Is This Jealousy?

3.6K 417 20
                                    

Bagian 5

Awal dari sebuah rasa cinta yg tak di sadari adalah tumbuhnya rasa cemburu.

.

Seperti kata Namjoon sebelumnya, ia akan pulang cepat hari ini untuk menghadiri makan malam bersama keluarga besarnya di sebuah hotel berbintang. Ya salah satu hotel milik keluarganya juga.

Jam 3 sore mobilnya sudah terparkir apik di garasi besarnya. Kedatangannya sudah di sambut oleh bibi Shin yg mengatakan kalau Jimin belum tiba di rumah sedangkan paman Song supir yg mengantar Jimin ke sebuah mall sudah pulang dari 1 jam yg lalu.

Namjoon juga lupa memberi kabar pada Jimin melalui pesan singkat kalau hari ini dia pulang jam 3. Kalau saja dia tak lupa, mungkin yg menyambut kedatangannya saat ini adalah Jimin bukan bibi Shin.

Ketika ia merogoh ponsel hendak ingin menelpon Jimin, sebuah mobil Audi Q8 berwarna gold masuk ke pekarangan depan dan memarkirnya disana. Mata sipit yg masih bertengger kacamata itu menangkap jelas wajah Jimin yg sedang bicara dengan orang di sebelahnya.

Namjoon ingat wajah itu, salah satu orang yg paling dekat dengan Jimin di acara pernikahannya. Bahkan Jimin lebih memilih dekat pria itu daripada dirinya. Ia mencoba memproses otaknya untuk mengingat nama yg di kenalkan Jimin padanya.

"Kim Taehyung?" Gumamnya.

Mata sipitnya masih mengekor pada gerakan Jimin yg berbicara padanya. Selanjutnya ia di kejutkan ketika Taehyung menangkup wajah istrinya dan mengecup ke2 pipi tembam jimin favoritnya.

Seketika kimia otak kanannya memproses dopamin dan otak bagian korteks frontal kiri memproses emosi. Melahirkan sebuah perasaan aneh yg membuatnya merasa ingin marah dan sedih bersamaan. Di ikuti rasa sesak dan pusing yg tiba tiba muncul.

Sepertinya Jimin dan Taehyung tak menyadari keberadaannya sekarang. Dengan segera Namjoon melangkah meninggalkan garasi dan meninggalkan Jimin bersama Taehyung dengan berbagai asumsi negatif yg mulai bermunculan di pikirannya yg mendadak kalut.

Sampai di kamar Namjoon menjatuhkan dirinya di atas kasur sambil memegangi dada yg terasa begitu nyeri. Perasaan apa ini sebenarnya? Kenapa ia menjadi begitu sangat sedih saat ini. Padahal tadi pagi ia mengalami hari yg sangat luar biasa senang karna sadar dan ingat di keadaan yg setengah sadar baru bangun tidur ia mengecup pipi Jimin seperti yg Taehyung lakukan tadi di dalam mobil.

Pikirannya mulai liar berasumsi tentang hubungan yg terjalin antara Jimin dan Taehyung. Mungkinkah mereka bermain di belakangnya? Bagaimana mungkin Jimin yg selama ini begitu lembut padanya mendadak seperti menorehkan mata pisau ke hatinya?

Apa pernikahan ini akan berakhir? Apa Jimin pada akhirnya menolak pernikahan yg sudah berjalan 6 bulan ini mengingat mereka tak saling kenal sebelumnya dan tak saling mencintai?

"Hyung.." suara lembut itu membuyarkan keresahannya. "Kau sudah pulang?"

"E-eoh?" Namjoon bangkit dan duduk di sisi tempat tidur. Mendadak Namjoon jadi sangat gugup menghadapi Jimin dengan perasaan sedih. "Baru saja."

"Kau tak mengabariku. Kalau mengabariku aku tak akan pulang terlambat." Katanya sambil melimbungkan senyum mata sabit cantiknya dan duduk di sebelah Namjoon dengan beberapa paper bag.

"Tak apa."

"Ada apa dengan wajahmu hyung? Apa kau merasa tak enak badan?" Jimin menatapnya lamat dengan tatapan khawatirnya.

Apa wajahnya terlihat seburuk itu?

"Aku tidak apa apa." Sanggahnya cepat. "Apa yg kau beli?"

Dengan senang Jimin menunjukan barang yg ia beli pada Namjoon. Sedang Namjoon yg di perlihatkan sama sekali tak memperhatikan apapun kata yg di ucapkan Jimin. Pandangannya hanya fokus pada wajah cantik sang istri.

"Hyung, kau tidak suka ya?" Tiba tiba wajah penuh semangat Jimin memudar ketika Namjoon menatapnya intens tanpa menoreh pada barang belanjaannya.

"Aku suka." Sanggahnya cepat dengan senyum yg di paksa. "Bersiaplah. Kita akan berangkat jam 6 nanti."

"Menurutmu, aku pakai baju yg mana hyung?"

"Semuanya cantik."

Dan Jimin meninggalkan Namjoon yg masih tersenyum paksa dengan barang belanjaannya dan menutup rapat connecting doornya.

.

Pukul 6 kurang 15 menit, Namjoon sudah duduk di sofa ruang tamu dengan pakaian casualnya. Dengan Turtleneck berwarna hitam, celana bahan hitam dan coat panjang berwarna hijau bercampur dongker.

 Dengan Turtleneck berwarna hitam, celana bahan hitam dan coat panjang berwarna hijau bercampur dongker

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan sabar dan mind wildnya yg masih meraja ia menunggu Jimin selesai berdandan. Sesekali ia memainkan ponselnya hanya untuk meredakan pikiran negatifnya yg semakin menjadi jadi.

"Hyung, bagaimana penampilanku?" Tanyanya lembut dengan nada malu malu ketika di hadapan Namjoon. "Berlebihan tidak?"



 "Berlebihan tidak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Namjoon tertegun takjub. Baginya yg berlebihan dari Jimin hanyalah kecantikan dan keindahannya. Jimin tampil dengan sangat sempurna, membuat jantung Namjoon berdegub semakin tak karuan.

"Cantik." Hanya kalimat itu yg mampu Namjoon keluarkan. Padahal dalam hatinya ia memuja akut kecantikan dan keindahan sang istri yg di suguhkan malam ini.

Namun perasaan tak enaknya kembali merundung, mengingat kecupan yg di berikan Taehyung pada sang istri cantiknya. Hingga tanpa sadar Namjoon mengulurkan tangan besarnya dan mengusap lembut pipi tembam Jimin dengan sangat hati hati dan perasaan gundah bercampur perih.

"Ada apa hyung? Apa ada kotoran di wajahku?" Kalimat Jimin membuat Namjoon tersadar dan buru buru Namjoon mengangkat Tangannya dari pipi kenyal milik Jimin.

"Tidak ada." Jawabnya. "Ayo kita berangkat."

Sepanjang perjalanan Namjoon tak bicara apapun pada Jimin dan membuat Jimin kembali menatap lamat wajah suaminya yg mendadak kaku. Apa suaminya ini tak enak badan?

Memang Namjoon bukan tipikal orang yg banyak bicara, tapi dia orang yg senang memberitahu hal menyenangkan apa saja yg terjadi hari ini pada Jimin. Tapi kenapa mendadak jadi diam.

Namjoon sendiri sebenarnya ingin menceritakan banyak hal pada Jimin, apalagi rasa bekal yg di buat Jimin tadi. Juga permintaan maaf karna ia sudah mengahancurkan tempat bekal makannya menjadi dua. Hanya saja bibirnya terlalu kelu untuk mengucap semuanya.

Pikirannya masih terus berkutat di kejadian sore tadi. Bagaimana bibir Taehyung mendarat di pipi kenyal sang istri. Terus begitu hingga ia merasa sangat kusut.

Apa ini yg di namakan cemburu?


.
.
.
.
.
.
.
.
.

_TBC_



[✓]   Marriage Life Namjoon And Jimin || NamMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang