33. Harapan

112 4 0
                                    

"Sena aku minta tolong segera kerumahku istriku pendarahan!"

Mendengar suara Abimanyu yang bergetar membuat Radinda takut dan diapun meneteskan air mata namun dia berusaha menahan isakannya agar sang suami tidak bertambah kalut sementara Abimanyu bergegas mengambil tas dan dompet sang istri dimana biasanya terdapat dokumen dan kartu yang akan digunakan untuk berobat tak lama terdengar suara ketukan Abimanyu segera membuka pintu dan memberikan kunci mobil pada sahabat sekaligus bawahannya itu. Sena yang tahu apa yang harus dilakukannya segera berlari kearah garasi samping rumah dan bergegas mengeluarkan mobil dan memanaskannya.

Abimanyu bergegas menggendong sang istri tanpa sempat melepas mukena istrinya itu dan bergegas masuk melalui pintu belakang yang telah dibuka Sena sedangkan Sena bergegas masuk mobil setelah sebelumnya menutup pintu rumah.

Perjalan ditempuh sekitar sepuluh menit karena memang letak rumah sakit tidak terlalu jauh dari rumah. Setelah sampai Abimanyu bergegas membawa istrinya itu ke ruang gawat darurat dan langsung ditangani oleh dokter jaga.

Abimanyu yang melihat istrinya telah ditangani bergegas menghubungi mertua dan kakak iparnya baru setelah itu menghubungi keluarganya.

Tak lama mereka semua datang kerumah sakit dan saat pertama yang dilihat oleh mereka adalah wajah Abimanyu yang pucat dan darah yang membasahi sebagian bajunya karena tadi dia memangku sang istri dalam perjalanan kerumah sakit.

Sang Mama terlihat menangis sementara sang papa dan mertua mendekatinya dan menepuk bahunya memberi kekuatan. Bagaspun tak kalah paniknya namun semua itu disimpannya hanya raut khawatir nampak jelas diwajahnya.

"Novi ambilkan Mas kamu minum biar hatinya tenang!"

"Iya pa!" Novi bergegas membuka tasnya dan mencari minuman kemasan begitu menemukannya Novipun bergegas memberikannya pada Abimanyu.

Tak lama Arimbi datang dengan salah satu ajudan sang papa yang bertugas membawa baju ganti untuk Radinda dan Abimanyu.

"Sayang gantilah bajumu lebih dulu kami yang akan menunggui istrimu jangan khawatir!" perintah sang Mama mau tidak mau Abimanyupun menurut dan segera mengganti baju walaupun hatinya berat untuk pergi dari sana.

Tak lama Abimanyu muncul dengan baju yang telah berganti dengan baju bersih yang dibawa Arumbi dari rumah. Saat itulah dokter keluar dari dalam UGD dan langsung menuju kearah ruangan khusus yang diikuti oleh Abiyaksa, Adi nugraha dan Abimanyu sendiri.

Dokter itu masih menunduk dan menulis sesuatu di buku resep dan dia baru menengadahkan wajahnya tatkala suara Abiyaksa terdengar.

"Bagaimana keadaan menantu saya dok?"

"Keadaan menantuuu...

Belum selesai dokter itu berkata mata dokter itu membeliak dan kelihatan sangat terkejut dokter itupun segera berdiri dan memasang sikap sempurna.

"Selamat pagi! KSAD mohon ijin maaf tidak melihat kehadiran KSAD!!" kata dokter itu sambil bersikap layaknya anggota saat bertemu pimpinan.

"Sudah...sudah tak usah terlalu formal dok bagaimana keadaan menantu saya?"

"Mohon ijin keadaan menantu KSAD alhamdullillah baik tadi sudah dikasih suntikan untuk menghentikan pendarahan dan alhamdullillah juga karena babynya tetap bertahan dan insyaallah bisa bertahan hingga saat waktunya melahirkan nanti dan saya ingin tahu mohon ijin apakah pasien belum pernah USG selama ini?" dan kini giliran Abimanyu yang menjawab...

"Belum dok memang kami sengaja agar surprise!"

"Mohon ijin KSAD ada sesuatu yang harus di ketahui!"

"Sesuatu yang baik atau sesuatu yang buruk?"

JANJI SUCI MAS ABI (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang