk, Di teras depan rumah

Nasya mulai melangkahkan kaki kirinya, dan menuju halaman pesantren,
Di tengah perjalan Nasya tertabrak dengan santri putra yang sedang membawa setumpuk kardus untuk dibawa ke gudang pesantren.

Brakk....
Kardus yang dibawa Dimas terjatuh berserakan,
" Eh-mbak, kalo jalan tu pakek mat_"

" mbak-mbak, lo pikir saya mbak lo? " kata Nasya yang masih berdiri tegak.

" oke, sebagai ganti maaf lo, bantuin gue bawa kardus-kardus ini di gudang,! " kata Dimas yang masih tak tau, kalau dirinya sedang berhadapa  dengan anak kiyai Rahman.

" lo ngak tau siapa gue? "

Dimas tertawa kecil.
" gue tau lo kok, lo itu perempuan, punya ayah, punya ibu, "

Nasya membalikan badan dan memcoba untuk pergi dari Dimas.

" lo mau kemana? Mau kabur dari masalah lo? "

" yang punya masalah lo, yang nanggung gue, "
Kata Nasya kehilangan kesabaran.

Dimas menghembuskan nafas kasar, " ini jatoh juga karena lo, udah gak usah basa-basi, mana tangan lo,! " Dimas mulai kesal, harus meladeni perempuan satu ini.

" buat apa! "

" udah mana tangan lo, "

Nasya masih tak mau menyodorkan ke dua tangan nya.

" lo mau gue paksa,! " ucap Dimas sekali lagi.

Nasya menghembuskan nafas pasrah, dan menyodorkan ke dua tangan nya yang mugil itu.

Kemudian Dimas memberikan setengah kardus itu di tangan Nasya, dan setengah nya di bawa Dimas.

" ikut gue ke gudang, " ajak Dimas langsung melangkah maju.

*****

Sampai nya Dimas dan Nasya di gudang pesantren, Dimas mulai memasuki gudang di ikuti langkah Nasya.

Suasana di gudang menjadi hening, Nasya mulai membuka topik percakapan.

" setelah ini lo mau ke mana? " tanya Nasya.

Seketika Dimas menghentikan aktifitasnya dan menatap Nasya canggung.
Tak ada jawaban yang keluar dari mulut Dimas.

" woy, gue tu tanya sama lo, setelah ini lo mau ke mana? " tanya Nasya sekali lagi.

Dimas menghampiri Nasya yang masih duduk di kursi yang sudah tak terpakai.

" gue mau ke aula, ngambil alat rebana, "

" oh, ya udah jadi gue ngak harus ngebantu lo lagi, " ucap Nasya langsung berdiri dari tempat duduk nya.

Tanpa banyak bicara mereka mulai keluar dari dalam gudang. Dimas dan Nasya mulai
melanjutkan aktifitas masing-masing.

*****

Acara maulidur rosul telah barlangsung, Nasya mendudukan dirinya di samping Fika.

Nasya menekuk dagunya sambil menatap seorang laki-laki yang melantunkan sholawat di atas panggung, yang tak lain adalah Dimas.

" jadi dia vokal nya, " tanya Nasya ke Fika.

" iya, ganteng kan ," ucap Fika yang masih memandang Dimas sambil seyum-seyum sendiri.

Nasya langsung terdiam tak bersuara, sembari mendengarkan alunan sholawat yang di lantunkan oleh Team rebana pesantren Al-Islamiyah.

Beberapa sholawat sudah di lantunkan Dimas beserta Team rebana.

3 jam berlalu....,
Acara pesantren berakhir dengan lancar, para santri putra dan putri membereskan halaman pesantren yang di buat acara tersebut.

   
# gimana dengan PART ini...?
Suka gak???

Semoga suka ya AMINNN!
                                     
                                             
  

                      ____________&___________
        

SANTRI SANTUYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang