2| Remi?

23 9 0
                                    

"Aku tak tahu kau suka bermain kartu remi, Jam..." ujar Jackson memerhatikan kotak remi yang sudah lumayan lusuh.

"Itu bukan punyaku." jawab James dengan mata yang fokus menatap tayangan televisi, tiba-tiba datang Martha dengan semangkuk kentang goreng di tangannya, duduk di samping James.

"Boleh aku pinjam?!" Jennie datang merebut kartu remi dari tangan Jackson. "Nick! Ayo kita main remi!" Jennie berjalan mendekati Nick yang tiduran malas di atas karpet sambil memainkan ponselnya, sedangkan George tidur di sampingnya dengan rambut terkuncir kecil di depannya, itu ulah Andrea.

"Hey, itu punyaku!" seru Martha dengan malas menyimpan mangkuk kentang gorengnya, menjilat ujung-ujung jarinya kemudian berjalan mengambil kartu remi dari lengan Jennie.

"Aku cuma pinjam, Mar! Astaga!" Jennie memanjangkan lengannya untuk meraih kartu remi yang diangkat tinggi-tinggi oleh Martha.

"Hieeh dasar pendek!" ejek Nick menyentuh kartu remi yang dipegang Martha dengan mudah kemudian pergi begitu saja mengambil mangkuk kentang goreng Martha dan memakannya sambil ikut duduk menonton televisi bersama James dan Jackson.

Jennie berdecih kesal, kenapa pula dia menjadi orang yang paling pendek diantara mereka bertujuh? Padahal Jennifer tak pernah memintanya.

"Jangan begitu, Nick! Kau mau aku memotong kakimu itu biar lebih pendek dari Jennie!?" celetuk Andrea dengan muka dibuat-buat serius padahal dia hanya bercanda soal ucapannya, aktris terhebat di antara mereka. "Iya, An! Potong saja pakai pemotong rumput!" sahut Jennie kesal, dia juga hanya bercanda. Tak mungkin dia tega melakukan itu pada Nick, kawan sepertarungannya. Nick tertawa, "Coba saja.." ucapnya enteng kemudian melahap kentang goreng.

Sedangkan Martha yang sebenarnya sudah menurunkan lengannya itu menghembuskan napasnya kesal. Dirinya merasa selalu diabaikan akhir-akhir ini.

George yang tadi tidur menggeram kesal kemudian bangun dengan malas, "Aku berusaha tidur, kalian berisik sekali!"

Andrea yang duduk di sampingnya tersenyum iba, mengusap lengan George. Namun George hanya menatapnya dengan mata menggembung penuh kantuk.

"Eh!" ucap George melebarkan matanya, teringat sesuatu. Andrea mengerutkan keningnya, "Kenapa?" tanyanya. "Aku dengar di belakang gedung kampusmu ditemukan mayat.." celetuknya membuat Jennie melotot, dia berjalan mendekatinya, "Ih! Aku tak tahu kau tukang gosip!" celetuk Jennie keningnya digeplak oleh telapak tangan Andrea.

"Benarkah? Aku tak tahu itu..." ujar Andrea dengan alis menyatu heran. "Iya, An! Aku juga baru mengetahui ini darinya, pasti dia bohong, cih tukang gosip." celetuk Jennie, dia banyak berceletuk hari ini. Martha yang juga kuliah di gedung yang sama dengan Jennie dan Andrea tampak menyimak. Nick, James, dan Jackson berkutat dengan dunia pertelevisian mereka.

"Aku tak bohong!" timpal George kesal, "Lagi pula aku tak bertanya padamu! Aku bertanya pada Andrea." gumamnya memutar bola mata, Andrea hanya menggeleng menatap George, Jennie juga hanya diam memutar bola matanya malas menimpali lagi.

"Aku bosan!!" pekik Nick kesal, dia bangun dari duduknya dengan mangkuk bertengger di atas kepalanya seperti topi.

Melihatnya, Martha melebarkan matanya terkejut kentang gorengnya telah dibabat habis oleh Nick. "Kau menghabiskannya?!" tanyanya dengan dahi mengkerut serius, dan dengan polosnya Nick mengangguk sambil tersenyum malu. "Aku akan membelikanmu lain kali.." ucapnya cepat sebelum dirinya dihujani pukulan beruntun dari Martha lagi.

Martha hanya menghela napasnya jengah, lebih memilih mengikhlaskan kentang gorengnya untuk bocah tengil yang kini tersenyum bodoh begitu.

"Ayo kita bermain petak umpet yang kau ceritakan kemarin, Mar!" ajak James membalikkan badannya ke belakang untuk menatap Nick, Martha, Jennie yang sedang berdiri, dan Andrea, George yang dengan duduk di atas karpet.

Hide and Seek [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang