-
"Halo Kakak cantik!" ujar Aqilah dengan senyum manis yang menghiasi wajah gembul gadis kecil itu.
Anna berdiri dengan mengerjap ngerjap kan matanya, ia tersenyum menatap gadis kecil yang sangat mengemaskan itu. Gadis kecil itu berlari menghampiri Anna yang berdiri di depan pintu masuk.
Rambut yang di kuncir dua itu bergerak gerak karena sang pemilik berlari dengan senyum manis yang menghiasi wajah gembul itu, tangan Aqilah terulur di hadapan Anna membuat Anna berjongkok untuk mensejajarkan tubuhnya dengan gadis itu.
Anna mengelus rambut Aqilah pelan matanya menatap Aqilah dengan sayang."Halo!" sapanya.
"Nama kamu pasti Aqilah kan?" lanjut Anna bertanya.
Aqilah mengangguk angguk kan kepalanya dengan lucu."Kok kakak cantik tau, kalo nama ku Aqilah."
Anna tersenyum kecil."iya dong!"
Aqilah berbalik badan dan menunjukkan Gevan dengan bibir mencabik."Ishh! ini pasti Om kapten yang kasih tau!" ujarnya kesal.
Gevan dan Nenda terkekeh membuat Aqilah menatap nya sebal.
Anna menarik hidup mancung Aqilah membuat gadis kecil itu terkekeh geli."Kenapa emang kalo aku tau nama kamu?" tanya Anna pura pura penasaran.
Aqilah melipat kedua tangannya di depan dada dengan bibir yang di majukan."Aqilah kan mau ngasih tau sama kakak cantik kalo nama Aqilah itu cewek cantik!"
Anna tertawa kecil."Kenapa cewek cantik bukanya nama kamu Aqilah?"
Aqilah menggeleng geleng tidak mau."Maunya di panggil cewek cantik gak mau di panggil Aqilah!"
Anna terkekeh geli."Loh kok gitu?"
"Ijal suka panggil Aqilah cewek cantik, kata Ijal Aqilah itu cantik kayak inces!"
Anna lagi lagi terkekeh mendengar celotehan dan tingkah laku Aqilah yang sangat mengemaskan. Menurut Anna Aqilah adalah gadis yang unik, lihat saja dari cara bicara gadis itu yang menurutnya terlalu dewasa. Bisa di bilang Aqilah ini dewasa sebelum masanya ya!
"Dasar bocil!" sambar Gevan menarik Aqilah untuk di gendongnya.
Aqilah tertawa kecil tangannya memeluk leher Gevan erat membuat Gevan terkekeh.
"Sini!" titah Gevan kepada Anna.
Anna mengangguk dan mengekor di belakang Gevan. Anna menatap perempuan dengan kemeja putih dan celana Jeans yang melekat di tubuhnya, rambutnya di biar kan tergerai dengan kepala yang menunduk.
"Nenda, ini namanya Anna." ujar Gevan kepada Nenda dan di balas anggukan oleh perempuan itu pelan.
"Anna ini Nenda, dia adik gue." ujar Gevan memperkenal kan Nenda kepada Anna.
Anna mengangguk dan tersenyum tipis.
"Bubun Tante Anna cantik ya,"
Nenda tersenyum membuat Aqilah tertawa kecil. Gevan mengelus rambut Aqilah dengan sayang sesekali cowok itu memberikan kecupan di rambut gadis itu membuat Aqilah mencubit bahunya.
Aqilah menarik rambut panjang Gevan ketika cowok itu hendak menciumnya."Om kapten jangan cium cium Aqilah terus dong, kesel nih!" ujarnya kesal.
Gevan terkekeh kecil dengan jahil cowok itu mencubit pipi gembul Aqilah.
"Pelit!" ujar Gevan.
Aqilah menjulurkan lidahnya mengejek Gevan membuat cowok itu berlari dengan Aqilah berada di gendongannya, membuat gadis kecil itu menjerit jerit karena ketakutan.