26 🍶

1.4K 312 42
                                    

평화

Yo vomment yang banyak atuh!

Lisa benar-benar mengantuk sekarang ini. Jadwal tidurnya benar-benar kacau semenjak ia masuk ke Istana. Semua hal selalu berada di luar rencananya. Bahkan, tidur saja tidak bisa berjalan sesuai rencana yang telah ia buat. Gadis itu menahan diri supaya tidak menguap mengingat ia sedang berada di tengah rapat yang serius. Jika saja tidak berada di ruangan ini, ia sudah pasti akan menguap sebanyak mungkin.

"Baiklah. Rapat hari ini selesai."

Seakan doanya terkabul, Lisa langsung membalikkan badannya saat Kaisar keluar dari ruangan itu. Ia berjalan mengikuti Jungkook dan Jaehyun untuk keluar setelah rapat pagi bersama Kaisar dan Menteri.

"Entah kenapa rapat hari ini selesai lebih cepat dari biasanya," ujar Jaehyun.

"Apanya? Ini sangat lama menurutku. Kau tidak tahu betapa kerasnya aku bertahan untuk tidak menguap di dalam sana tadinya." Kata Lisa.

Jungkook menggeleng mendengarkan perbincangan kedua pengawalnya itu. Mereka terus melanjutkan perjalanan mereka kembali ke Istana Jungkook, tapi berhenti ketika Sungrok berdiri di hadapan mereka dengan beberapa pengikutnya.

"Memberi salam kepada Putra Mahkota."

"Salam, samchon."

Sungrok tersenyum, "Keponakanku, aku akan kembali ke utara nanti. Pastikan kau berkunjung ke sana suatu saat nanti. Jika tidak, samchon pasti akan sedih." Katanya selaku pemilik wilayah utara atau lebih tepatnya menjadi Raja yang berkuasa di sana.

"Tentu, samchon. Saya akan pergi ke utara untuk inspeksi dalam beberapa bulan ini. Jadi..., samchon tidak perlu khawatir." Kata Jungkook.

Mendengar itu Sungrok tersenyum puas. Pria itu mengalihkan pandangannya ke Lisa yang cepat-cepat membuang muka ke bawah. "Baiklah..., aku akan pergi kalau begitu. Kutunggu kedatanganmu, Wang Jungkook."

Napas Lisa berderu cepat ketika Sungrok berjalan melewatinya seolah-olah tidak ada yang terjadi di antara mereka kemarin malam. Bahkan, bekas jarum yang ada di tangan Lisa belum menghilang, tapi pria itu seakan tidak mengenalnya sama sekali.

Lisa jadi kehilangan arah sekarang. Jika Sungrok memang pintar berbohong, gadis itu tidak tahu apa yang akan dilakukannya nanti saat bertemu di hutan. Tapi ia yakin dengan rencana yang telah ia buat. Ia tidak akan ragu lagi.

"Jadwalkan ke wilayah utara dalam dua bulan lagi." Kata Jungkook pada Jaehyun.

"Kau benar-benar akan ke utara? Memang kau harus inspeksi ke sana dalam waktu dekat tapi kau bisa menyuruhku sendirian ke sana. Jika kau yang ke sana aku tidak yakin orang itu tidak akan mempersulitmu," ujar Jaehyun. 

Jungkook menghela napas sebelum akhirnya membuang beberapa kertas yang ada di mejanya. "Semalam ada yang masuk ke ruanganku. Aku yakin itu adalah samchon...," ia menunjuk ke bekas pedang yang ada di atas mejanya. 

"Apa?!"

"Plakat emas yang kusembunyikan di bawah meja ini hilang."

"Bagaimana bisa?!"

"Kau tidak berpikir aku sebodoh itu, bukan?" Tanya Jungkook. "Kau tahu sendiri aku tidak akan seenak itu meletakkan plakat emas itu di tempat yang mudah sekali dicari." 

"Bukankah teman yang paling aman adalah tempat yang paling bahaya? Makanya aku percaya kau meletakkan plakat emasmu di sana. Selama ini tidak ada yang tahu di mana plakat emas itu kau letakkan, jadi seharusnya aman-aman saja kau letakkan di mana saja." Kata Jaehyun. 

평화 Pyeonghwa |Lizkook|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang