Christmas GIFT

Pertemuan mereka pertama kali saat masuk malam Natal, Doyoung ingat dengan jelas.
Dia masih berumur 6 tahun kala itu.

Di tengah salju turun tepat di bawah pohon Natal di taman kota, seorang gadis seumuran dengan nya sedang mengatupkan kedua tangannya dengan mata terpejam berdoa.

"Tuhan...Tolong berikan aku kado Natal yg indah...dan Ayah segera pulang",

Doyoung mendengarnya.

Dia juga melihat pohon Natal bersama kakak laki lakinya, hanya berjarak 3m dari mereka berdiri.

"Aneh sekali berdoa pada pohon Natal", gumamnya.

.
.

.
.

Dilanjut pertemuan kedua mereka di sekolah tingkat dasar.
Doyoung kecil yg saat itu masih tidak mau ditinggal ibunya hampir menangis di sekolah.
Namun kemudian ada seorang gadis cilik dengan rambut kuncir dua berteriak di depan kelas saking senangnya.

"SEMUANYAA…!!!! AKU LALISA KWON HAIII…!!!!",

Suara keras dan lantang namun tidak ada yg menggubris nya kala itu, anak anak seumurannya masih sibuk dengan rengekan karena orang tua mereka yg akan meninggalkan kelas.

"Bukannya dia dulu yg berada dibawah pohon Natal..?", Doyoung kecil bergumam mengingat Lisa.

Karena memperhatikan kelakuan Lisa yg heboh sendiri membuat Ibu Doyoung berhasil membujuk anak bungsu nya itu untuk di sekolah sendiri.

.
.

Sudah 1 tahun dia mengenal gadis cilik yg selalu berponi itu, namun dia sama sekali tidak menyapanya.

Sampai pada kejadian memalukan atau mungkin lebih bisa dibilang pembulyan yg dilakukan pada Lisa kecil.

"Kau itu tidak punya orang tua ya.. makanya selalu tidak dijemput!!",

Bocah dengan tubuh lebih besar mengolok gadis cilik itu.
Doyoung kecil tidak suka, apalagi melihat bocah itu tidak menjawab atau pun marah.

"Sebelum mengolok orang lain, lihat nilainya dulu",
"Kau punya orang tua tapi tidak bisa jadi juara, bukankah orang tua mu jadi kelihatan tidak berguna!!",

Bocah berbadan besar itu langsung mendelik menatap Doyoung kecil tak suka.

"DIAM KAU!!!!!",

Dan saat itu juga.
Pertama kali dalam hidup Doyoung dia terlibat perkelahian.

.

Doyoung kecil meringis karena badannya sakit semua, lalu dia menghampiri Lisa kecil dan memberikan jabat tangannya.

"Aku Kim Doyoung, ayo berteman!!",

Lisa kecil menatap tak percaya ke arahnya.
"Benar...?!! Kau mau berteman denganku?!!",

"Kenapa cerewet sekali.. tentu saja!!",

Lisa langsung menjabat tangan Doyoung lebih erat dan menggoyangkannya kanan kiri saking senangnya.

'Yah.. semoga kita berteman baik', batin  si bocah laki laki.

.
.

.
.

*********

"AKU MENYESAL BERTEMAN DENGANMU…!!!!!!",

Doyoung mengamuk pagi itu.

Hari ini hari pertama masuk Sekolah Menengah, tapi dia sudah terlambat karena Lisa terlalu lama ganti seragam dan bahkan mencari dasi sehelai yg hilang entah kemana.