.
.
.
.
Check..Check..
Suara bidikan camera terdengar sangat jelas di dalam ruangan itu, beberapa sorot lampu yang tengah mengarah pada Sang Model. Dan beberapa orang yang sibuk berlalu lalang di belakang layar. Ada yang tengah sibuk memberikan polesan make up pada wajah Sang Model, ada yang sibuk mengatur kepentingan untuk menata set foto.
Seorang Pria tampan dengan lihai
membidikan camera pada sebuah objek yang ada di hadapannya. Memberikan arahan untuk melakukan beberapa pose.Seorang Wanita cantik dengan rok ketat, terlihat sangat indah menampilan kaki jenjang miliknya. Tampak menunjukan pose menggoda di depan camera. Seakan mengetahui semua mata kini tengah tertuju padanya.
Sesekali Wanita cantik itu menunjukan sebuah senyum menggoda pada Pria itu. Seorang Pria tampan yang kini bertugas untuk menjadi Photografer. Menggigit bibir bawahnya nakal, dan menunjukan kedipan mata genit.
Melihat hal itu Pria tampan itu hanya menarik sudut bibirnya kecil, tersenyum meremehkan. Ya senyum itu memang tertutup dibalik sebuah camera, ia sudah terlalu sering diperlakukan seperti itu, oleh wanita-wanita yang menjadi modelnya. Mereka terlalu jalang untuknya.
Entah kenapa ia tidak pernah merasa tertarik dengan semua model-model itu, walaupun harus Pria tampan itu akui, mereka memiliki wajah yang sangat rupawan.
.
.
Pria manis itu tersenyum lebar, pada Pria tampan yang kini sedan berjalan kearahnya. Seakan sedang menyambut sang sahabat yang akhirnya kembali. Saat sudah mendekat, yang lebih muda merangkul pundak Johnny. Walaupun sedikit kesusahan mengingat sahabatnya itu jauh lebih tinggi darinya.
"Ku kira kau tidak akan kembali."
Johnny, Pria tampan itu hanya tersenyum kecil. Meletakan camera yang sejak tadi mengantung di lehernya pada sebuah mereka meja. Mendudukan dirinya disebuah kursi panjang yang ada disana.
"Mana mungkin aku tidak kembali.."
"Bukankah kau sudah memenangkan lomba photografi itu, hyung?.
Pria manis itu memberikan tatapan menyeledik, bukannya tidak senang salah satu sahabatnya kembali. Tapi bukankah Johnny sudah sangat sering memenangkan perlombaan, dia bahkan bisa mencari sebuah agency yang akan memberikannya uang lebih banyak, kenapa Pria tampan itu masih memilih untuk bertahan disini?.
"Hmm.."
Pria tampan itu hanya bergumam, memilih tidak menanggapi ucapan Doyoung. Johnny lebih memilih melihat gambar-gambar hasil bidikannya tadi. Memastikan gambar tersebut terlihat memuaskan untuknya.
.
.Seorang Wanita cantik memilih masuk ke dalam ruangan yang biasanya dimasuki oleh para staff, mengibaskan rambut panjangnya serta memberikan sebuah senyuman mengoda yang hanya di tunjukan pada seorang Pria tampan disana. Walaupun ia tahu Pria tampan itu bahkan tidak melihat ke arahnya.
Jangan tanya apa yang Doyoung lakukan, Pria manis itu hanya menunjukan tatapan aneh. Apa lagi saat melihat Wanita itu berjalan ke arah Johnny.
"Jangan lupa hubungi aku, tampan.."
Wanita itu kembali menunjukan sebuah senyuman menggoda, saat Johnny mendongak dan memberinya sebuah senyuman.
"Aku menunggu mu tampan.." Jemari lentik itu dengan berani mengusap lembut rahang tegas milik Pria tampan itu. Sebelum melirik ke arah Doyoung dan memberinya sebuah senyuman ramah. Lalu memilih berjalan pergi meninggalkan Ruangan Staff..
KAMU SEDANG MEMBACA
Married °•° Johnjae | Johnny x Jaehyun
FanfictionJaehyun sungguh membenci saat semua orang selalu mengatakan kehidupan yang dimilikinya itu sangat sempurna. Pria itu sudah muak dengan semua perjodohan ini, ia ingin mencari pendamping hidupnya sendiri. Ia akan melakukan segala cara untuk menghentik...