"Luciel katamu?!"
Wajah terkejut terlukis dengan jelas di wajah penuh keringat milik Crey. Begitu pula dengan Maria dan Sekan. Mereka semua memasang wajah terkejut bukan main. Tidak dapat dipercaya dengan apa yang dikatakan Lara dengan ekspresi kosong seperti itu. Namun, itu adalah kenyataannya. Mereka semua tahu itu, karena mereka bisa melihatnya.
"Kenapa sayapnya berwarna hitam pekat?" tanya Maria kepada Lara yang masih memasang ekspresi kosong.
Lara menggelengkan kepalanya. Ia juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ia tidak tahu mengapa sayap malaikat tertinggi itu berwarna hitam pekat. Ia tidak tahu mengapa malaikat itu mengeluarkan aura yang tidak menyenangkan. Ia juga tidak tahu mengapa Luciel jatuh dari langit. Tidak ada yang mengetahui sama sekali dengan apa yang terjadi. Yang ada hanyalah wajah terkejut dan panik yang terpasang di wajah mereka semua.
Di langit yang berwarna biru bercampur warna ungu, sesosok malaikat jatuh. Ia memiliki tiga pasang sayap di punggungnya, berwarna hitam pekat layaknya bulu burung gagak. Halo malaikat yang seharusnya memancarkan cahaya suci, kini berubah menjadi mengeluarkan cahaya hitam yang nampak menakutkan. Penampilan yang seharusnya mulia, kini terlihat seperti terhina. Itu adalah malaikat dengan pangkat tertinggi---Luciel.
"Apa kita harus menolongnya?" tanya Crey kepada Sekan.
Sekan hanya memandang Crey dengan ekspresi yang menandakan dirinya tidak tahu harus apa. Mereka berempat mengetahui tentang para malaikat, terutama malaikat Luciel. Mereka bahkan pernah berbincang dan bermain bersama ketika di surga. Namun entah mengapa, Luciel yang sedang jatuh tidak seperti Luciel yang mereka kenal.
Wajahnya yang indah dengan cahaya suci kini berubah dengan wajah tampan yang penuh kesuraman. Aura Ilahi pada Luciel juga berubah menjadi aura yang tidak menyenangkan yang dapat membuat orang yang ada di dekatnya mual. Penampilannya yang suci dan tidak ternodai kini penuh dengan dosa dan hinaan. Seakan Luciel telah jatuh dalam dosa besar yang tidak dapat termaafkan. Membuatnya menjadi sangat terhina hingga membuat penampilan sucinya menghilang.
Apakah Sekan harus menolong Luciel atau tidak, ia tidak mengetahuinya. Pada dasarnya, ia haruslah menolong malaikat dan bahkan mempersembahkan hidupnya. Namun, Sekan kini ragu untuk menolong Luciel. Ia rasa kalau menolong Luciel untuk saat ini adalah pilihan yang salah.
Tiba-tiba, lingkungan sekitar berubah. Yang seharusnya Sekan berada di atas bukit pinggiran kota, kini ia berada layaknya di atas awan. Itu adalah tempat sejuk yang bisa membuat siapapun merasa nyaman. Seharusnya memang begitu, tapi tidak demikian. Tempat itu seperti habis diterjang topan. Hancur berantakan seperti situasi sehabis perang. Padahal ini adalah surga, tempat terindah yang ada.
"A-ada apa ini?" tanya Sekan melihat sekelilingnya.
Tidak ada siapapun. Yang ada hanyalah tubuh spiritual malaikat terbujur kaku di sana. Beberapa malaikat yang terbaring tidak memiliki sayap yang sempurna. Beberapa halo malaikat hancur layaknya gelas kaca yang dibanding ke lantai. Tidak ada darah, namun ada begitu banyak mayat. Ini nampak seperti pembantaian massal.
"Oh? Sekan!" panggil seseorang dari belakang Sekan.
Sekan menengok ke arah suara itu memanggilnya. "Cestor!"
Ia bertemu dengan kawan lamanya. Itu adalah Cestor, leluhur manusia untuk dunia lainnya. Ia belum ditugaskan untuk turun ke dunianya. Makanya, ia masih berada di surga. Di sampingnya, terdapat istri Cestor. Mereka akan menjadi leluhur untuk menciptakan peradaban di dunia mereka berdua, Cestor dan Ani.
"Sebenarnya, apa yang terjadi di surga?" tanya Sekan penasaran.
Sekan juga tidak mengetahui kenapa dirinya dipanggil ke surga, tapi ia mengabaikan itu. Pasti keadaan surga saat ini berhubungan dengan jatuhnya malaikat Luciel di Hebell. Untuk itu, Sekan harus mencari informasi untuk mengetahui kebenaran atas peristiwa yang mengejutkan seluruh penduduk Hebell.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagaimana Mungkin Aku Adalah Raja Iblis?
FantasySeorang siswa SMA bernama Devan Steviano menjalani kehidupan sekolahnya yang monoton. Ia menyukai kehidupan klise yang ia jalani setiap harinya. Suasana damai adalah yang ia nikmati. Merasakan damai dengan setiap bagian dari tubuhnya. Namun, itu sem...