CHAPTER [2] : Sekolah Baru

521 201 39
                                    

Pagi hari yang biasa aja, Tidak cerah dan tidak pula mendung. Winter hanya duduk diam dan kepalanya menghadap samping jendela.

Mobil yang sedang di kendarai oleh sang supir, Membelah jalanan kota yang cukup ramai. Orang-orang kembali melakukan aktifitas sehari-hari mereka.

"Winter, Gak mau dengar lagu?" Tanya Yanto, Sang supir.

"Enggak pak." Balas Winter singkat.

Hanya percakapan sebentar, Lalu kembali hening lagi. Begitu seterusnya hingga mereka sampai di depan gerbang utama SMA HARSA BANGSA, Sekolah barunya Winter.

"Nanti saya jemput. Sekolah yang baik ya dek Winter." Ucap Yanto.

"Iya, Pak. Hati-hati di jalan."

Dengan segera Winter pun turun dari mobilnya, Selang beberapa menit mobil tersebut pun pergi dari area sekolah.

Winter cukup kagum dengan keadaan sekolah ini, Terlihat bagus dan rapi. Tapi tidak untuk kedepannya.

Ia pun memasuki gerbang SMAHB, Tujuannya sekarang adalah kantor guru. Itu salah satu alasannya malas pindah sekolah, Ia harus kembali berbaur dan itu ribet.

Beberapa siswa dan siswi berlalu lalang, Ada yang sibuk sendiri dan ada pula yang sesekali melihatnya. Menyelusuri koridor tersebut hingga ke ujung ia tidak menemukan kantor guru juga.

Berhenti tepat di sebelah seorang cowok yang sepertinya anak baik-baik, Winter pun akhirnya bertanya pada murid tersebut.

"Ehem! Permisi.." Ucapnya.

"Oh ia? Kenapa?" Tanya cowok itu.

"Mau tanya, Kantor guru dimana ya?"

Cowok tersebut pun meneliti Winter dari bawah hingga ke atas. Lalu menjulurkan tangannya dengan senyum ramah.

"Perkenalkan, Nama lengkap gue Ariano Clareveen, Panggil aja Rian sayang. Lo murid baru kan? Nama lo siapa?"

"Eh? Hm, Ia. N-nama gue Winter." Balas Winter.

"WAW!!!" Tiba-tiba cowok itu berteriak, Membuat beberapa orang mengalihkan atensi ke mereka berdua, Sedangkan Winter kaget.

"PRIMITIF! JARANG-JARANG GUE JUMPA NAMA ORANG ANEH MACAM LO!!" Ucap Rian, Excited.

Meringis sebentar, Winter cukup malu karena orang-orang menatap mereka.

"Cepetan! Kantor guru dimana?!" Tanya Winter, Rada kesal.

"Oh, Kantor guru. Dari sini belok kanan, Nah naik tangga lantai dua, nah terus.." Rian menjeda ucapannya membuat Winter greget.

"Terus apa?!"

"Terus.. Lo turun lagi.." Lanjut Rian.

"Loh kok?"

Mengernyitkan keningnya bingung, Winter pun diam menunggu kelanjutan omongan Rian.

"Nah, Setelah turun lagi. Kamu sudah menemukan kantor guru!" Ucap Rian sambil bertepuk tangan semangat.

"Eh??"

Winter pun melihat arah belakang Rian, Di sana terdapat tangga menuju lantai dua, Lalu..

"Itu manis!" Masih berpikir, Rian pun memutar balik tubuh Winter. Tepat disana ada sebuah pintu dan itu adalah kantor guru.

Anjim, Umpat Winter dalam hati. Salah ruangan ini tidak ada namanya, Coba kalau ada pasti Winter tidak bertemu dengan cowok ngeselin yang satu ini.

"Oh, Ongghey! Makasih!" Dengan segera Winter pun mengetuk pintu kantor tersebut lalu masuk kesana.

Rian pun menggelengkan kepalanya pelan, Ada-ada aja kelakuan murid baru. Tanpa ia sadari, Sesosok makhluk tengah berdiri di belakangnya.

GENG BRANDAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang