4

654 96 11
                                    

"Neo?!"

Lelaki berparas tampan itu membulatkan matanya lebar-lebar ketika mendapati seorang gadis -yang ia temui tadi malam- masuk secara tiba-tiba ke dalam taksi yang ia tumpangi. Mi Soo.

"Sebentar saja sampai depan"

"Ya! Neo michyeosseo?!"

Sang gadis yang dituduh gila oleh lelaki kasar di sebelahnya hanya menahan diri agar tidak menumpahkan amarahnya, kendati kini ubun-ubun kepalanya sudah sangat panas dan ingin meledak.

Kalau bukan karena pria brengsek sedang mengejarnya, Mi Soo juga tidak akan melakukan semua ini. Intinya saja, t e r p a k s a.

Tadi saat taksi mengerem mendadak di depan tubuhnya, Mi Soo buru-buru naik ke dalam dan kabur bersama supir dan penumpang taksi yang tidak dikenalnya.

Persetan dengan rasa malu, ia hanya ingin jauh-jauh dari Kyung Soo.

Jin Ho membuang napasnya kasar, ia memejamkan matanya sebelum berbicara.

"Naga"

"Sebentar saja sedi-"

"Nagalagohaessda!" Jin Ho terdengar meninggikan nada suaranya.

Mi Soo hanya bisa melotot mendapati bentakkan dari lelaki di sebelahnya, ia mendengus.

"Pak supir, turunkan aku di pertigaan sebelah kedai itu" pinta Mi Soo sembari tangannya menunjuk arah yang dimaksud.

Namun belum juga sampai 50 meter dari tempat yang dituju, taksi yang ditumpangi malah mati secara tiba-tiba.

Sang supir terlihat menyalakan ulang mesinnya, namun nihil.

"Ada apa?" Jin Ho mulai angkat suara.

"Maafkan saya, tuan. Taksinya mogok, ternyata saya lupa mengisi bensin sejak pagi" jawab sang supir ragu-ragu, ia bahkan menggaruk tengkuknya.

Jin Ho mengusap wajahnya kasar. "Aku bisa gila" ujarnya frustrasi.

-

Dua pasang kaki itu berjalan beriringan di atas trotoar usang dan sedikit bergelombang karena batuan.

Yang satu berjalan dengan menyeret koper hitam besar. Sedang satunya, hanya berjalan mengikuti kaki besar disebelahnya. Meski sulit baginya berjalan tanpa alas kaki, setidaknya ia harus terus mengikuti sang lelaki ini.

"Yang tadi itu.. aku minta maaf"

"Sungguh aku minta maaf. Aku hanya berusaha kabur dari orang jahat"

"Apa kau mendengarku?"

"Aku sungguh-sungguh minta maaf. Aku benar-benar tidak berniat mengacaukan perjalananmu. Aku hanya ingi-"

"Bisakah kau diam, gadis kacau?" Sang penyeret koper, tepatnya Jin Ho akhirnya bersuara.

Ya, Jin Ho tidak tanpa alasan memanggil Mi Soo dengan sebutan 'gadis kacau'. Jika diperhatikan bahkan julukan itu sangat tepat untuk Mi Soo.

Me After YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang