🎼With You

13 4 0
                                    

Hari ini kamu selesai kerja dan niatnya mau langsung pulang, tapi tiba tiba hujan padahal ramalan cuaca bilang harinya cerah. Sebenarnya tidak apa apa sih kalau kamu mau menerobos atau menunggu pulang bersama Heeyoung. Tapi Chen sudah keburu menjemputmu. Yah, dia makin protektif karena kehamilanmu.

"Yeoboseo, oppa? Sudah sampai mana memangnya?"

"Sudah dekat, sebentar lagi."

"Nggak usah buru buru, aku--"

"Sudah sampai,"

Kamu menerjap beberapa kali saat mobil Chen berhenti didepanmu tepat saat lelaki itu mengatakannya. Kamu terkekeh pelan dan menyudahi panggilan itu lalu segera masuk kedalam mobil.

"Kenapa gerak cepat sekali sih?" Tanyamu heran.

"Dingin, aku mau mampir kedorm sebentar. Nggak apa apa kan?" Kamu mengangguk mengiyakan, Chen melajukan mobilnya pelan pelan.

Oh ya besok member EXO mulai tur konser EXplOration lagi. Baru besoknya mereka berangkat ke Indonesia untuk konser. Kamu juga akan berangkat besok bersama Heeyoung tentunya. Syukurlah tahun ini EXO banyak mengunjungi negaramu itu. Member juga bilang kalau mereka suka ke Indonesia. Katanya makanannya enak, kamu jadi khawatir kalau kalau member mau pindah ke Indonesia saja.

"Kamu nanti kembali kesini lagi?"

"Ya, setelah aku temenin kamu tidur." Chen mengeluarkan ponselnya dan memasangkan airpods padamu seraya tersenyum manis. "Aku akan kembali dalam 5 lagu."

Kamu tersenyum hangat setelah Chen keluar dari mobil dan masuk kedalam dorm. Chen bahkan meyakinkanmu tentang hal kecil begini. Kamu tidak bisa menurunkan senyummu sepanjang lagu yang terus mengalun. Suka sekali saat mendengar suara Chen bernyanyi seperti ini. Apalagi semua lirik lagunya, tentang kalian. Sesederhana ini Chen bisa menyatakan perasaannya.

"Hujannya cantik?"

Seseorang menyodorkan coklat panas padamu. Kamu tidak sadar kalau Chen sudah kembali karena terlalu asik melihat hujan. Kamu menerima coklat panas itu dengan senang hati. "Aku suka hujan, kamu juga suka kan?" Tanyamu seraya melepas satu airpods yang kamu pakai, dan memasangkan itu pada Chen.

"Iya, aku juga suka. Karena hujan aku jadi bisa berbagi payung denganmu. Dan karena kita akan cepat basah, kamu jadi nggak jauh jauh dan selalu mendekat padaku."

Blush..

Ucapan Chen membuatmu merona seketika. Dia sekarang pintar sekali membuat wajahmu merah padam begini. Siapa sih yang tidak akan luluh dengan orang ini seperti ini?

"Jadi~ Kamu nggak suka hari yang cerah?"

"Aku juga suka! Aku bisa mengajakmu jalan jalan sepanjang hari."

"Bagaimana dengan musim semi?"

"Kita bisa melihat bunga bunga yang cantik bersama."

"Kalau musim dingin?"

"Kita bisa dirumah seharian dan pelukan sepanjang hari."

"Musim panas.. itu terlalu gerah."

"Kalau begitu kita bersantai dan makan makanan enak bersama."

Kamu duduk disofa dan menyandarkan kepalamu dibahu Chen yang masih asik menonton televisi. Sesekali kamu menyuapinya es krim stroberi yang kamu bawa. Kamu menoleh untuk kembali menyuapinya namun pergerakanmu terhenti saat menyadari sesuatu.

"Eh? Luka apa ini?" Tanyamu sambil mengusap goresan dipipi Chen. Lelaki itu nampak sedikit tersentak. "Luka sekecil ini bagaimana kamu bisa tau?"

"Cepat katakan, ini kenapa? Nggak mungkin kamu bertengkar dengan member kan?"

Chen menggeleng heboh, sesaat mencoba memikirkan kata kata yang tepat. Lelaki itu juga menghindari tatapanmu yang menuntut jawaban akurat. "Baekhyun dan Chanyeol saling melempar mainan karena berebut. Itu nggak sengaja terlempar kearahku dan tergores kecil begini." Chen menjawab sejujur mungkin. Yah, kamu bisa membayangkan betapa rusuhnya dua moodbooster EXO itu.

"Kamu tidak tau mata EXO-L se-jeli apa." Kamu bangkit untuk mengambil kotak obat, kemudian kembali duduk. "Goresan kecil ini tertangkap mata mereka."

Chen tersenyum tipis dan membiarkanmu mengobati luka gores yang nyaris tidak terlihat itu. Benar juga, kalau dia memakai masker nanti mungkin lukanya akan semakin lebar. Dia suka merasakan jari jarimu berada diwajahnya. Selesai mengobatinya kamu mengusap rambut Chen dengan gemas hingga lelaki itu tersenyum lebar sampai matanya menyipit. Mirip seperti kucing yang suka dimanja majikannya.

"Jam berapa kamu berangkat?" Chen bertanya saat kamu kembali menyandarkan kepalamu dibahunya.

"Besok pagi, bareng dengan flight-mu. Malaysia dan Indonesia memang dekat, tapi apa nggak apa apa selesai konser paginya kalian langsung terbang lagi?"

"Eiii.. harusnya kamu khawatir begitu sejak dulu pertama kami debut."

Benar juga, mereka pasti sudah sering bolak balik seperti ini. Untunglah, mereka bisa bertahan sampai sejauh ini. Bahkan Lay juga bisa dengan percaya diri mengatakan dirinya bagian dari EXO. Persahabatan mereka sudah seperti keluarga.

"Kamu dekat sekali ya dengan member.."

"Eum ya.. kami sudah bersama sama dalam 8 tahun ini. Wajar saja kalau kami dekat meski tidak setiap hari berkumpul bersama. Dari ratusan trainee, hanya 12 yang terpilih dan kami jadi seperti ini sekarang. Aku jadi penasaran apa jadinya kalau waktu itu orangtuaku melarang jadi artis ya hahaha."

"Aku nggak akan kenal kamu kalau begitu."

Chen mengangguk membenarkan dan mengecup pipimu. Bertahan dijalan pilihannya sampai titik ini tidak begitu buruk. Yah, seharusnya begitu.

________________________
TBC..

Ada yang masih kuat baca sampe chapter ini? Hehehehe

Hope you like♥
Enjoy and vote please★
Gamsa~

Dear You | Chen (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang