Bagaimana tempat ini bisa ada di Manhattan. Sebuah kasino bawah tanah terbesar yang pernah aku temui, menggoda dengan sadis siapapun untuk menghabiskan uangnya di sini. Seakan mencemooh kekayaan mereka jika tidak ingin bersenang-senang. Tempat yang diperuntukkan bagi kelas atas untuk menikmati kepuasan, kesenangan yang ditawarkan oleh tempat ini.
Saat aku melangkah lebih jauh, seluruh tubuhku sepakat jika orang yang membangun tempat ini memiliki selera yang unik. Siapa yang bisa memikirkan ada gedung layaknya istana di bawah tanah. Terbagi tiga ruangan yang terpisah Dengan cat yang berwarna krem ala arsitektur eropa abad pertengahan, seluruh ruangan pertama dihiasi lampu kristal, meja-meja perjudian yang aku sendiri tidak hafal jenis permainan apa saja di sana. Suasana ruang pertama jelas bersifat lebih tenang dan hanya dihiasi orang-orang berpenampilan elegan. Hal yang nampak berbeda dengan ruang kedua. Di sana musik, bartender yang sibuk juga manusia-manusia yang menari sibuk mencari setetes kesenangan di malam hari. Ruang itu seperti alternatif saat orang-orang yang berada di ruang utama bosan.
"Apa kau membawaku ke dunia lain? " Aku tidak bisa bertahan untuk tidak bertanya. Aku setuju mengikuti Sasuke karena penasaran dengan wanita yang membuat keluargaku kacau. Seperti halnya dia menikmati penderitaan ibu dan aku maka aku ingin melakukan hal yang sama dengannya.
"Yah, aku sedang menujukkan di mana wanita yang kau benci. "
"Jadi mengapa kita membuang-buang waktu di sini. Pemandangan di sini hanya membuatku terkesan sebentar, tapi ceritanya akan berbeda jika aku melihat Mey yang kau bilang sudah mendapatkan hukumannya. "
Sasuke menaruh telapak tangannya di punggung bawahku. Mendorong dengan tegas namun lembut ke arah pintu kedua, di mana para manusia ingin memanjakan diri dengan minuman atau menari. Di atas sana terdapat penari pool dance yang meliuk-liuk dalam balutan bikini. Beberapa pria yang mengelilinginya mencoba menghidupkan suasana yang sudah hidup dengan menuangkan minuman ke tubuh penari itu.
Well jika Mey menjadi pool dance maka dia justru mendapatkan surganya. Dia wanita jalang yang suka tatapan memuja. Jadi jika dia menjadi salah satu penari atau bekerja di sini maka semua janji yang Sasuke berakhir di sampah.
"Lewat sana... " Sasuke kembali membimbing jalanku, menuju ke arah tempat sempit. Sepertinya di toilet.
Langkahku terhenti melihat wanita yang berpakaian petugas kebersihan. Wajahnya yang tanpa riasan tebal juga baju indah yang membalutnya membuat dirinya seperti wanita tua yang menyedihkan.
"Dia Mey? " tanyaku. Wanita di sana sibuk membersihkan toilet, muntahan pengunjung yang mabuk dan sampah-sampah yang tidak berhenti datang. Ternyata di balik ruangan yang berkilau indah di depan sana, terdapat tempat yang bertugas membereskan kekacauan.
"Itulah hukuman yang aku berikan padanya. "
Entah aku harus iba atau marah melihat dirinya seperti itu. Dia sudah membuat ibuku terkena serangan jantung sehingga menderita bertahun-tahun. Sedangkan ayahku dia racuni perlahan. Maka aku tidak akan mengasihaninya. Dia pantas mendapatkan ini. Pekerjaan itu yang bagi sebagian orang masih terhormat karena tidak menjual diri, akan sangat buruk baginya. Bagi wanita seperti Mey, menjadi jalang lebih baik dari menjadi tukan kebersihan.
"Uuuggg, ah!" Tanpa aku duga Mey menoleh ke arahku. Matanya kemudian menatap nyalang seolah siap merobek tubuhku.
"Aak, ug..."
Secara mengejutkan dia maju dan hendak menyerang. Jelas Sasuke tidak membiarkannya. Dia menyuruh anak buahnya menahan Mey dengan satu isyarat.
"Tempat ini berbahaya, kita ke skywalk. "
Perintahnya yang tegas terasa menghipnotis. Biasanya aku tidak suka orang memerintahku. Nampaknya perintah Sasuke berefek sebaliknya. Sungguh mengejutkan karena tidak ada sesuatu yang tidak menyenangkan timbul akibat sebuah perintah mendominasi.
"Mey...tidak bisa bicara?"
"Dia berteriak sepanjang waktu dan itu merepotkan. "
"Kau membuatnya tidak bisa bicara? " tanyaku tak percaya akan kekejaman Sasuke.
"Bukan aku, tapi Rudolf. "
Mengapa Rudolf melakukannya?
Apa dia memiliki tujuan membuat Mey tidak bisa bicara?
Atau itu hanya bentuk hukuman pria psikopat?
Semakin kesini aku semakin tau jika mereka semua sangat mengerikan. Aku bahkan tidak yakin jika sanggup membalas Rudolf karena yang kumiliki hanya perusahaan ekspedisi. Sejujurnya aku mulai takut. Takut pada Rudolf dan takut pada Sasuke.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Le Meilleur Gagne
Fiksi PenggemarBalas dendam, ambisi, hasrat semua bersatu membentuk sebuah karakter baru pada diri Sakura. Demi balas dendam ia memiliki ambisi gelap yang menakutkan. Semua menyeretnya dalam hasrat gelap yang semestinya tak kan pernah ada. Namun ia terjatuh begitu...