04

965 98 0
                                    

"Seumur hidup aku tidak akan tahu, ada orang seindah dirimu di dunia ini."

"Orang yang lebih indah dari aku? Di dunia ini...?"

"Tidak ada."tersirat penuh keyakinan dari ucapan Taehyung.

"Cantik dan indah itu berbeda. Bagiku, kamu adalah orang terindah yang pertama dan juga terakhir yang pernah kulihat."

"...."

Mata Taehyung yang tajam itu menatap Rosé, dengan sorotan yang lembut.

'Kumohon. Jangan bersikap seperti ini kepadaku. Aku tidak ingin berurusan dengan siapapun lagi untuk saat ini. Aku tidak ingin mempedulikan orang lain.'

Rosé mengalihkan pandangannya lebih dahulu.

Sepengetahuan Rosé, Lisa itu menyukai Taehyung. Dia merasakan kalau itu sudah berlangsung sejak lama. Tapi sepertinya, Taehyung tidak tahu akan kenyataan itu.

Kalau Taehyung terus bersikap seperti ini padanya, bisa-bisa Lisa juga akan menuduhnya, sama seperti yang dilakukan Jennie dulu. Karena untuk sebagian perempuan, kehilangan cinta itu bagaikan kehilangan diri sendiri.

"Roséanne Park, ada yang ingin kubicarakan denganmu."

Biasanya Jennie selalu tersenyum saat memanggil Rosé. Tapi di hari itu, entah mengapa tiba-tiba suaranya berubah menjadi dingin dengan tatapan yang seolah menantang Rosé.

"Mau bicara apa?"

"Seharusnya kamu meminta maaf padaku!"

"Meminta maaf untuk apa?"

"Kamu...kamu sudah merebut pacarku, kan?"

Rosé bingung. Siapa pacar Jennie saja Rosé tidak tahu. Siapa namanya, seperti apa wajahnya.

Anak yang lain saling menyambar dengan suara kasar. Menuduh Rosé yang tidak-tidak.

Ah, sekarang Rosé mulai mengerti apa yang sedang mereka semua bicarakan.

Selama ini Jennie dia anggap sebagai temannya. Sering mengobrol bersama dan melakukan sesuatu bersama.

Tapi sekarang, Jennie menuduhnya tanpa berpikir panjang. Mungkin selama ini hanya Rosé yang berpikir kalau mereka adalah teman.

Rosé benar-benar kecewa dan merasa dikhianati. Hatinya sakit, seakan bongkahan es dimasukkan ke dalam dadanya.

Baiklah.

Rosé melemparkan senyuman. Senyuman tanpa melibatkan perasaan. Terlihat menakutkan.

"Ada beberapa lelaki yang sama sekali tidak aku kenal itu terus-terusan mengirimiku surat cinta. Aku memang tidak tahu yang mana pacarmu, tapi dia pasti salah satu dari para lelaki itu, kan?"

"Hah?"

"Itu adalah salahmu sendiri karena tidak bisa menjaga pacarmu. Justru yang seharusnya menerima kata maaf itu aku. Aku tidak mengerti kenapa malah aku yang harus meminta maaf. "

Terkejut, mulut Jennie ternganga. Rosé tetap meneruskan kata-katanya.

"Kalau sekarang kamu meminta maaf, aku akan memaafkanmu karena kelakuan pacarmu yang membuatku kesal. Tapi kalau tidak mau..."

"...."

"Pergi kamu, bodoh!"

Hari itu menjadi titik balik dalam kehidupan Rosé. Kejadian itu langsung menyebar begitu cepat ke seluruh sekolah.

♡Love At The First Sight♡~"Jaerosé"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang