Nangis bgt jayhoon update selca :(
Happy reading ♡°°°
Sunghoon terdiam sebentar, kemudian lelaki itu segera mengetik balasan email untuknya.
Teruntuk
Pengagum rahasia,Maaf, kata-kata gue salah. Jadi itu alasan lo baru bales surat gue yang kemarin, ya? Kalau iya gue bener-bener minta maaf.
Dan berarti lo temennya Jay? Boleh minta tolong kasih tau Jay ga, kalau gue minta maaf sama yang gue lakuin tadi. Gue ngerasa bersalah banget. Dan tolong tanyain dia udah membaik atau belum... Terima kasih sebelumnya.
Dari,
Sunghoon Pradigta.Dan Sunghoon pun beranjak ke kasurnya sambil memikirkan Jay. Dan hanya Jay seorang.
°°°
Sunghoon terdiam di kelas memandang ke luar jendela, hingga seorang teman sekelas menghampirinya.
"Kita perlu ngobrol," ujar lelaki itu sambil duduk di hadapannya. Jake Arvan--teman dekat Jay.
Sunghoon hanya mengangguk, ia sudah tahu pembicaraan ini akan mengarah ke mana.
"Lo sebenci itu ya sama Jay?"
Pertanyaan yang dilontarkan Jake membuat Sunghoon bungkam.
"Lo kira ngelukain orang itu keren? Dorong Jay ke tembok yang ada pakunya? Lo gila ya, Hoon?"
"Gue gak tau itu tembok ada pakunya," ujar Sunghoon datar, "Dia ngasih tau lo?"
Jake menggelengkan kepala, "Kemarin itu gue yang dateng nyariin Jay ke gudang. Gue udah tau semuanya. Dia nangis deras banget di jalan."
Sunghoon menghela nafasnya, "Gimana keadaan Jay sekarang?"
"Udah baik sih, untung aja kesayat pakunya gak dalem-dalem banget. Paling bekasan doang, besok juga udah masuk sekolah lagi," ucap Jake, membuat Sunghoon sedikit lega.
"Tolong sampain kata maaf gue."
Jake mengangguk pelan, "Okay, ada lagi?"
"Get well soon, mungkin?" Sunghoon menggaruk tengkuknya kikuk, bukankah aneh jika ia bersikap baik ke Jay secara tiba-tiba?
Jake hanya mengangguk kecil kemudian berdiri dari tempat duduknya, "Oh iya, Hoon, gue hampir lupa bilang sesuatu..."
Mendengar itu Sunghoon menaikkan satu alisnya. Mau bilang apa?
"Tolong bersikap baik ke Jay ke depannya, gue gak tega liat dia nangis kaya kemarin," ujar laki-laki itu sebelum benar-benar pergi.
°°°
Dua hari telah berlalu, dan Sunghoon sedang terburu-buru ke ruang bimbingan. Ia nyaris saja telat.
Sunghoon menarik nafas dalam ketika melihat Jay terduduk di bangku sambil menulis sesuatu di bukunya.
Sunghoon berjalan kemudian duduk di sebelah lelaki itu. Lalu Sunghoon menoleh dan menatap Jay secara terang-terangan.
Kantung mata lelaki itu terlihat sangat jelas. Sorot matanya masih menunjukkan kesedihan dan mata hitamnya begitu tajam bagaikan elang. Sunghoon tak pernah menyadari Jay memiliki sepasang mata yang begitu indah sebelumnya.
Rambut Jay terlihat berantakan, tampak seperti lelaki itu tidak sempat bersisir pagi tadi. Garis rahangnya tegas dengan hidungnya yang mancung bak pahatan dewa. Kulit lelaki itu sangat pucat.
Bibir Jay tipis berwarna merah muda yang menggoda. Tampak lembut untuk di--
"Sunghoon, lo udah ngeliatin gue selama lima menit," ucap Jay dengan wajahnya yang merah merona.
"Jay, gue minta maaf."
"Kecelakaan kecil doang."
"Gue ga bermaksud ngedorong lo ke--,"
"Iya, gue ngerti Sunghoon, Jake udah ngasih tau."
"Gue ngerasa bersalah," ucap Sunghoon merenung.
"Udah lewat kali."
"Lo sekarang udah gapapa kan?"
"Iya, jangan bahas itu terus. Ngomong-ngomong, lo sekarang udah tau belum siapa penulis suratnya?" tanya Jay mengalihkan pembicaraan.
"Belum, itu temen lo ya?"
Jay memutar bola matanya malas. Itu gue yang ngirim, Sunghoon, ujar lelaki itu dalam hatinya sedikit kesal.
"Lo punya tebakan ga siapa?" Jay bertanya.
Sunghoon menghela, "Belum, gue bahkan gak kepikiran sama sekali."
Demi apa. Lo gak peka banget ampas, pikir Jay kesal.
"Dan gue gak ngerti kenapa ada yang suka sama gue," ucap Sunghoon membuat Jay menatapnya dengan aneh.
"Lo serius?"
Sunghoon mengangguk.
"Sunghoon, lo lelaki paling cakap seantero sekolah yang hobinya ngerjain soal matematika, dan plus lo cakep banget bajingan, gue mau nangis tiap liat lo."
Dan jika Sunghoon tetap tidak menyadari siapa penulisnya, Jay bersumpah akan menggantung badannya di tanaman bonsai.
"M-menurut lo gue cakep?"
Sunghoon Pradigta anjing, gue tadi ngomong kalimat yang sama persis di surat dan lo tetep gak sadar?
"Ya, lo cakep," balas Jay seadanya.
Dan entah kenapa, wajah Sunghoon kini merah padam, "M-makasih Jay."
.
.
.Shim Jaeyoon as Jake Arvan
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Secret World | Jayhoon
Fanfiction[romance] [lokal] Tentang seorang lelaki yang menerima surat cinta dari pengagum rahasianya. Namun bagaimana jadinya jika sang penulis surat adalah orang yang dibencinya? ❝Gue denger lo dapet surat cinta, ya?❞ ❝Bukan urusan lo.❞ [!] kata kasar [!!]...