Thanks for all

185 5 4
                                    

"Dasar anak sialan! Beraninya kau mendorong putri ku hingga ia jatuh!"

Kata kasar itu menyambutku ketika aku sampai dirumah. Air mata ku jatuh pada lantai yang sedang kupijaki. Dan semakin deras ketika ibuku mengambil sebuah payung dari tempatnya.

"Tidak ibu, ini bukan salah hanny. Malah hanny yang menyelamat kan ku" ucap adikku sicca. Ya, dia selalu ada untukku, membelaku ketika seseorang ingin menyakitiku. Dia menggeser tubuh nya agar berdiri tepat di hadapan ku. Merentangkan tangan nya, bermaksud ingin melindungi ku dari amukan ibu.

Wajah ibu memerah karena amarah, nafasnya memburu, namun kini telah kembali normal.

"Ayo sicca, kita ke kamar. Ibu akan membersihkan luka mu". Tiba-tiba suara ibu berubah drastis menjadi sangat lembut.

Ibu segera membopong sicca ke arah kamar, meninggalkan aku yang  menangis sesegukan di ruang tengah. aku menatap ujung kaki ku, dan segera berlari pergi meninggalkan tempat itu.

...

Aku berlari tak tentu arah, menabrak orang-orang di jalanan hingga mereka memaki padaku. Tak peduli dengan berbagai umpatanyg mereka berikan padaku,aku terus berlari dengan air mata yang terus menggenang di pelupuk mataku. Hingga akhirnya aku sampai pada taman bunga yang luas. Aku menangis di sana, meraung, bahkan mengeluh kepada Tuhan, dan diakhiri dengan aku yang pingsan karena kelelahan.

TBC

Gimana? Bagus gak?
Kalo gak bagus nanti bakalan aku hapus :)

Please don't be a silent readers.

Thanks for allTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang