PROLOG

132 16 2
                                    

PROLOG

"Kenapa lo gak bisa jujur sama perasaan lo sendiri?"

Lauri menggelengkan kepalanya saat mendengar pertanyaan dari Asta. Gadis itu menunduk dan tersenyum sendu.

"Aku gak bisa, kebahagiaan Naina itu lebih penting-"

"Lo pikir kebahagiaan lo itu gak penting?"

Belum sempat Lauri menyelesaikan ucapannya, Asta sudah memotong ucapan tersebut. Membuat gadis itu terdiam selama beberapa saat lantas kembali berucap.

"Gimana pun caranya aku perlu ngeyakinin Naina kalau aku gak ada rasa sama Zilan. Perihal perasaan aku, itu bukan hal yang penting" ujar Lauri membuat Asta kembali menghela nafas panjang.

"Sudahlah bodoh, naif pula"

Mendengar ucapan Asta yang secara terang-terangan menghujatnya. Lauri hanya diam dan tak bisa berkata apa-apa. Entah kenapa hal tersebut sama sekali tak bisa Lauri sangkal. Mungkin karena memang benar demikian.

"Kenapa lo enggak coba buat pura-pura pacaran aja sama cowok selain Zilan? Dengan begitu adek lo pasti gak punya pilihan lagi selain percaya sama lo"

Mendengar saran dari Asta. Lauri mendongkak dan mengerutkan alisnya. "Pacaran?"

"Iya, sama gue contohnya"

--••🍙••--

Assalamualaikum wr.wb
Hallo!
Welcome to my new story!
Ini adalah cerita kedua aku dalam School series. Semoga kalian suka ya^^
Tinggalkan jejak di setiap paragraf!

Berikan vote dan komentar sebanyak-banyaknya! Ajak orang-orang terdekat kalian untuk membaca cerita ASTA SHENAZAR!

Happy Reading!!

ASTA SHENAZARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang