Ini kisah tentang seorang pria yang temperamental.
Ia mudah tersinggung dan tidak bisa menguasai diri. Ia akan meluapkan kemarahannya pada siapa saja meski hanya karena perkara sepele.
Akibat tabiatnya ini, pria tersebut dijauhi kawan-kawannya.
"Ayah, bagaimana aku bisa mengendalikan amarah?" suatu hari ia mengeluh kepada ayahnya.
"Begini anakku, ayah punya cara jitu agar kau bisa sedikit demi sedikit tak mudah melampiaskan kemarahan. Bawalah beberapa paku ini. Setiap kali kau marah, tancapkanlah sebuah paku pada batang pohon yang kau temui," kata sang Ayah.
Beberapa hari kemudian, pria tersebut menemui ayahnya dengan wajah ceria, "Ayah, awalnya aku banyak menancapkan paku namun seiring berjalannya waktu aku berhasil mengurangi jumlah paku yang aku tancapkan pada batang pohon. Hari ini aku tidak menancapkan paku sebatang pun. Artinya, aku berhasil meredam amarahku!"
Sang ayah tersenyum sambil berkata, "Langkah selanjutnya anakku, cabutlah paku-paku yang menancap pada batang pohon setiap kali kau berhasil menahan kemarahanmu!"
Selang beberapa hari, pria itu mengunjungi ayahnya dengan suka cita, "Ayah, lihatlah paku-paku ini. Jumlahnya sama seperti waktu Ayah memberikannya padaku tempo hari. Artinya, aku berhasil menekan keinginan untuk tidak mengumbar kemarahan!"
"Ayah turut berbahagia, anakku. Sekarang Ayah ingin memberitahukan sesuatu padamu. Tolong tunjukkan pohon tempat kau menancapkan paku-paku tersebut!"
Di bawah pohon yang rindang, mereka berhenti. Si anak menunjuk tempat di mana paku-paku itu pernah ia tancapkan.
"Lihatlah, anakku. Ada bekas-bekas tempat kau pernah menancapkan paku. Dalam kehidupan kita juga seperti itu, meski orang-orang memaafkan kesalahan yang pernah kau lakukan pada mereka, namun kesalahanmu masih meninggalkan bekas di hati mereka," kata sang Ayah.
Surabaya, 14/12/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
31 Kisah Motivasi
Short StoryKumpulan kisah yang akan mengajak pembaca untuk bersikap lebih bijak sebelum bertindak. Kisah-kisah yang mempertanyakan perilaku manusia yang dianggap sewajarnya ketika merasa kecewa, misalnya tentang melampiaskan kemarahan. Kisah-kisah yang dekat...