Kasih vote dulu 🌟
Kalo sudah silahkan baca..
\(≧▽≦)/•°•°•°•°•°
"Ingat, jaga rahasia tentang pernikahan kalian, jangan terlalu mencolok dan membuat mereka curiga.."
Zio menghela nafas berat. Ah, lagi-lagi pesan ayah nya tadi pagi kembali terngiang di kepalanya.
"Bunda mohon, meski pernikahan kalian dirahasiakan, tapi jangan pernah berbuat sesuatu yang mampu menghancurkan.."
Zio mengacak rambutnya sendiri dengan asal, pesan bunda dan ayahnya benar-benar mengganggu ketenangan hati dan pikirannya.
"Merahasiakan hubungan ini, bukan masalah buat gue.."
Kaki Zio berhenti melangkah. Cowok itu meluruskan tatapannya ke arah koridor sekolahnya yang masih sepi.
"Yoo Zio!"
Zio tersentak kaget saat ada yang memanggil namanya. Cowok itu segera berbalik badan dan menatap tiga cowok lain yang tengah menghampirinya dengan senyum lebarnya. Mereka adalah, Andreas, Viko, dan Adlan.
Bruk!
Zio meringis menahan malu saat Andreas tersandung kotak sampah sampai tersungkur dengan tubuh tengkurap seperti kura-kura tepat dibawah kakinya. Haih sungguh memalukan, beruntung koridor ini masih sepi.
"Anjir, kotak sampah ngga tau diri! Ngapain juga Lo disana bego!" Gerutu Andreas kesal seraya menendang kotak sampah itu hingga bergeser dengan kasar.
"Mata lo yang kemana dasar bego!" Ujar Adlan menatap jengah pada Andreas yang menepuk-nepuk bajunya yang kotor karena terjatuh barusan.
"Mata Lo yang kemana?! Dah jelas mata gue disini Napa Lo harus nanya lagi?!" Oceh Andreas seraya menunjuk-nunjuk matanya sendiri, tak terima dengan perkataan Adlan barusan.
"Mata Lo tuh yang kemana!"
"Mata Lo!"
"Lo!"
"Lo bego!"
"Lo jelek!"
"Lo goblok!"
"Lo—"
"Lo berdua bego no debat!" Ujar Viko tiba-tiba seraya merentangkan kedua tangannya diantara Andreas dan Adlan yang sedang berdebat.
Adlan memutar matanya malas, cowok itu memalingkan wajahnya kedepan kemudian bergumam pelan, "jangan tanggapi orang bodoh atau Lo juga bakal ketularan bodohnya.."
Sedangkan Andreas, "yang nanggapi orang goblok itu cuma orang goblok, dan gue bukan orang goblok.."
Zio menggeleng pelan, teman-temannya memang gila semua, jadi ia tak pernah terkejut lagi dengan kelakuan absurd mereka seperti tadi.
"Yo lu kemana aja? Dua hari Lo kagak berangkat sekolah, Lo liburan kemana njir?!" Tanya Viko dengan nada penuh selidik. Pertanyaan yang mampu menari kembali atensi Andreas dan Adlan kepada Zio.
Zio menggaruk tengkuknya, ah iya. Dia memang sudah tidak masuk ke sekolah selama dua hari dengan ijin ada urusan keluarga.
"Eum, gu-gue.. a-ada urusan tiba-tiba.." jawab Zio dengan gagap.
Tiga temannya yang lain menyipitkan matanya menatap curiga pada Zio. Sedangkan yang ditatap hanya diam dan mencoba melakukan hal yang tak membuat mereka semakin curiga.
"Eum, kemarin ada urusan tiba-tiba, cuma urusan keluarga.." kata Zio lagi kali ini tanpa nada gagap.
"Oh, gue kira lu nikah.."
Zio menahan nafasnya karena ucapan Andreas yang asal itu.
Merasa dirinya di tatap aneh oleh tiga temannya yang lain, Andreas mengangkat sebelah alisnya. "Apa?"
Plak!
"Anjir!" Umpat Andreas kaget, matanya menatap tajam ke arah Adlan yang baru saja menggeplak dahinya.
Andreas menatap tajam pada Adlan yang hanya mengedikan bahunya acuh kemudian pergi begitu saja diikuti oleh Zio dan Viko.
"Baka!" Ujar Andreas kemudian berlari kecil mengikuti tiga temannya yang lain.
(Baka = Bodoh)
*
"Jadi, apa kamu sudah paham?."
Lulu menutup bukunya, kemudian menegakkan tubuhnya. "Sudah.."
Gadis itu sekarang sedang berada di perpustakaan bersama seorang guru pria bersamanya.
"Ku harap kamu masih ingat tanggung jawab mu." Ujar guru itu sembari melepaskan kacamatanya.
Lulu terdiam, gadis itu tetap pada ekspresi datarnya.
"Dengar, sampai kau lupa tanggung jawab itu, maka kau akan di buat berada di ner—"
"Aku telah bebas dari mereka."
Pria di hadapan Lulu mengangkat sebelah alisnya bertanya, "benarkah?"
Lulu diam, ia tak menjawab lagi. Gadis itu memilih berdiri dari tempatnya, seraya menenteng sebuah buku paket di tangannya.
"Jangan, pikiran aku, lebih pikiran diri mu sendiri saja, kakak.."
***
(ノ◕ヮ◕)ノ*:・゚✧ vote + komennya ya gan jangan lupa..
awokawok..
🏃💨
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Or Bad Couple? [END]
Ficção Adolescente"nikahi gue!" "Apa?! Lo gila?!" "Gue waras! nikahi gue!" "Shit, gimana bisa?! Gue masih SMA!" "Gue ngga nanya status Lo! Gue cuma minta satu!, N-I-K-A-H-I G-U-E!" "GILA!" * Zio dan Lulu adalah sepasang insan remaja yang dipertemukan dalam sebuah tra...