Part 31

4.8K 91 2
                                    

Happy Reading ❤
.
.
.
.

Jam menunjukan pukul 4 dini hari. Zella masih menangis pelan, dia merutuki kebodohannya bersama Relvan malam tadi. Sedangkan Relvan dia masih memejamkan matanya disamping Zella.

Relvan terusik dengan suara tangis Zella, meskipun pelan itu cukup membuat Relvan terusik. Karna memang Zella ada di sampingnya.

Relvan mengerjapkan matanya, kepalanya terasa sangat pusing sekali, dia mengingat-ingat kejadian yg terjadi. Dan dia langsung menoleh ke arah Zella yg dibalut dengan selimut.

“sayang,? Maapin aku, aku hilap” ujar Relvan lalu memeluk Zella dari samping.

Zella tak menjawab dia menangis sesenggukan.

Kalau saja kakak nya ada dikamar atas, mungkin suara tangis Zella akan terdengar. Untunglah kakaknya tidur di kamar yg ada di lantai dasar.

“sayang, maapin aku. Kamu jangan nangis Queen” kata Relvan lagi, karna Zella tetap tak menjawabnya.

“kamu jahat sama aku” jawab Zella sambil sesenggukan.

“aku hilap, aku minta maap sayang, kalo kamu kenapa-kenapa aku pasti tanggung jawab sayang. Aku janji. Kamu jangan panik ya. Aku ada sama kamu.” Jelas Relvan.

Zella kemudian melepas pelukan Relvan dan terduduk. Dia menatap lekat mata Relvan. Dia tak menemukan kebohongan atas ucapan Relvan barusan. Lalu Zella menjawab.

“iya, kamu harus tanggung jawab” ujar Zella sembari menghapus air matanya

Relvan mengangguk sambil tersenyum dan memegang tangan Zella

“iya sayang, aku janji”  kemudian Relvan menghapus sisa air mata di pipi Zella.

Relvan sudah kembali memakai pakaiannya. Dia hendak pulang karna ini sudah hampir pagi. Meskipun libur sekolah. Relvan cukup tau diri karna ini rumah Zella. Tidak mungkin Relvan berada dikamar Zella bukan? Bahaya jika orang lain tau.

Relvan menoleh ke arah Zella yg masih berbaring di ranjangnya dan masih dibalut dengan selimut.

Relvan duduk disamping ranjang Zella lalu.
“aku pulang ya sayang, besok siang aku ke sini lagi. Kita maen ya besok. Kita nonton, kamu mau kan?” ujar Relvan.

Zella hanya mengangguk lalu tersenyum tipis.

Relvan mengelus rambut Zella, lalu beranjak pergi dari kamar Zella. Lewat balkon kamar lagi. Untungnya komplek perumahan Zella sepi, jadi tidak akan  ada yg melihat dan mengira jika Relvan itu maling. Wwkwk

******

Sudah pukul 10 siang tapi Zella belum keluar dari kamar sama sekali.

Lalu Dilla kakak Zella mengetuk  pintu kamar Zella, karna dia khawatir dengan Zella yg tak kunjung keluar kamar.

“De..? bangun belum? Sarapan dulu udah siang” kata Zella diluar pintu kamar

Terlihat Zella sedang bercermin dikamarnya dan memoleskan foundations di kelopak matanya yg menghitam akibat tidur sebentar ditambah matanya aga sembab akibat menangis.

“iya kak, Zella udah bangun ko. Bentar lagi Zella turun lagi ngerjain tugas”. Elak Zella.

“yaudah jangan lama-lama makan dulu”

“iya kak”

Lalu sadilla berlalu dari kamar Zella.

Setengah jam berlalu, Zella baru akan sarapan padahal ini sudah jam setengah sebelas.

FRIENDSHIT (TAMAT PART LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang