Hellow everyone. Pada kangen gak sama si zayan dan mentari? Kangen dong. Masa enggak. Nah, they're comeback guys.
Jangan lupa tinggalkan jejak yah.
Pembaca yang bijak adalah mereka yang menghargai karya penulisnya.Happy reading my boo.
***
"mungkin ia lelah. So, diamin aja! "
***
Bruk
Mentari menutup pintu mobil dengan keras. Zayan yang mendengar pun seketika menoleh dan mengurutkan keningnya. Menunjukkan tanda kebingungan pada gadis itu.
"kamu baik-baik aja? Tenang aja dia gak bakal temuin kamu lagi. Aku anterin kamu pulang yah! Dasar gila" nyinyir mentari.
Gadis itu mengikuti gaya bicara zayan pada ajeng tadi. Mentari sangat kesal dan membenci kedekatan mereka. Sedangkan zayan, lelaki itu hanya diam dan tidak merespon ucapan mentari.
"lo lagi bicara sendiri? " tanya zayan dengan santai.
Seketika mentari melihatnya dengan tatapan tajam.
"iya. Gue kan bukan manusia! " jawab mentari dengan wajah datar.
Gadis itu tak lagi memedulikan zayan. Ia berjalan terlebih dahulu ke dalam mini market.
Sementara zayan, lelaki itu tersenyum kecil melihat kelakuan gadis itu.
***
Mentari memasukkan semua barang belanjaan yang akan ia beli ke dalam keranjang. Sementara zayan, lelaki itu mengikutinya. Sesekali zayan juga memilih barang yang ia suka.
Ia memilih susu, sereal, dan banyak camilan.
Mentari masih tak menggubrisnya. Sepertinya mentari masih marah pada zayan. Entah sampai kapan ia merajuk seperti itu.
"gue juga milih makanan dan minuman yang gue suka. Lo pilih aja! Gue bayarin kok! " pinta zayan dengan lembut.
Mentari mendecih mendengarnya.
"no, thanks! " jawab mentari dengan ketus.
Zayan menghembuskan napas dengan kasar. Baiklah, mentari berhasil membuat dirinya merasa bersalah kali ini. Zayan menyadari jika sikap nya pada mentari memang sangat berbeda dengan ajeng. Ia selalu mengeluarkan kata-kata pedas serta acuh tak acuh pada gadis itu. Sementara pada ajeng, lelaki itu sangat lembut dan perhatian.
Zayan tertawa kecil ketika membayangkan sikapnya pada kedua gadis itu. Sedikit menyesalkan namun juga lucu ketika ia mengetahui bahwa mentari cemburu padanya.
Ketika semua sayuran, lauk pauk, serta buah-buahan yang mereka beli telah terkumpul, mentari pun bergegas menuju kasir.
Mentari menghambur semua barang belanjaannya di meja kasir. Hal itu mengundang perhatian beberapa pelanggan termasuk zayan juga kasir yang berada di hadapannya.
Lalu ia menyusun keranjang tadi di tempat semula. Semua ia lakukan sendiri. Ia bahkan tidak menoleh pada zayan yang sedari tadi melirik nya.
"semuanya berapa mbak? " tanya mentari.
"tiga ratus lima puluh ribu" jawab kasir.
Mentari pun kembali mengulang jawaban kasir tadi. Ia sengaja mendengarkannya pada zayan agar lelaki itu membayarnya.
Merasa dirinya yang tersindir, zayan pun segera mengeluarkan dompetnya dan mengambil sebuah kartu dari dalamnya.
Seketika mentari terbelalak kaget melihat kartu berwarna hitam yang di serahkan zayan pada kasir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Mr Coffee
Genç KurguBahkan ketika aku berusaha untuk lari dari kenyataan, engkau kembali lagi menjadi kenyataan untukku. Bagaimana mungkin aku percaya dengan cinta pertama jika cintaku yang selanjutnya selalu kembali di dalam hidup ku. Karena mu, aku merasa terlahir k...