Warning typo(s)
"Tidak. Terima kasih!"
Lily yang hendak mendekatpun mengurungkan niatnya, ia mengerti tidak mungkin memaksakan diri agar sang atasan mau menerima tawaran konyolnya tersebut. Namun rasanya kurang baik jika ia di terima bekerja hanya untuk berleha-leha di kursi cantiknya, ia pun ingin Seokjin tau jika dirinya bisa bekerja dengan baik-ya, walau kenyataanya hidupnya kini bergantung pada bantuan sang tuan.
Seokjin meraih ponselnya kala getaran berirama itu memecah suasana canggung di dalam ruangan tersebut. Seokjin mengulas senyum simpul kala di dapatinya pesan singkat dari Hyera-Hyera ingin datang.
Seokjin mendongak, ia lupa jika Lily masih di dalam ruangannya. "Emm ada apa Ly?"
Si sekertaris menggeleng "Tidak tuan, saya cuma ingin menawarkan. Apakah tuan ingin minum kopi?" Seokjin menaikan sebelah alisnya "J-jika tuan mau saja." lanjutnya.
Netranya kembali pada benda pipih miliknya guna membalas pesan kepada Hyera seraya berucap "Tidak. Aku sedang pusing, Hyera bisa marah jika aku terlalu banyak minum kopi. Tolong buatkan aku teh saja Lily-ah"
Mendengar penuturan Bossnya tersebut Lily sudah dapat menyimpulkan jika Seokjin benar-benar menyayangi kekasihnya, Lily menggigit bibirnya ke dalam sembari mengangguk "Baik tuan akan saya buatkan. Saya permisi" pamitnya keluar.
Dari luar ruangan terlihat Taehyung sedang berjalan kembali ke ruangannya. Lily sempat berhenti sejenak, entah kenapa rasanya ingin sekali bertegur sapa dengan Bapak CFO tersebut, akan tetapi setiap kali Lily hendak bersuara Taehyung sudah lebih dulu mematahkan niatnya.
Seperti yang terjadi saat ini, Lily menyapa dengan senyum tipis "Selamat siang tuan Taehyung." alih-alih menjawab Taehyung melempar pandangannya ke arah lain di mana ada tiga karyawan lelaki yang kala itu sedang berkerumun di salah satu meja dari karyawan itu.
"Kalian, kembali bekerja. Ini kantor bukan pasar." setelahnya ia membuka pintu ruangan menginggalkan Lily yang bergeming di tempat ia berdiri.
Lily menarik napas berat-sebegitu tidak suka nya Taehyung dengan keberadaan dirinya. Lily lantas melanjutkan langkahnya kembali menuju pantry.
Sebenarnya Lily mulai ingat tentang Taehyung, ia pertama kali melihatnya di hari dimana seorang lelaki berteriak membangunkan temannya yang tertidur di dalam satu selimut denganya tanpa busana. Ya, lelaki yang berteriak frustasi itu Kim Taehyung.
Jika di ingat dari semua yang terjadi, ia berpikir mungkin Taehyung sudah mengira dirinya Jalang murahan. Memang tidak ada yang salah dengan dugaan Taehyung, bukankah dirinya memang sudah menjual diri. Bahkan sebelum sang ayah menjualnya, ia sudah berkali-kali melakukan aksi ranjang dengan pacarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[𝐌] 𝐎𝐑𝐏𝐇𝐈𝐂✓
RomanceChapter tidak lengkap/ dihapus. [Sudah di bukukan] 𝐌𝐞𝐧𝐨𝐥𝐨𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐛𝐮𝐧𝐠𝐤𝐮𝐬 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐨𝐡𝐨𝐧𝐠𝐚𝐧! 𝐉𝐚𝐥𝐚𝐧𝐤𝐮 𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫. 𝐇𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐣𝐚 𝐜𝐚𝐫𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐮𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐩𝐚𝐭-𝐊𝐢𝐦 𝐒𝐞𝐨𝐤𝐣𝐢𝐧. Judul la...