🌻Twenty Five🌻

1.5K 110 0
                                    



Happy reading

—————

Semenjak pernyataan lamaran Nicholas diterima. Keluarga Nicholas tak ada hentinya berantusias dalam perencanaan pernikahan mereka minggu depan, ya jika dipikir memang cepat bukan?

Tapi itu semua sudah direncanakan matang - matang oleh Nicholas mulai dari surprise lamaran kemarin, seperti alibi Noah dititipkan kepadanya kemarin adalah termasuk rencananya untuk membuat Luna sibuk dengannya sementara Natalie kakaknya membantu menyiapkan surprise nya. Ah Nicholas berhutang banyak kepada kakak tercintanya itu.

Tadi siang  mereka telah melakukan fitting dress pernikahan dibutik langganan keluarga Nicholas.

Luna malam ini mengamati bintang dijendela kamarnya. "Ayah ibu semoga kau mendengarku disana... sebentar lagi aku akan menikah, kuharap kalian dapat melihatnya disini aku bahagia bersamanya.." ucap Luna berlinang air mata. Tidak! Ia tidak boleh menangis ia harus menjadi wanita yang kuat! Luna menahan air matanya.
"Ayah ibu aku merindukanmu.. hikss hiksss" tangis Luna pecah tak kuasa menahan rindu pada kedua orang tuanya.

Semua adegan itu tidak luput dari pandangan Nicholas ia memandang dari ujung pintu sedari tadi, hatinya getir melihat Luna menangis. Tanpa banyak bicara Nicholas langsung merengkuh tubuh mungil itu kedalam dekapannya.

"Ni-Nicholas? Kau belum pulang?"
"Menangislah, luapkan rasa sedihmu aku akan menemanimu."
Luna mengeratkan pelukannya menangis terus menerus menumpahkan kesesakkan dihatinya.

Nicholas mengusap lembut puncak kepala Luna hingga gadis itu tertidur akibat terlalu lelah menangis. Ia membaringkan tubuh Luna menyelimutinya dan mendekapnya.
"Goodnight sayang aku akan selalu ada untukmu," Nicholas mengecup puncak kepala Luna, memejamkan matanya tak lama ikut terlelap.

🌻🌻🌻

Hari ini merupakan hari yang ditunggu - tunggu Nicholas dan Luna. Hari yang dimana menyatukan keduanya dalam ikatan suci pernikahan. Mereka menyelenggarankan pernikahan mereka dihotel milik Nicholas dekorasi mewah bertebaran dimana - mana. Seluruh tamu dan kerabat telah datang. Dari pihak Luna hanya bibi Frida, Jason, Helen yang datang sebenarnya ia cukup sedih Alex sepupunya tidak bisa datang karena ada ujian akhir dikampusnya. Pesta ini hanya dihadiri oleh keluarga terdekat saja.

Tuxedo hitam rapi terlihat gagah digunakan oleh Nicholas. Ia menunggu calon mempelai istrinya menghampirinya dialtar.

Disisi lain Luna masih mempersiapkan riasannya.
"Kau sungguh cantik Nona," ujar perias memoleskan sentuhan - sentuhan terakhir membuat Luna semakin cantik. Hati Luna begitu berdebar beberapa jam lagi ia akan resmi menjadi istri Nicholas.

"Terima kasih, sudah selesai?"
"Sudah Nona,"
Luna menatap penampilan memukaunya dicermin dress putih panjang yang indah. memutar tubuhnya lalu gadis itu melihat bagian kakinya, ia belum menggunakan sepatunya.

"Astaga aku lupa belum mengenakan sepatumu Nona, anda tunggu dulu disini ya saya akan mengambilnya diruangan sebelah," setelah perias itu keluar meninggalkan Luna sendirian disaat yang bersamaan datanglah petugas hotel membawa trolly alat kebersihannya. Luna menghiraukannya ia hanya fokus pada penampilannya saat ini.

"Permisi Nona saya ingin membereskan tempat ini," petugas hotel itu bersuara, Luna menoleh untuk melihat petugas itu, Mendadak ia terkejut.

"Kau kan..." belum sempat Luna berbicara petugas itu membekap mulutnya dengan kain yang tercampur obat bius kemudian memasukan Luna ke dalam trolly yang ia bawa.

"Maafkan aku Luna,"

🌻🌻🌻

Sudah satu jam lebih Luna tidak muncul juga ke altar membuat para tamu sekaligus Nicholas menunggu sedari tadi. Pria itu mengetuk - ketukan ujung sepatunya mencoba bersabar berharap mempelainya segera datang.

Pretty SunflowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang