5 tahun kemudian...
"Yurika, gimana? Aksa jadi jemput?" tanya Irina pada adik perempuan satu-satunya yang tengah duduk sambil memegang mainan ditangan kanannya.
"Katanya sih jadi, tadi bilangnya masih siap-siap kak. Ntar dia ngabarin kalo udah mau otewe."
Irina hanya mengangguk kecil mendengar jawaban dari adiknya."Kak, nggak nyangka ya akhirnya kak Ansell nikah juga, padahal dia sempet galau banget waktu putus sama kak Sylvi."
Irina hanya tersenyum mendengar ucapan Yurika, "jodoh nggak ada yang tau, padahal dia sempet galau banget waktu itu. Hampir setiap malam ngajakin temen-temennya buat nemenin dia yang lagi galau, sampai Abel aja rela ninggalin kakak cuma buat nemenin dia ngegalau doang." Irina tertawa jika mengingat kejadian itu.
Hampir setiap malam story di instagram milik Ansell berisikan curahan-curahan yang menyayat hati siapapun yang membacanya. Timeline twitternya pun penuh dengan cuitan galau ala Ansell.
Ah, lucu sekali Ansell ini kalau sudah galau.
"Waktu itu mereka putus kenapa sih kak?" tanya Yurika lagi.
"Hmmm, apa ya waktu itu? Kalau nggak salah karena Sylvia mau lanjut S2 di luar deh, nah si Ansell nggak mau LDR. Jadi yaaaa gitu deh."
"Udah siap semua?" tanya Abel yang baru saja masuk ke dalam kamar sambil menggendong bayi perempuan berusia 6 bulan ditangannya.
"Arinaaaaaa!!!" heboh Yurika saat melihat si bayi gembil yang tengah digendong oleh Abel menghentak-hentakkan kaki kecil miliknya.
Arina Salsabila Alterio, bayi mungil berusia 6 bulan hasil karya Abel dan Irina setelah mereka menikah 2 tahun yang lalu.
Ketika Yurika bertanya mengapa anaknya diberi nama Arina, Abel menjawab dengan rasa bangga, "Arina itu singkatan dari Abel dan Irina. Yang artinya hasil karya Abel ganteng dan Irina Cantik. Hahahaha..."
"Aku sih udah siap. Tinggal nunggu si Aksa aja lagi nih." ucap Irina.
"Ini Aksa barusan chat katanya lagi otewe kak." jawab Yurika.
Abel menggangguk, "Oh yaudah kalo gitu, kita tunggu di depan aja, si Galen bentar lagi nyampe katanya. Bian juga udah ada di depan."
Irina dan Yurika bergegas menyusul Abel yang melangkah keluar menuju ruang tengah.
Tampak Bian tengah duduk santai sambil memainkan ponsel miliknya.
"Bang Bian kok pacarnya nggak dibawa?" tanya Yurika sambil tersenyum jahil."Lu ngejek gua ya?" Bian menatap tajam ke arah Yurika yang dibalas dengan gelak tawa milik gadis mungil tersebut.
"Hahahaha padahalkan Yurika cuma nanya Bang."
Abel yang tengah sibuk memangku dan bermain bersama putri kecilnya hanya tertawa mendengar sungutan Bian yang tak terima diejek oleh Yurika.
"Makanya Bi, buruan deh cari pacar. Eh jangan pacar deh, calon istri. Udah tua lu, nggak cocok buat pacaran lagi."
"Anjing—"
Plak!
"Aw sakit Rin, buset muka gua ditabok pake tas segede gaban!" sewot Bian.
"Makanya, mulut dijaga. Ada anak gue itu masih polos, masih suci, jangan ngomong kasar di depan anak gue!" omel Irina.
"Istri lu sadis Bel." ucap Bian tanpa suara.
Yurika dan Abel hanya tertawa dibuatnya.
***
"Eza sama Zoya udah nyampe?" tanya Galen begitu mereka telah sampai di tempat acara.
"Udah di dalem sama Nata juga katanya. Nata bawa calonnya kata Eza." jawab Bian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Barudak Tampan Squad ✅
FanfictionKehidupan; Persahabatan; dan Asmara. 🚫🚫🚫 - bangtanvelvet lokal - tidak baku - banyak umpatan kasar