Losing you was the worst thing that could happen to me. I've gotten used to it but I still wake up to full consciousness each day remembering what we had.
"Karena gue sayang lo, Kim Minju."
Start : 2O - 12 - 12
End : -
Anak kurang ajar emang, bukannya jalan pelan-pelan malah napakin kaki sekenceng mungkin. Padahal jam udah ada di angka 00.00 pas.
"Udah nunggu lama Mas?" Minju langsung tanda tangan buat bukti terima paket.
Suasana rumah Minju udah sepi, gelap.
Minju bisa liat, ada banyak lampu jalanan nyala nggak jauh dari rumahnya. Minju juga bisa denger lagu 1D karena speaker yang mereka pake terlalu gede.
Yap. Lagi ada pesta besar-besaran disana.
"Kok diem aja sih Mas?" Minju
"Lain kali pasang bel aja Mbak, masa dari tadi saya panggil-panggil gaada yang nyaut."
Kurir paket yang bilang gitu. Sambil nyalain mesin sepeda motornya.
"Saya buru-buru banget nih Mbak, nggak ada perlu apa-apa lagi kan?"
"Kalau gitu saya permisi."
Nggak butuh waktu lama, Kurir paket tadi udah keluar dari Komplek rumah Minju.
Minju buru-buru masuk ke rumah. Naruh box paket di dalem kamarnya, ambil kunci rumah, masker, sama dompet.
Minju Tempat biasanya, Chae Buruan Read
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Minju, jalan-jalan santai sambil sesekali nyemil chiki yang barusan dia beli tadi. Padahal dia sendiri bilang ke Chaewon buat jangan ngulur waktu.
Chaewon is calling.. 📞
"Woi anjir, lo dimana?"
"Bentar lagi nyampe"
"Bentar lagi mbah mu. 30 menit gue kebuang anjir"
"Berisik banget napasi"
"Gue ngantuk. Cepet"
Chewon matiin telfon sepihak. Minju jadi langsung lari nyamperin tempat Chaewon nunggu sekarang.
Ada beberapa anak dari geng motor yang lagi duduk santai didepan Busters Bakery. Minju jadi ogah banget lewat sana. Tapi, mau nggak mau dia harus mau. Nah loh?
Nggak semua anak geng motor nakal kok. Buktinya waktu Minju lewat tadi, mereka lagi asik main catu—
