Eunbi bersandar pada pagar pinggiran jembatan, kepalanya menengadah ke atas menatap langit yang telah gelap. Cukup lama ia berdiri di sana.
Tubuhnya berubah posisi, kini matanya menatap jauh ke depan, melihat ke bawah merupakan penyembuhan yang kuat baginya.
Angin malam yang sejuk menerpa rambutnya ketika ia berjalan menuruni tangga. Sebelumnya ia tidak menyadari kehadiran Jungkook yang berjalan pelan ke arah jembatan penyeberangan karena pandangannya tertuju ke bawah.
Pria itu menaiki tangga sedikit, kemudian menunggu di sana. Langkah Eunbi berhenti saat akhirnya menyadari kehadiran Jungkook. Hatinya terasa ingin meledak melihat Jungkook berdiri di bawah, tak jauh darinya dengan senyum tipis di wajahnya.
Ia melanjutkan menuruni tangga satu per satu, namun pandangannya tak lepas dari Jungkook. Eunbi membalas dengan senyuman kecil saat ia berjalan melewatinya.
Jungkook diam menunggu Eunbi menuruni beberapa anak tangga lagi hingga akhirnya berjalan di belakang Eunbi.
"Apa aku bertindak bodoh dengan menghampirimu di sini?"
"Tidak juga," jawab Eunbi hati-hati.
Namun tetap saja Jungkook bertanya-tanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa kau mau minum? Atau makan?"
Jaehyun melempar pertanyaan begitu Yerin duduk di hadapannya. Tadi ia mengajak wanita itu untuk pergi sebentar, melihat Yerin masih ada di gedung studio ketika ia hendak pulang.
Yerin tak menjawab Jaehyun. Ia langsung mengambil gelas kecil dan botol soju yang sudah ada di meja, lalu menuang isinya ke gelas kecil itu.
Ia menghabiskannya dalam satu kali teguk, membuat Jaehyun mau tak mau ikut meminum minuman di gelas miliknya.
Sementara itu, Eunbi membuka pintu dari besi itu dengan penuh keyakinan. Tadinya ia berniat makan di tempat itu, namun langkahnya terhenti saat ia melihat Jaehyun dan Yerin ada di dalam.
Ia memutar balik tubuhnya sampai hampir bertabrakan dengan Jungkook yang baru saja masuk dari pintu. Eunbi menarik mundur tubuhnya cepat, lalu menunjuk ke belakang dengan ibu jarinya, "Manajer Jung ada bersama Pak Jaehyun."
Jungkook mengangkat alis, "Yerin ada di dalam?"
Eunbi menoleh ke belakang kembali, lalu membuat ekspresi penasaran, "Kenapa mereka bersama?"
"Mungkin mereka berdebat?" kata Jungkook sambil tertawa kecil.
"Dia meneleponku, mengoceh sampai terengah-engah. Dia tidak tahan ketika seseorang tidak menepati janjinya."
Eunbi mengangguk setuju, "Dia sedikit sensitif."
"Dia sangat sensitif," koreksi Jungkook. Ia bergumam sebentar, "Waktu itu, dia dan cinta pertamanya telah berjanji untuk menikah, tapi orang itu malah berkhianat dengan sahabatnya."
